PROLOG

2 1 0
                                    

"Permisi!!! Morning tante!!! Ini Jamal!!!"

Sayup-sayup terdengar suara nyaring yang sudah sangat tidak asing lagi. Tak lama langkah kaki yang terburu-buru disusul gebrakan pada pintu kamar, membuat si empu yang masih bergelung dengan selimutnya terusik.

"Woy! Bangun Shel, ayok sekolah," ujar pemuda yang mengenalkan diri sebagai Jamal. Menarik selimut dan menarik kaki sang adik sepupu tanpa belas kasihan.

"Aduh! Apaan sih ah!" keluh si empu menendang tangan Jamal dan menutup kepalanya dengan bantal.

"Ya ampun! Ya udah deh, kakak tinggal aja ya. Hari ini upacara loh, tau gak sekarang jam berapa?"

"Baru juga beres sholat subuh ah gak usah mengacau Kak," rengekya mendapat tepukan nyaring di punggungnya.

"Gimana mau ada cowok yang suka sama kamu, kalo tau kamu orangnya mageran gini. Di hari pertama sekolah juga mau telat gini."

"Ahhhh bodo amat kak." Si gadis makin menenggelamkan diri.

"Woy! Hampir jam 7 nih elah! Dah lah kakak duluan aja ya, selamat dihukum Shelina Ailin."

"Hahhhh?!!!! Jam 7?!!!! Tunggu bentar kakkkk!"

Jamal hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sang adik sepupu berlari menuju kamar mandinya. Seakan sudah biasa dengan kebiasaan si gadis yang sulit bangun pagi, Jamal memilih menunggu di bawah saja ditemani makanan dari sang tante yang bau dan rasanya sangat menggugah selera.

*

HALO! SELAMAT DATANG ^^

CERITA KALI INI AKAN PENUH DENGAN TINGKAH LAKU SHELINA AILIN YANG SEDANG BULOL ALIAS BUCIN TOLOL PADA SEORANG PEMUDA BERTALENTA DI BIDANG ALAT MUSIK, SEORANG KAKAK KELAS YANG POPULER, MISTERIUS, DAN TAMPAN TENTU SAJA.

TERUS IKUTI CERITA TENTANG SHELINA DAN SANG PUJAAN HATI INI YA!

SELAMAT MEMBACA! ^^

*

TENTANG SHELINA (dan sang pujaan hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang