"Jika aku tidur untuk selamanya apakah kau akan marah padaku?" tanya seorang gadis pada pacarnya.
"Tidur aja sampe puas! Ngapain juga gue marah?"
"Gak bakal nangis kan?"
"Lo kira gue bocah?"
"Ouh, its oky!" Dalam hati gadis itu sedikit tenang. 'setidaknya aku tak perlu khawatir padanya jika suatu hari aku sudah tidak bisa melihat dunia ini lagi'
"Ck, Paan sih gaje!" Si cowok mendecak sebal.
***
Keesokan harinya..Gadis itu membuka icon whatsapp diponselnya.
Mine✨
Nama kontak pacarnya berada diurutan pertama.[Kamu bisa gak antar aku kerumah sakit?]
Satu pesan berhasil terketik dari jari-jemari gadis itu.
[ gabisa, sekarang gue lagi jagain Anna]
[Ouh okey, jangan sampe lecet ya anaknya orang!]
[Maksud lo?]
[Gak ada, memang orangtua dia kemana?]
[Lagi keluar kota, kasian banget! dia sendirian]
[Kamu gabisa banget anterin aku ya? Badan aku sakit semua rasanya]
[Palingan cuma demam, mending istirahat aja, besok gue anterin kalo ga sibuk]
Read!
Si cewek lebih memilih tak membalas pesan pacarnya.Apakah kamu tahu? Bagaimana keadaan hati Ema sekarang?
Ema menyambar tas selempangnya lalu menahan taxi didepan rumahnya.
Masih dengan mata sembap, ia memejamkan matanya, mencoba menenangkan diri dari segala rasa sakit yang dideritanya.
Ia memegang rambutnya kemudian tersenyum kecut. Sebegitu miriskah hidupnya? Sebegitu tidak peduli kah pacarnya kepadanya? Dan orangtuanya? Mereka malah pergi meninggalkan anaknya seorang diri yang masih berumur 15 tahun kala itu dikarenakan sebuah kecelakaan.
Ekspresi Ema saat itu tak luput dari pandangan sang sopir yang sedikit melirik dari kaca tengah.
***
Hampir setengah jam Ema melakukan perjalanan hingga akhirnya ia sampai didalam sebuah ruangan pemeriksaan.
Ema melakukan pemeriksaan dengan perlatan yang ada, rupanya rambut gadis itu telah rontok bahkan hanya tinggal tersisa beberapa helai saja apabila diperhatikan lagi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IM SORRY
Short Story"Jika aku tidur untuk selamanya, apakah kau akan marah padaku?" "Tidur aja sampe puas! Ngapain gue marah?" "Ga bakal nangis kan?" "Lo kira gue bocah? "Ouh, its oky!" dalam hati, gadis itu merasa sedikit tenang. 'setidaknya aku tidak perlu khawatir p...