Karena Ekskul #2. lomba

2.8K 26 5
                                    

Cerita ini tentang seorang laki-laki sejati yang dipaksa untuk berpakaian seperti perempuan oleh ibu nya sendiri, bahkan setelah aksesoris feminim yang dilakukan secara paksa.

Oh yaa perkara nama, Belumku sebutkan ya, jadi perkenalkan namaku ghaly Aflah sering dipanggil gali dan temam teman perempuanku yang ikut kompetisi denganku itu ada 5 yaitu Sintia, Syifa, Septi dan Zulfa.

Oke lanjut ke inti cerita.

Setelah beberapa puluh menit berdiskusi.
Kode berpakaian yang direncanakan adalah seragam sekolah, tapi itu sebelumnya. Karena sekarang telah menjadi grup khusus perempuan, mereka menginginkan sesuatu yang lebih.

Ibuku memberi saran kesemuanya bahwa kebaya akan menyenangkan, dan mereka menerimanya.

direncanakan kalo hari Minggu untuk berbelanja seragamnya.

Pada hari Minggu, seperti yang telah direncanakan ibuku, guru dan para wali murid pergi berbelanja dan membelikan kami enam kebaya yang terlihat sama, dan membentuk nya kembali sesuai ukuran kami masing masing.

Aku tidak dalam posisi untuk memberikan suara, tetapi masih aku bertanya pada mereka.

"Apa itu sangat perlu?" Tanyaku pada mereka.
"Itu sesuatu kewajiban, pakaian perempuan tidak akan menggigitmu" jawab salah satu dari para wali murid sambil tersenyum ngolok.

Jadi aku tetap diam. Teman teman perempuan ku berjanji padaku, ini semua akan jadi rahasia kita, jadi tidak perlu mengkhawatirkan tentang itu.

Karena tempat nya cuman berjarak delapan k dengan melalui mobil, kami memutuskan ke tujuan saat jam 8 tepat dan berkompetisi 9 tepat.

Kami berencana untuk bersiap di sekolah kami sendiri. Salah satu ibu temanku adalah seorang ahli kecantikan, jadi beliau yang mengurus semua rmakdrdkris dan makeup kami.

Saat sesi make-up.

note: salah satu ibu temanku ia seorang ahli kecantikan, kita panggil saja bibi.

Bibi merawat wajahku, mengecat kuku ku, mencabut satu atau dua alsi yang menyimpang dan menyisir rambut ku dengan feminim. Ibuku menyuruh kepadaku untuk melepas bajuku.
Ketika aku melepas bajuku, ibuku memberi ku sebuah pelukan, setelahnya mendorong ku kearah tirai, ibuku memberiku panty&korset dan menyuruhku menggantinya.

Karena aku kurang pilihan, aku pun pergi ke belakangnya dan aku memakai nya dalam waktu yang cukup lama soalnya ini percobaan pertama ku memakai korset dan panty.

Ibuku melihat ikatan tali di korset yang kupakai dan ia merasa tidak puas dengan hasil percobaan ku. Jadi, ibuku melepas kan ikatannya dan mengikatnya kembali dengan lebih erat dari yang sebelumnya.

Ketika ibu mengikat simpulnya kembali, aku sedikit meringis.
Selesai dengan korset, lalu datanglah sebuah kain yang merupakan bawahan kebayabyang berwarna putih dan pink denga motif bunga bunga pink yang kupakai, stelah mekaiu kain tersebut yang telah menjadi seperti rok yang sangat sempit, yang rasanya ketika ku pakai ini, sangking sempitnya seluruh bagian kaki tas sangat rapat.

Lalu ibuku mulai memakaikanku sebuah tasan kebaya berwarna pink cerah padaku, rasanya sangat ketat saat udah kupakai sangking ketatnya bahan kebayanya seperti menyatu dengan kulitku.

Badanku terasa sangat terkakang dan tidak bebas, tidak bisa bergerak sesuka hati. Jangankan jalan, menggerakkan badan saja sulit.

Terus ibuku memberi ku sepatu heels dua inci katanya untuk menyesuaikan panjang kebaya yang ku pakai.

Dan yang terakhir selendang yang ditaruh di bahu kiri dan diteteng/dipegang oleh tangan kanan, Karena hal itu membuat ku dan teman temanku jadi sangat anggun.

Karena Ekskul (Ekstrakurikuler)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang