Sea memeluk tubuhnya, perasaan panas sangat menyiksanya. Ia bahkan tak kuasa untuk mengeluarkan pheromone dari tubuhnya. Ia sudah berusaha semampunya, tetapi cukup sulit. Tak lama suara ketukan pintu terdengar. Ruangan ini sudah penuh akan aroma pheromone miliknya. Perlahan ia turun dari ranjanya dan mengintip akan siapa yang datang. Itu adalah Angkasa dan Langit. Saudara yang ia miliki. Angkasa menyerahkan obat yang baru saja ia beli, sementara dibelakangnya ada Langit. Tatapannya seperti biasa, menusuk. Hanya dengan pintu yang sedikit terbuka, Sea melihat jelas tatapan tak suka Langit terhadapnya.
"Cepat minum. Jangan sampai seluruh rumah ini tercium aroma pheromone lu." Ujar Angkasa, Sea pun mengangguk.
"Terima kasih."
"Menyusahkan banget sih." Ujar Langit dan mendapat lirikan dari Angkasa.
"Entah kenapa di dunia ini harus ada makhluk paling ga berguna." Ujar Langit kembali. Sea hanya terdiam, ia tahu kata-kata itu ditunjukan kepadanya. Ia hanya mampu menelan rasa pahit akan ucapan tersebut.
"Lu kalau mau banyak ngomong, mending pergi." Ujar Angkasa membela, tetapi sepertinya itu belum cukup puas untuk Langit. Rasa sakit yang ia pendam tidak seberapa dengan setiap kata yang ia lontarkan kepada Sea.
"Faktanya bukan? Liat. Disaat seperti ini makhluk seperti mereka itu layaknya kucing yang mencari jantan, untuk tidurin mereka. Ni anak pun kalau ga di kurung, gue jamin udah di serang banyak Alpha. Nyusahin tau ga. Sama kayak Bubunya!"
"Lu mending pergi sebelum gue hajar." Kesal Angkasa. Sea masih terdiam, memegang kuat knob pintu. Saat ini haruskah ia pergi? Mencari Zea dan para adiknya? Toh kenyataannya Elzio dan Langit tidak menerima kehadirannya.
Langit pun pergi meninggalkan Sea dan Angkasa.
"Ga usah lu pikirin omongannya. Dia juga khawatir akan lu." Ujarnya, Sea tersenyum pahit. Kebohongan manis yang selalu ia dengar. Setelah memberikan Suppresant kepada Sea, Angkasa pun pergi meninggalkan Sea. Sea pun meminum obat tersebut agar rasa panas dalam tubuhnya berkurang.
Dunia sangat kejam kepada dirinya, tetapi sepertinya jika ia mengatakan itu, mereka akan mengatakan bahwa dunia kejam kepada mereka. Elzio mengatakan dunia kejam kepadanya karena ia harus berhadapan dengan Zea yang hampir membunuhnya. Bahkan, Zea menghancurkan kepercayaannya. Lalu Zea menganggap dunia kejam karena ulah Elzio, ia kehilangan keluarganya dan harus hidup bersama dan mendapatkan anak-anak darinya.
Lalu, apa mereka tidak pernah menganggap dunia kejam kepada anak-anaknya? Tak lama, Sea pun dapat sedikit lebih tenang. Dan mampu mengontrol dirinya. Ia menarik nafas dalamnya.
Tak lama ponsel Sea pun berdering. Ia segera menuju meja nakas dan mengambil ponsel tersebut.
"Gue udah dapatkan alamat orang yang lu mau. Kebetulan juga temen gue kenal sama anak yang namanya Sabiru Mahabumi. Sea, lu yakin itu saudara-saudara lu?" Tanya seseorang diseberang sana.
"Dari nama belakang aja udah kelihatan bukan? Jelas gue yakin dia adik gue. Gue cuma mau ketemu sama mereka."
"Sebentar! Gue bilangin baik-baik ya. Orang ini cukup bahaya, itu yang gue tau."
"Terus? Gue yakin kok, kalau dia tahu gue saudaranya, dia bakal jadi anak baik. Ga perlu lu takutin, gue sama dia adalah keluarga."
"Sea-.."
"Ga ada yang perlu lu takutin. Kirim aja alamatnya. Setelah masa heat gue selesai, gue akan kesana."
"Gue temenin."
"Gue bisa sendiri. Lu udah cukup membantu gue." Sea pun mengakhiri komunikasinya. Ia mengatakan bahwa mereka adalah sebuah keluarga. Apa benar? Apa disana pun ia akan menemukan arti sebuah keluarga? Samar-samar bahkan ia mengingat bahwa tak pernah ada kehangatan sebuah keluarga. Ia hanya selalu melihat tatapan dingin Zea kepada Elzio. Tak pernah ada sorot tulus darinya. Sementara, Elzio sendiri terasa seperti orang asing dalam keluarga ini. Inikah keluarga yang ia maksud?
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Is....
FanfictionSebuah keluarga seharusnya bahagia dan hidup bersama, tetapi apalah daya jika sebuah keluarga tidak merasakan cinta didalamnya? Dalam dunia kejahatan, yang berdiri terakhir adalah pemenangnya. Dan yang terbaring adalah pihak yang kalah. Zeandra Avis...