( Begins from... ) ChanJi

739 39 3
                                    

Matahari masih terik-teriknya, kesembilan lelaki sedang asik meminum es yang baru saja ia beli. Mereka tidak ada tanda-tanda membuka suara, di tangan kesembilannya juga terdapat telepon genggam atau bisa di sebut handphone yang menyala.

"Kak sungchan, di cariin bu mawar"ucap salah satu siswa yang kebetulan sekolah di sana.

Jung sungchan, lelaki itu menyernyit bingung, kenapa gurunya yang baru janda selama lima hari itu sudah mencarinya, amit-amit dehh kalau sampai tuh guru minta aneh-aneh, dia masih belok sebenernya:')

"Woi chan!!"setak salah satu temannya yang pas sekali duduk di sebelahnya.

"Anjingg!!, Gue kaget sat"ucap sungchan sinis, ia langsung berdiri tanpa menghiraukan teriakan temannya.

"Woi sungchan!!, Lo nggak jadi baby sugarnya bu mawar kan?!!"tanya sang teman yang tidak lain bernama renjun.

Plakk

"Cocotmu mbah, sekolahin sana biar punya sopan santun"ucap haechan yang telinganya terasa pengang ketika mendengar teriakan temannya itu, ingat suara renjun itu meski tuh anak badannya kecil tapi suaranya kaya toa, dan kadang kalau ngomong sepedes cabe rawit, kecil tapi bikin perut melilit.

"Btw ada apa tuh bu mawar ngajak ketemu sungchan"ucap shotaro yang sedari tadi sibuk memakan jajannya yang tadi ia beli, sesekali mencuri cemilannya jaemin yang kebetulan duduk di sebelahnya.

"Yahh, mungkin tentang pelajaran"ucap mark, sedikit paham sama tabiat guru itu, kalau nggak gitu dimintain apa gitu kalau nggak mau nilainya di turunin, benar-benar definisi guru pemeras.

❒❒❒

Ketika sudah sampai di depan pintu ruangan gurunya, sungchan langsung mengetuknya, ketika mendengar sahutan silahkan masuk ia segera masuk dan membungkuk kecil di balas senyum manis sama gurunya.

"Sungchan, duduk dulu ibu mau selesaikan menilai soal anak-anak dulu ya"ucap sang guru di balas anggukan.

Keheningan melanda, sungchan memperhatikan sekeliling ruangan gurunya di banding lihat gurunya yang memakai lipstik warna merah merekah hang setebal dosa dan makeup seputih mayat, jangan lupakan rambut gurunya yang pink cerah, benar-benar guru tidak tau fashion.

"Kamu tau kan akan ada festival dari seluruh sekolahan, jadi di sekolahan kita juga dapat bagian MC, nanti nggak sendiri ada perwakilan dari sekolah Trive, Glysure, juga ada, jadi sekolahan kita atau Onct belum ada perwakilan"ucap sang guru masih dengan tangan yang sibuk mencoretkan pena ke kertas ulangan,"kamu mau kan jadi perwakilan kelas kita??"sang guru langsung menatapnya, karena barusan itu kertas terakhir yang gurunya teliti.

"Harus banget saya bu??"sungchan bertanya, jari telunjuknya menunjuk dirinya sendiri untuk mempertanyakan maksud dari perkataan gurunya.

Sang guru menghela nafas,"harusnya ada Giselle, cuma kata ketua penyelenggara cowok aja"balas sang guru.

Sungchan mengangguk mengerti,"yaudah deh bu, gapapa deh saya yang jadi tambahannya, setidaknya kan di sana ada arahan"balas sungchan ketika dia sudah bisa berfikir sejenak.

Sang guru tersenyum senang,"kamu tenang saja, nanti ada uang bayaran untuk para panitia kok, kamu bakal dapet jatah uangnya"ucap sang guru di balas anggukan mengerti, lumayan bisa di buat beli cemilan ringan di warung bu Jasmine yang harganya paling murah 5k.

❒❒❒

Festival masih 1 Minggu lagi, sungchan sudah di kasih script untuk latihan, temannya yang lain cuma bisa diam tanpa bicara apapun, mereka juga akan mendukung temannya agar tetap semangat, benar tidak ada menang atau kalah, tetapi untuk penyemangat saja.

Baby Hoonie || One ShortTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang