prolog

3 1 0
                                    

"kau terlihat lelah,lebih baik beristirahat lah dulu,nanti bakal repot jika kau pingsan"

•••••∆•••••

Pintu sebuah gym terbuka lebar menampilkan seorang siswa yang sangat tinggi menjulang ke atas dengan nafas Terengah-engah,seperti telah melakukan maraton lari yang jauhnya 100 km.

Pasalnya siswa itu terlambat 20 menit untuk latihan yang memang selalu ia ikuti ketika pulang sekolah,sepertinya dari penampilannya yang berantakan dan beberapa daun menempel di rambut juga badan nya,siswa itu mungkin telah berpetualang.

Kakak kelas nya yang melihat itu sedikit terkejut dan juga khawatir,sang Surai jingga muda ingin marah tapi kasihan.

"Kau darimana saja sih lev?"tanya nya pada adik kelas nya itu,siswa yang dipanggil lev itu hanya berusaha mengatur nafasnya dari tadi.

Sang Surai jingga muda merasa jika lev perlu untuk istirahat dan mengobati luka yang dari tadi belum di sebutkan oleh author,lev menepi dan duduk di sana agar tidak menganggu siapa yang akan datang.

"Yo lev~ kau kenapa terlambat?"tanya sang kapten bersurai hitam dan gaya rambutnya seperti ekor ayam.

Lev mendengus sebal atas apa yang ia alami tadi "huuh! Tadi aku sempat menabrak pohon karena terpeleset kulit pisang yang di buang sembarangan"

Sang kapten tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya,yaku hanya geleng geleng kepala karena kejadian lev yang baru di ceritakan itu dan segera mengambil kotak p3k.

"No komen~ itu sih derita lo~"lev hanya mendengus kesal ketika kapten nya secara halus mengejeknya.

"Kuro hentikan itu,ini anak butuh pertolongan pertama"ucap sang Surai jingga muda yang sudah kembali dan kini ia duduk di sebelah Lev sembari meneteskan Betadine ke kapas yang putihnya seperti awan.

Kapten mereka yang bernama kuro hanya tertawa kecil lalu sedikit terdiam,seperti ada yang aneh begitu baginya.senyuman nya yang selalu ia pasang perlahan lahan luntur seketika,sampai seseorang menyadari tingkah kuro yang tiba tiba berubah.

"Kak Kuro kau tidak apa apa?"tanya lev yang memperhatikan kuro yang diam.

"Yak"panggil kuro pada sang Surai jingga muda itu,dia menoleh ke arah kuro.

"Ada apa sih?"tanya yaku sembari menekan luka lev yang berada di dahi sehingga membuat lev mengaduh kesakitan.

"Apakah kau merasa ada yang kurang?"yaku terdiam sebentar lalu memperhatikan sekitarnya,dia menjentikkan jarinya.

"Kenma tidak ada di sini,cepet cari gih! kemungkinan main game di suatu tempat sampai lupa waktu"suruh yaku kepada kuro,terlihat jelas dari raut wajahnya jika yaku mengkhawatirkan kucing berambut puding nya itu.

Kuro mengangguk lalu beranjak pergi untuk mencari teman masa kecilnya itu,dia khawatir pada teman nya itu.

"Semoga saja tidak ada hal yang terjadi"yaku kembali mengobati luka lev dengan hati hati.

Lev termenung akan kata kata yaku tadi,apa tadi ketika jatuh melihat seseorang yang seperti kenma?

"Kenapa kau diam begini lev?biasanya sangat aktif"tanya yaku yang sudah menempelkan sebuah plester pada dahinya.

Lev tersentak kaget lalu menggeleng,seolah tidak ada yang terjadi pada nya "hanya memikirkan sesuatu saja kak yaku"

Yaku membereskan barang barang yang ia gunakan untuk mengobati lev tadi dengan rapi dan sedikit menasehati lev agar hati hati dalam bertindak atau berjalan.

"Jangan memikirkan hal yang tak perlu kau pikir kan,jika kau punya masalah ceritakan saja pada ku"yaku berjalan menjauh dari lev untuk mengembalikan kotak p3k di uks.

Lev terdiam dengan kata kata yaku "sepertinya kak yaku  memang benar"

"Ya pastilah aku benar Lev!"yaku hanya mendengus kesal mendengar kata-kata Lev.

Kini yaku tidak terlihat,menandakan ia sudah pergi.

Senyuman lev mengembang seakan dia telah melakukan pekerjaan dengan sangat bagus,dia berdiri dengan semangat dan menghampiri para senpainya juga teman seangkatannya.

Di balik pintu ada seseorang yang berdiri di sana,dia sedikit menggunakan sesuatu yang tidak ingin di dengarkan orang lain.

Yaku yang melihat itu pun berinisiatif untuk mengagetkan Orang tersebut,yaku berancang ancang untuk mengagetkan orang yang di depan nya.

Namun yaku cukup terkejut fakta yang di ungkapkan oleh pemuda itu,dia mengurungkan niatnya untuk mengagetkan nya.

Akhirnya ia menepuk pundak orang itu dan berkata"ingin cerita di rumahku nanti?"

Orang itu terlihat cukup terkejut akan kedatangan yaku yang tiba tiba berada di belakangnya,dia hanya mengangguk setuju.

Cukup satu orang yang tau ini,dia tak ingin menambah orang lagi untuk tau rahasianya.

"Jangan katakan pada yang lain ya kak yaku"pintanya dengan melihat ke arah lantai,yaku menepuk kepala orang itu dan tersenyum hangat.

"Janji?"

"Tentu saja!"

•••••Ω••••

"Jangan pernah,ini hanya rahasia aku dan kamu"

Chamomile Untukmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang