ㅤㅤ"Hello, guys! Welcome to Mellifluous!"
ㅤㅤMellifluous International High School. Bangunan megah dan luas berarsitektur Eropa yang didominasi warna broken white, dengan pilar-pilar besar yang menjulang tinggi serta pahatan-pahatan bermotif elegan di setiap sudutnya.
ㅤㅤMellifluous International High School dikenal dengan seragamnya yang khas. Rok, celana serta dasi berwarna hitam dengan motif kotak-kotak untuk siswa first year. Warna coklat untuk second year, dan merah untuk third year.
ㅤㅤ Secondary dan Primary School Mellifluous juga memiliki seragam khas-nya sendiri. Kuning untuk Primary School dan biru untuk Secondary School-nya, dan tentunya dengan motif kotak-kotak.
ㅤㅤTiga gedung utama Mellifluous International High School membentuk latter U, mengelilingi taman. Medusa yang menjadi ikon Mellifluous, terpahat rapi pada batu putih yang kini berdiri tegak ditengah air mancur.
ㅤㅤDugh..
ㅤㅤ"Ah, owh! Forgive me, aku barusan gak liat, kak."
ㅤㅤTumpukan kertas digenggaman gadis berseragam coklat beterbangan dengan bebas, seseorang dengan seragam asing yang dapat dipastikan itu bukan seragam Mellifluous menabraknya. Sepertinya, gadis itu siswi tahun pertama dan tentunya bukan dari Mellifluous Secondary School.
ㅤㅤ"Oh! It's okay. Tapi lain kali lebih hati-hati ya." Gadis berseragam coklat tersenyum sambil membenarkan letak kacamatanya.
ㅤㅤ"Okay, thank you..." Mata gadis asing itu membulat, tangannya terangkat menutup mulut.
ㅤㅤ"OH MY GOD! YOU ARE AYARA NADHIVA?" Lanjutnya sedikit berteriak.
ㅤㅤLagi, gadis seragam coklat itu tersenyum. "Iya. Dan kamu murid tahun pertama, 'kan? Udah ditunggu di taman."
ㅤㅤYang ditanya hanya menganggukkan kepala, kemudian berlari meninggalkannya bersama dengan kertas-kertas yang berserakan di tanah.
ㅤㅤAyara Nadhiva, siswi tahun kedua di MIHS. Ayara sudah bersekolah di Mellifluous sejak Primary School tahun kedua. Tak ada yang tak mengenalnya di Mellifluous. Gadis bermata coklat, senada dengan rambutnya yang panjang sepinggang dan bagian bawahnya yang melingkar. Tahi lalat kecil di tulang hidung kirinya, menjadi ciri khas gadis ini.
ㅤㅤDrrt.. drrt..
ㅤㅤSmartphone-nya berdering, tepat setelah ia selesai membereskan kertas-kertas yang tadi berjatuhan. Layar benda pipih itu menunjukkan panggilan dari kontak dengan nama, 'Pak Bos yang Ganteng itu'. Ayara menggeser ikon hijau untuk menerima panggilan.
ㅤㅤ"Iya, tunggu." Hanya itu, tanpa obrolan yang panjang, gadis itu mengakhiri panggilan suaranya tanpa jawaban dari sang penelepon.
ㅤㅤSetelah sampai di ruangan yang ditujunya, ia bergegas masuk dan menyusun tumpukan kertas yang dibawanya dimeja tengah.
ㅤㅤ"Ini absen sama data kelengkapan atribut plus barang-barang yang kita suruh bawa dari peserta, ini buat absen nanti siang. Dan ini official name tag buat peserta." Kertas-kertas itu akhirnya tersusun rapi di atas meja. Ayara menjelaskan sembari menunjuk dari kiri ke kanan.
ㅤㅤ"Oke, makasih banyak, Ya." Pemuda yang duduk santai di kursi itu berdiri, kemudian mengenakan jas berwarna maroon yang tergantung disandaran kursi.
ㅤㅤIa berjalan beberapa langkah, kemudian membawa beberapa map dari lemari kaca besar disamping ruangan. "Name tag sama absensi dikasih aja ke divisi acara. Tolong absenin panitia juga, gak usah ditulis. Langsung text gue aja." Titah pemuda jangkung itu sebelum menghilang dibalik pintu.
ㅤㅤSekretaris OSIS, adalah jabatan yang disandang Ayara sekarang. Bukan sekretaris utama memang, hanya saja sekretaris utama-nya sedang berhalangan untuk hadir. Jadilah dia yang mengurus data ini dan itu.
ㅤㅤMasa orientasi untuk siswa baru ini akan berlangsung selama satu minggu ke depan. Tiga hari akan dilaksanakan di sekolah. Tiga hari berikutnya kegiatan luar sekolah, seperti kemah. Dan satu hari sisanya adalah untuk beristirahat, sebelum besoknya kembali ke Mellifluous.
• • •
ㅤㅤSetelah melaksanakan apa yang tadi diperintahkan. Ayara memilih duduk bersama panitia lainnya ditempat khusus panitia. Mengamati berlangsungnya kegiatan, dengan earphone ditelinga kirinya.
ㅤㅤKarena ini hari pertama masa orientasi, acara berlangsung dengan dipenuhi canda tawa. Hanya perkenalan dari masing-masing siswa dan beberapa game dari panitia. Belum ada materi untuk hari ini.
ㅤㅤMenjelang akhir kegiatan, murid-murid yang didominasi seragam putih biru itu berbaris sesuai kelompok yang telah ditentukan oleh panitia.
ㅤㅤPembawa acara masih asik berbicara di depan, menyampaikan beberapa kata sebelum menutup acara. Semuanya berjalan kondusif dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Sampai akhirnya pembawa acara mengucapkan salam perpisahan. Kemudian disusul dengan tepuk tangan dari semua yang berada di sana.
ㅤㅤCuaca saat itu masih sangat terik, tak ada awan mendung atau apapun yang menandakan akan turunnya hujan. Tetapi, sepersekian detik kemudian, air keruh dengan bau tak sedap tiba-tiba menyembur dari berbagai arah, tepat mengarah ke tempat berlangsungnya penutupan hari pertama MOS Mellifluous.
• • •
Hello dear, thanks for visiting my book.
Hope you guys like it! If u like it, don't forget to leave a trail in the form of votes/comments and follow. Ini agak telat.. harusnya kemarin up, but it's ok, ygy. Waittoo for the next chapter, kkey!? Cya~
KAMU SEDANG MEMBACA
We Never Know
Teen FictionㅤKelabunya menjerat sang gadis dalam belenggu kesengsaraan yang sadis. Tangis lirih setiap malam, yang hanya dapat ia pendam. Menyiksa diri untuk bahagianya, menebar senyuman semu pada semua. Kejadian tragis yang terkunci dalam memori, membuatnya te...