Thank you Genah

467 46 4
                                    

Setelah pertarungan melawan dewa babylonia dan perjalanan tak memiliki arah yang pasti kami memutuskan untuk beristirahat di sebuah bangunan kosong.Seorang lelaki berambut putih oren dan berjubah diamond memutuskan untuk masuk duluan ke dalam bangunan tersebut untuk memastikan aman atau tidak untuk ditempati.Aku yang menggendong anak lelaki berambut ungu yang sedang lemah ini hanya bisa memperhatikannya bersama dengan yang lain.Setelah memastikan kondisi bangunan tersebut aman untuk ditempati kami lalu masuk ke dalam bangunan tersebut.

"Kita istirahat disini terlebih dahulu sambil memikirkan cara untuk keluar dari sini",ucap anak berjubah diamond tersebut dan langsung dihampiri oleh perempuan berambut merah, bertanduk kuning dan berjubah heart,"Lah terus Marvel gimana??,kita gak bisa lama-lama disini fel!!".ucap anak perempuan itu."Ya makanya!kita istirahat dulu disini sambil cari tahu sebenarnya makhluk kecil ini membawa kita kemana?",Ucap Rafel yang geram mendengar nya.

       Aku menaruh perlahan-lahan anak ungu ini untuk duduk,lalu aku membuka jubahku dan ku letakkan di lantai untuk alas, setelah itu aku meletakkan anak ini di atas alas tersebut.Setelah itu aku berjalan menuju ke dua anak yang dari tadi masih saja berdebat."Sudah kalian mau berdebat gini sampai kapan gak ada guna nya juga.., mending kalian semua istirahat biar aku yang berjaga",Aku memegang masing-masing pundak anak tersebut dan mendorong mereka untuk beristirahat.Akhirnya mereka semua beristirahat,lelah rasanya mengurus mereka bagaikan mengurus 4 anak kecil sekaligus, walaupun aku pernah mengurus anak tapi mereka semua sudah besar kenapa masih saja susah diatur,dasar.

      Kapan kami akan menemukan sihir Marvel,aku tidak tega melihat anak ini terus-menerus menderita.Apa guna nya makhluk kecil ini kalau dari tadi kami hanya berputar-putar saja,kau tidak menipu kami kan Azre.Tanpa sadar perlahan-lahan penglihatan ku mulai kabur hingga akhirnya sepenuhnya menjadi gelap.Aku langsung membuka mataku dan melihat bahwa kini aku berada disebuah tempat yang hampir semuanya putih dan bercahaya, terdengar suara-suara yang berbisik kepada ku "Kami percayakan semuanya padamu genah","Aku percayakan anakku kepadamu anak muda","Karna gua percaya sama lu genah", kata-kata yang selalu membuatku tak percaya diri, kata-kata yang sangat tidak ingin kudengar lagi.

      Apa yang harus kulakukan sekarang,jika bangun dari mimpi ini saja tidak bisa."PAPA!!aku kangen!!", tiba-tiba suara yang sangat ku kenal memelukku bahkan pelukan ini masih tetap sama dimana tangan nya terasa hangat.Aku mencoba membalikkan badan dan benar saja anak yang selama ini ku rawat ada di hadapanku sekarang.Anak yang telah lama pergi dari ku dengan mengenakan pakaian serba putih namun rambut dan matanya masih sama seperti terakhir kali aku melihatnya.

"Pah..udah yak jangan nangis,sekarang kan udah ketemu lagi sama aku,udah yak pah", Anak itu mengusap air mataku.Aku tidak tahu bagaimana air mata ini bisa keluar walaupun aku sudah menahannya sebisa mungkin agar tidak Keluar dihadapan nya."Peppey,papa sangat merindukanmu nak,maafkan papa gak bisa menjaga kamu dengan baik",Aku memeluk erat anak tersebut, perasaan rindu yang tidak bisa kutahan lagi membuat air mata ku mengalir deras hingga mulai membasahi pakaian anak ini.Peppey terus-menerus mengusap punggungku agar aku bisa kembali tenang."Pah jangan nangis ntar peppey juga nangis nih, peppey udah tenang disini kok pah.peppey senang bisa liat kalian semua dari sini",ucap Peppey.

"Aduh peppey mama udah cariin kamu kemana-mana ternyata kamu malah disini….Eh!?anak muda?", sesosok wanita muncul di balik cahaya terang tersebut, wanita yang memiliki rambut panjang serta warna coklat dan mata persis seperti peppey.Lantas wanita tersebut tersenyum kepadaku,aku tidak ingat siapa dia tetapi rasanya dia sangat mirip sekali dengan peppey.Aku melepaskan pelukan ku dan menatap nya."Eh ibu?,Pah itu ibu ku,jadi papah gak usah khawatir yak aku udah ketemu sama ibu",ucap peppey sambil tersenyum kepadaku.Lalu peppey menghampiri wanita tersebut dan mereka berdua menatapku seolah-olah sudah waktunya berpisah dengan ku."Terimakasih anak muda telah menjaga anakku hingga dia bisa seperti ini,Kau tidaklah gagal menjaga anakku,kau sudah benar-benar menjaganya,namun akhirnya anak ini malah memilih jalan yang salah",wanita itu menghampiri ku dan lalu memelukku serta air matanya menetes mengenai jubahku,rasanya seperti sedang dipeluk oleh ibu sendiri,sudah lama aku tidak merasakan pelukan hangat seorang ibu seperti ini.Wanita itu melepaskan pelukannya lalu membungkuk kepada ku untuk salam perpisahan begitu juga peppey."Papah!!Titip salam ku ke Samsul dan Marvel yak,sama satu lagi jangan lupa untuk membagikan biskuit lagi sudah lama dia tidak memberikannya!",ucap peppey sambil melambaikan tangan kepada ku.

Perlahan-lahan mereka mulai menghilang dibalik cahaya,aku hanya bisa tersenyum dan menahan air mataku agar tidak keluar untuk kedua kalinya.Kini kembali menjadi sepenuhnya ruangan putih bercahaya,apa yang akan ku lakukan kedepannya?,apa aku akan terus seperti ini??.Aku mulai menatap sekitar ini dengan tatapan kosong dan hampa,namun tidak berselang lama ada tangan yang meraih kedua pundakku,dan kepala ku."Hei gen,jangan menyerah kami akan mendukungmu",suara yang seorang yang telah ku anggap kakak sendiri kini tiba-tiba kudengar lagi setelah sekian lama."Ayolah Genah,kamu sudah melakukan yang terbaik,bahkan bisa menjaga anak kami hingga kini saja sudah membuktikan bahwa kau kuat",suara seorang perempuan yang kukenal ini."Dasar kau sudah besar tapi sifatmu masih sama,ayolah berubah genah",dan terakhir suara berat ini.Aku langsung membalikkan tubuhku dan melihat 3 orang teman seperjuangan ku tersenyum sambil menatap ku dan lagi-lagi air mata ku tidak bisa tertahan sehingga mengalir deras,Aku mencoba menahannya dengan menutup mataku dengan tangan tapi itu sia-sia."Astaga kok malah nangis gen, udah-udah",wanita itu langsung memelukku."Gara-gara lu sih blane", lelaki yang sudah ku anggap kakak sendiri mengelus rambut ku."Enak aja!!dia sendiri yang nangis",pria bersuara berat tersebut memalingkan wajahnya.Aku ingat kenangan ini,saat aku berulang tahun dan mereka merayakan ulang tahun pertama ku,aku ingat semua kata-kata ini.

      "Terimakasih Steve,Liu,blane,udah mau bertarung bersama selama menjadi ksatria, maaf kalo gua mengecewakan kalian semua..maaf",ucapku dengan nafas yang tidak teratur dan air mata yang mengalir terus, kata-kata yang ingin sekali kukatakan pada mereka untuk terakhir kalinya.Semua terdiam dan melihatku,"Sudahlah Genah,lu gak mengecewakan kami kok,malah kami bangga.seorang ksatria kecil kami kini telah dewasa dan mengerti akan kondisi yang sedang dialami tidak seperti dulu yang selalu salah memahami kondisi ",Wanita yang bernama Liu tersebut mengusap air mataku,hingga aku berhenti menangis.Aku tidak pernah merasa bangga menjadi ksatria tapi mereka yang selalu membuat ku bangga dan takjub menjadi seorang ksatria,namun kini mereka mengakui ku,itu membuat ku senang dan mulai mengakui diri ku sendiri.Tiba-tiba tubuh mereka mulai menghilang.Ingin rasanya kupeluk mereka untuk terakhir kali nya tapi aku."Gen,ayo jangan malu begitu,kami tau lu kangen kan sama kita,sudahlah itu semua bukan kesalahan lu kok",ucap mereka semua yang tiba-tiba memelukku dan lagi-lagi aku menangis.

Setelah itu mereka langsung menghilang dan seketika pandangan ku menjadi buram,badan ku mulai lemas dan akhirnya jatuh kedalam lubang yang gelap,aku tidak bisa kembali lagi ke tempat terang itu karena sudah sangat terlalu jauh untuk ku menggapainya.Semuanya sangat gelap berbeda dari sebelumnya,mataku mulai menutup namun 4 cahaya bersinar mengelilingi ku.Mata ku terbuka kembali dan melihat aku mengambang di sebuah ruangan gelap ini.4 cahaya yang mengelilingi ku berpecah dan muncul sebuah gambar yang ternyata ini adalah semua memori yang terekam selama ini."Hey Samsul!!balikin biskuit gua!!",Peppey seorang kakak bagi kedua adiknya,pertengkaran antara dirinya dan Samsul memang sangat lucu.Aku memegang satu-persatu gambar tersebut."Papah aku takut..",Marvel adalah anak yang sangat lucu bahkan hingga remaja masih tetap sama lucunya."Genah!!ayo kita ke party!!",Steven adalah kakak yang selalu menemani ku."Jangan aneh-aneh lu Steven",Liu adalah teman perempuan yang selalu mengerti perasaan ku setelah Steven.

        Air mata ku kali ini benar-benar tidak bisa dihentikan setelah melihat semua kenangan indah ini yang tidak akan bisa terulang kembali.Tersisa satu gambar lagi,memori apa ini.Aku memegang gambar tersebut dan menutup mataku.
Aku mendengar semua suara mereka.
"Genah ini perasaan kami semua untuk Lo",suara azre??.

"TERIMAKASIH GENAH KSATRIA
CLOVER.SOSOK SAHABAT,ADIK,BAHKAN SOSOK ORANG TUA BAGI ANAK KAMI!!,TERUSLAH MELANGKAH MAJU KEDEPAN JANGAN BERHENTI KARENA KAMI,KAMI SEMUA BANGGA KEPADAMU".

        Aku bisa merasakan semua tangan yang kukenal memegang punggungku dan mendorongku selangkah lebih maju.

"Hah…huhft..apaan tadi,kenapa..semuanya",Aku terbangun dengan nafas yang tidak karuan,ku coba menenangkan diri sebentar hingga aku sadar bahwa ternyata air mata ku yang membangunkan ku.Dasar genah mereka semua sudah bangga kepadamu kenapa kamu malah nangis dan sekali lagi air mata ku benar-benar mengalir deras, tangisan ku membuat Samsul terbangun."Gen,kamu gapapa kan?",ucap anak itu.

"Hahaha,tenang sul,gua gapapa", Menatap Samsul lalu tersenyum.

AU ah capek gua nangis Mulu.

Thank you GenahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang