POV BUNGA
aku baru saja resmi menjadi seorang mahasiswi walaupun bukan di kampus impian ku tetapi aku masuk dijurusan impian ku. Aku akan melakukan yang terbaik karena ini pilihanku sendiri. Masuk bangku perkuliahan merupakan awal baru bagiku untuk mengenal lebih banyak lagi teman. Aku satu satunya lulusan dari SMA ku yang masuk ke kampus dan jurusan ini. Semuanya adalah orang asing bagiku. setelah pengumuman krs aku langsung mengetahui siapa saja teman sekelas ku selama satu semester kedepan dan ini adalah awal aku mengenal dia. Dia yang paling aku cintai dan paling dalam menancapkan luka.
setelah kami membuat grup wa untuk setiap mata kuliah, aku mulai mengechat teman teman satu kelas ku. aku berharap aku akan mendapatkan banyak teman yang sefrekuensi. Tama merupakan salah satu yang aku chat. awal aku mengechatnya karena dia cukup tengil saat sesi perkenalan di grup wa. karena pada saat aku masuk kuliah bertepatan dengan wabah melanda negeri ku jadi perkuliahaan dilaksanakan secara online . oke back to Tama. Dia cukup tengil karena tidak mau menyebutkan nama aslinya ketika berkenalan. Dia memperkenalkan dirinya dengan nama "Alex" ya. nama ke barat-baratan yang sangat tidak sesuai dengan muka indonesia asli di foto profil wa-nya.
berawal dari aku yang penasaran dengan nama aslinya lalu berlanjut ke obrolan mengenai masa-masa sekolah. Aku suka bercerita tentang banyak hal dan Tama merupakan pendengar yang baik. Dia mendengarkan setiap cerita ku. Hari silih berganti dan komunikasi kami semakin lancar. Selalu ada topik yang diperbincangkan.
Hingga ketika aku ada keperluan ke kampus dan terlalu malas untuk berangkat sendiri, aku mencoba peruntunganku dengan mengajaknya. Aku kira dia akan menolaknya karena aku mengajaknya secara dadakan dan dia juga tidak mempunyai kepentingan di kampus tetapi diluar prediksi ku, dia menerima ajakan ku.
kami bertemu di depan salah satu rumah sakit swasta yang berada di tengah-tengah antara rumah ku dan dia. aku menunggunya berjam-jam karena sepertinya dia tertidur seperti mayat. aku ingin marah tetapi aku tidak bisa karena dalam kondisi ini aku yang membutuhkannya. setelah penantian ku akhirnya dia datang dengan permintaan maaf nya. perjalanan kami lancar hanya ada sedikit kemacetan normal di kota besar. setelah selesai urusan ku dengan kampus, aku mengajaknya pulang. saat perjalanan pulang motor dia disrempet oleh pengemudi motor yang sen kanan tetapi belok kiri. Syukurlah motor dia baik-baik saja tetapi tidak dengan kondisi kaki ku yang mengalami lecet karena menahan motor yang menyerempet.
ketika sampai di daerah dekat rumah ku sudah magrib jadi kami menepi untuk makan pecel lele. aku makan dengan sangat terburu-buru karena jam malam untuk ku adalah magrib. aku sampai di rumah sebelum isya dan terkena ceramah sebanyak 7 sks oleh orang tua ku. tetapi aku kembali mengajaknya untuk menemaniku melakukan tes lab untuk melengkapi berkas pendaftaran kuliah ku.
Pada tanggal yang telah aku sepakati dengan dia untuk menemani ku melakukan tes lab, kami bertemu di tempat yang sama. setelah itu kami menuju rumah sakit umum terdekat untuk melakukan tes tersebut. aku mengajaknya karena berdasarkan penuturan dia banyak keluarganya yang bekerja pada rumah sakit itu sehingga aku bisa melakukan tes tersebut melalui orang dalem. yup the power of orang dalem. hasil lab keluar dalam waktu 30 menit. setelah itu kami pergi menuju hutan kota karena kami ada kelas online salah satu dosen killer yang mewajibkan on cam dan menjawab semua pertanyaannya.
ketika kelas online pertama selesai dia bergegas mengantarku kembali karena hari mulai sore dan kami takut terjebak macet. kami berencana untuk kelas online yang kedua kami lakukan sembari jalan pulang karena dosennya tidak killer. hehehe maaf bu. namun baru beberapa menit kami jalan, hujan turun dengan derasnya dan disertai petir. kami memutuskan untuk berteduh. lalu dia mencari penjual jas hujan namun tidak ada yang menjualnya dan dia memutuskan untuk membeli sebuah es krim. yup kalian tidak salah baca. di saat cuaca hujan lebat di sertai petir dia membeli sebuah es krim di supermarket agar dia bisa mendapatkan plastik untuk menyelamatkan laptopnya. kami menerabas hujan. baju kami basah lalu hujan reda dan baju kami bisa kering namun kembali hujan hingga baju kami kembali basah dan hujan mereda ketika di daerah rumah ku. kami main hujan bersama. itu pengalaman pertama ku motoran sambil hujan hujanan. kali ini aku tidak pulang telat jadi tidak kena marah.
dari kejadian itu kami semakin dekat bahkan hampir semua teman angkatan ku mengetahui kedekatan kami. tapi aku pernah menjaga jarak sekali ketika ia membuat story wa ketika ia sedang pergi ke salah satu mall dengan seseorang yang berbeda jurusan dengan ku. timbul rasa cemburu tanpa ku sadari karena ia tidak pernah memposting apapun ketika bersama ku. tetapi ia menyakinkan ku bahwa wanita itu hanya temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesetiaan seorang wanita
Romantikbunga dengan suara paraunya berkata "gw udah kasih semua yang lo mau tapi kenapa lo masih gak bisa bersyukur punya gw sih Tam?" Tama hanya bisa memalingkan wajahnya