~Perasaan~

399 50 7
                                    

Anak itu menatapku dengan wajah sedihnya seakan dia mengerti apa yang sedang terjadi kepadaku."Gen,lu gak usah bohong,gua tau perasaan lu Sekarang",ucap Samsul,dia melepas kacamatanya dan menatapku serius dengan mata birunya."Lu kalo mau menyembunyikan perasaan sama Marvel ya gapapa,tapi lu gak akan bisa sembunyikan perasaan lu dihadapan gua gen.",anak itu menghampiriku dan duduk disampingku."Lu tau gen,mungkin Marvel itu keras kepala bahkan lebih keras kepala dari peppey tapi itu wajar karena Marvel selalu berharap dirinya bisa menjadi yang terbaik",ucap nya,aku terkejut kenapa tiba-tiba anak ini membahas Marvel."Aku tau itu semua sul.Aku memaklumi semua sifat negatif kalian karena aku tau kalian akan memilih jalan masing-masing dan itu juga merupakan takdir kalian.",Aku menekuk kedua kaki ku lalu memeluknya.
Samsul awalnya menatapku dengan serius kini berubah ekspresi menjadi bingung."Apa maksudmu Gen?, Sebenarnya apa yang barusan lu liat sih!",Samsul merubah posisinya yang awalnya disamping menjadi duduk di depanku.Tatapan nya yang sekarang membuat ku teringat akan anak-anak yang selalu ku ceritakan dongeng sebelum tidur namun aku gantungkan ceritanya agar mereka bingung serta penasaran.

"Tumben kamu mau denger cerita papa",Aku sedikit tertawa melihatnya seperti itu."Seriusan Genah!!,males nih papah kalo cerita emang suka gantung",Samsul memalingkan wajahnya."Apa??,tadi kau menyebut ku apa?",Aku terkejut mendengar ucapannya."Ya Papah Genah,udah Sekarang cepetan cerita sebelum yang lain bangun",Anak itu menatapku dengan ekspresi marah bercampur ngambek.Sudah lama aku tidak mendengar nya memanggil ku papah semenjak ia pergi selama 2 tahun lamanya dan akhirnya baru ketemu sekarang."Baiklah anakku yang lucu,papah ceritain yak apa yang tadi papah liat dalam mimpi", Aku mengelus-elus rambutnya dan dia hanya menatapku dengan ekspresi penasarannya.

"Jadi tadi papah abis mimpi ketemu peppey dan para ksatria di sebuah ruangan putih bercahaya,abis itu papah tiba-tiba jatuh kedalam lubang yang begitu gelap",Aku menatap mata biru anak tersebut."Eh!?,kenapa papah saat masuk kedalam lubang gak langsung sadar?", Sekarang tatapan anak itu benar-benar bulat dengan rasa penasarannya yang tinggi."Aku juga tidak tahu,tapi setelah itu ada empat sinar kecil menghampiri ku dan mengelilingi ku,disaat itulah tiba-tiba aku melayang dan kedua sisi ku terdapat gambar kalian serta yang lain,saat aku memegang nya tiba-tiba memori terputar",Aku merubah posisi bola mataku yang kini menatap lantai."ouh..seperti itu,aku jadi keinget saat di lush paradisa,aku selalu dihantui oleh ilusi peppey dan master nevin",Samsul menatapku dan kini bola matanya menjadi datar."Eh!!??, ternyata kau juga terkena ilusi seperti itu yak…",Aku menatap nya dan mengelus kembali rambutnya."Apa kamu belum mengikhlaskan mereka?",Kami saling menatap satu sama lain."Aku tidak tau Pikiranku dan hatiku sudah mengikhlaskan mereka tetapi ilusi itu membuat ku berpikir ulang",Tatapan anak itu mulai terlihat sedih,Aku bisa melihat di kedua matanya masih membekas bayangan peppey dan juga nevin.

"Sekarang gimana dengan keadaanmu sendiri papah,jangan mengelak perasaan sendiri hanya karena terfokus pada cerita ku,Aku tau papah menyembunyikan sesuatu kan keluarkan saja pah",Anak itu memegang pipi ku dan membuat ku terkejut akan tindakan nya,ingin aku menanyakan sesuatu agar dia tidak memancing pertanyaan itu tapi tiba-tiba air mataku keluar dan mengalir membasahi pipi hingga terkena tangan anak itu."Tuh kan papah selalu menyembunyikan tangisan ini dari kita kan sejak dulu",Anak itu menatapku dengan penuh perhatian dari bola mata birunya.Kenapa dia mengetahui nya? apakah penyamaran ku masih kurang untuk tidak terlihat lemah diantara mereka?."Hei Gen,lu itu kenapa selalu pesimis sih bahkan sifat lu ini malah nurun ke Marvel,gua tau lu banyak mengalami berbagai masalah dari kecil,tapi apa lu mau terjebak denger perasaan itu",Ucapan anak itu membuat air mata ku mengalir begitu deras,Aku tidak bisa mengatakan apapun,mulutku terasa seperti terkunci oleh sesuatu begitu juga seluruh badan ku yang tiba-tiba lemas,hingga akhirnya mataku perlahan-lahan terpejam dan tertutup rapat.Aku tertidur di pelukan anak ini.

"Genah..genah,jangan terlalu memaksakan dirimu untuk terlihat kuat seperti ini,kami semua berterima kasih atas semua jasa lu",Samsul meneteskan air mata dan memeluk erat Genah.

(Jan lupa share guys,ini saya ngetik sambil radak nahan mabok perjalanan😇)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thank you GenahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang