KECELAKAAN

9 7 4
                                    

Kring

Bel pulang berbunyi , Kana pun menggendong tas abu-abunya menuju parkiran , menyusuri lorong kampus sendirian dengan handphone di tangan nya .

Dimana teman-temannya?kenapa pulang sendirian?

Yah karena kedua teman Kana hari ini izin tidak masuk kelas , Sesil izin tidak masuk kelas karena bundanya masuk rumah sakit sedangkan Giska ia izin tidak masuk kelas karena ada kepentingan keluarga diluar kota.

Jadinya Kana sendirian dari jam pelajaran masuk sampai jam pelajaran berakhir , tetapi itu tidak masalah bagi seorang Kana .

Saat ini Kana dalam pelajaran menuju rumah kedua orang tua nya karena tadi ia mendapatkan kabar dari kakak nya bahwa mama demam tinggi karena memikirkannya yang dari kemarin tidak pulang .

Kana mengendarai motor nya dengan kecepatan 70 km/jam , tetapi pada saat itu Kana hampir saja menabrak seekor kucing dijalan , berakhir Kana pun membanting setir dan menabrak pohon di pinggir jalan.

" Argghh....." rintih Kana yang kesakitan karena kepala nya yang membentur pohon dan kaki nya tertimpa motor .

Hei tolong ada orang kecelakaan

Ehh iya ayo-ayo

Kasihan ya yang kecelakaan cewek

Ya gini ni Bu saya gak mau anak saya bawa motor takut kecelakaan seperti ini

Ya bu benar itu

Dan banyak lagi suara bisik-bisikan dari para ibu-ibu dan warga sekitar.

" Ehh dek mari saya bantu ayo mas-mas bantu angkat motor nya " bapak itu pun membantu Kana berdiri dan menuntunnya ke pos ronda .

" Ini di minum dulu teh nya nak " pinta seorang wanita paruh baya sambil menyodorkan secangkir teh

Kana pun melepas helm nya dan menaruh di sebelah nya . Setelah itu Kana menerima teh yang diberikan wanita paruh baya itu.

" Terimakasih Bu "

" Sama sama nak "

" Lapo awakmu mau bante-banter gowo peda motor nak ? Enten masalah ta ? " Tanya seorang laki-laki yang ,merupakan suami dari ibu tadi .

" Hah?" Kana bingung mau menjawab apa karena ia tidak mengerti bahasa Jawa .

" Itu nak tadi bapak tanya , kenapa kamu membawa motornya dengan kecepatan tinggi ? Apa ada masalah ? " Ibu itu menerjemahkan kata dari suaminya.

" Ehh...itu saya terburu-buru karena  saya khawatir dengan ibu saya dirumah yang sedang demam " jawab Kana dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal , karena kebodohannya ia sampai kecelakaan.

" Lain kali kalau mengemudi jangan ngebut ngebut ya nak , nanti malah membuat kamu sendiri yang rugi " nasihat wanita paruh baya itu , sambil mengobati dahi Kana yang terluka .

" Yah betul kata ibu kamu harus berhati-hati saat mengemudi" timpal suaminya .

" Iya pak Bu , makasih sudah menolong Kana "

" Iya nak sama sama "

****

hadirmu merubah segalanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang