4

301 31 1
                                    

Happy reading guyssss

Jaehyun berdiri tepat didepan jendela besar yang mengarah ke kota dengan iPad yang bertengger ditangan.

"Huuum kapan waktu yg tepat untuk menjemputnya?" Gumam jaehyun.

Dia pun berjalan menuju meja dan menyimpan Ipad-nya. Jaehyun sedang memeriksa data dari tuan Kim.

Ini sudah hampir sebulan dan artinya ia akan segera berjumpa dengan pria manis yang di kambing hitamkan oleh hutang ayahnya.

Doyoung adalah jaminan yg ayahnya janjikan pada Jaehyun jika tidak dapat melunasi hutang-hutangnya.

Asal kalian tau Jaehyun sudah lama jatuh hati pada seorang Kim Doyoung. Saat tuan Kim menawarkan jaminan yg sangat-sangat ia inginkan dengan rela ia memberi sejumlah uang yg sangat besar.

Jaehyun pun kembali duduk sambil tersenyum memikirkan pria manis yang akan segera ia temui itu.

~~~~

Di tempat lain Doyoung sedang berkutat dengan alat dapur, memasak makan malam untuk dirinya dan juga Ten tentunya.

Sepulang kerja tadi, Doyoung langsung menyimpan barang-barangnya ke kamar dan mandi. Kemudian menuju dapur untuk membuat makan malam sederhana.

Setidaknya dia harus berguna. Karna saat ini dia menumpang di tempat Ten.

"Huum wangi sekali doie" Ten baru datang dari arah kamarnya menuju dapur. Mencium aroma wangi masakan.

Doyoung terkekeh melihat Ten yang seperti babi kelaparan itu.

"Kau tau doie?"

"Apa?" Doyoung bertanya untuk menanggapi Ten.

"Aku sudah sangat rindu masakanmu" Ten menatap Doyoung sambil tersenyum.

"Masakanmu selalu enak doie bikin ketagihan kau harus bertanggung jawab ketika perutku selalu meneriaki masakanmu"

"Kau kan memang moster makanan Ten" tanggap Doyoung.

Lalu keduanya tertawa bersama dengan canda gurau. Kemudian mereka berdua membawa masakan yang telah siap kemeja makan.

"Hahahaha sudah doie jangan pasang wajah seperti itu tidak akan seram"

"Aku sedang kesal. Kenapa kau malah ketawa? Aku makan sendiri saja" kata Doyoung dengan wajah merah yang menunjukkan dia masih kesal.

Tadi Ten mengurai Doyoung dan berpendapat Doyoung lebih cocok menjadi seorang istri.

Doyoung yang merasa dia cukup tampan tidak terima akan hal itu.

"Bercanda doie tadi kan aku membayangkan saja jika nanti kau jdi seorang istri akan sangat cocok"

"Mana bisa begitu aku kan laki-laki Ten. Harus jadi suami lah"

"Tidak.. tidak.. tidak.. suami itu harus tampan mana ada yg berwajah manis dan cantik nanti istrinya malah isecure" bela Ten atas agurmen nya.

Setelah selesai makan sekarang Doyoung dan Ten menuju ke kamar untuk beristirahat. Besok akan kembali pada kegiatan masing-masing.




"Siapkan semuanya sekarang John. Kita akan segera menjemput bunnyku"

"Baik" Johnny segera menghubungi supir untuk menyiapkan mobil mereka akan menjemput nyonya mereka hari ini.

Dalam perjalanan Jaehyun sudah seperti abg pertama kali jatuh cinta saja. Maklum Jaehyun kan tidak pernah pacaran setelah bertemu dengan Doyoung saat itu dia sudah menetapkan hatinya.

"Sudah sampai tuan" Johnny menginterupsi dan Jaehyun tersadar dari lamunan romansanya. Bergegas membuka pintu mobil dan berdiri dengan gagahnya. Disusul oleh Johnny disampingnya.

Jaehyun melangkah masuk kedalam cafe tempat Doyoung bekerja. Duduk dengan santai dimeja tamu dekat dengan jendela depan cafe.

Jaehyun sudah tidak dapat menunda proses penjemputan ini. Jadi dia putuskan untuk menjemput Doyoung langsung di cafe.

Mengedarkan pandangan ke segala penjuru cafe. Namun, tak menemukan sosok yang ia cari.

"Dimana dia John?"

"Biasanya dia berada di bagian dalam tuan"

Johnny mengangkat tangan tanda memanggil salah satu pelayan cafe ini.

Jungwoo baru keluar dari dalam dapur kaget melihat orang yang kemaren membuat keributan datang lagi kemari. Langsung berbalik arah mencari Doyoung.

"Doie ada orang kemaren.. siapa? Hah yang mengancammu waktu itu. Doie cepatlah sembunyi aku takut dia akan menyakitimu"

"Tidak apa-apa woo"

Aku tidak akan membuat jungwoo rugi lagi kemaren sudah banyak barang yang rusak oleh Johnny itu - batin Doyoung

"Tolong panggilkan Doyoung kemari" perintah Johnny pada pelayan yang dipanggilnya tadi.

"Baik tuan, tunggu sebentar yaaa" pelayan itu menuju dapur untuk mencari Doyoung.

"Doyoung ada yang mencarimu didepan"

"Baik terimakasih sudah memberitahuku"

"Iya sama-sama Doyoung"

"Aku kedepan dulu woo" Doyoung keluar dari dapur menghampiri meja Johnny dan Jaehyun.

"Hallo tuan"

"Bagus kau sudah disini. Tanpa basa-basi terlalu lama kau hari ini akan ikut bersama kami. Karena kau tidak bisa melunasi hutang ayahmu itu"

Doyoung hanya mengangguk pasrah toh apa yang bisa dia perbuat selain menurut kemauan mereka.

Sekian dulu yaa. Maaf slow update gius🙏🏼

Maaf yaa gius publis ulang ada kendala sebelumnya 🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wife Of The King MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang