The first meet

0 1 0
                                    

20.35 pm

"Bund, aku keluar bentar ya!" Teriak viola dari ruang tamu.

"Mau kemana kak?" Tanya bunda yang menghampiri viola dari dapur.

"Mau cari cemilan bund" jawab viola.

"Oo yaudah, hati-hati ya kak, jangan kemaleman." Sahut bunda dan viola pun mengangguk.

Tak lama viola berjalan keluar rumah menuju gang perumahan,untuk mencari pedagang yang menjual berbagai macam makanan di sepanjang jalan dekat rumahnya.

Namun sebelum sampai jalan utama viola di kejutan dengan deruman suara motor idamannya.

BRUM BRUM BRUM!

Viola tersentak saat melihat dari arah tikungan yang berada di depannya.
Terlihat jelas dari arah depannya, segerombolan laki-laki yang mengendarai motor sport berbaris rapih menuju kearahnya.

"Eh buset keren bet dah! Pasti nak anak holkay komplek sebelah" Batin gadis itu setelah segerombolan motor itu melewatinya.

Dari sekian lama dirinya mematung menatap segerombolan laki-laki itu akhirnya viola melanjutkan niatnya untuk mencari makanan yang dia inginkan.

"Enaknya beli apaan ya?" Gumam gadis itu saat sampai di jalan dekat gang, sambil menjelajah mengamati setiap pedagang yang menjual beraneka makanan.

"Nasgor enak kali ya? Eh masa ngemil nasgor sih, w kan baru kelar makan nasi tadi?" Gadis itu masih bergumam memikirkan makanan apa yang akan dia beli.

Seketika matanya tertuju kepada gerobak abang penjual kebab yang berada tepat di seberangnya.

'Tak'

viola menjentikkan jarinya.

"Perfect!" Sahut gadis itu kegirangan setelah melihat gerobak penjual kebab.

Gadis itupun langsung berjalan menghampiri penjual kebab, "bang berapaan??" Tanya viola.

"Yang kecil 10 ribu, kalo yang jumbo 15 ribu neng" jawab abang penjual kebab.

"Mau deh yang jumbo 2" Sahut viola.

"Siap!" Jawab abang penjual kebab.

Lalu viola pun duduk sambil mengamati jalanan yang ramai akan pengendara bermotor dan mobil.

Namun penglihatan nya gagal fokus setelah melihat dua orang laki-laki datang memikirkan motor sportnya di hadapan viola.

"Bang beli kebab yang jumbo 7 ya" Sahut laki-laki berhoodie hitam.

Viola yang melihat pun tersentak dan tak hentinya terkagum-kagum melihat sosok di balik helm full Face tersebut.

"Masyaallah, subhanallah, astagfirullah!" Batin viola meronta-ronta melihat kedua sosok di balik helm full face tersebut.

"MASYAALLAH MANIS BET!" Batin viola saat laki-laki berjaket merah tersenyum kearahnya.

"Neng!"

Seketika lamunan viola buyar saat abang penjual kebab memanggilnya, dan langsung  menengok ke sumber suara.

"Ye malah ngelamun si eneng, ini dah jadi kebabnya" Sahut abang penjual kebab sambil menyerahkan kantung plastik berisi 2 kebab.

"Anjir cepet amat?" Batin viola terheran-heran.

"Eh? Iya bang berapa??" Tanya viola

"30 ribu neng" jawab abang penjual kebab.

"Nih bang uangnya, kembalinya ambil aja" Sahut viola sambil menyerahkan  uang lembar senilai 40 ribu rupiah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

with seven boy's! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang