1.

29 2 0
                                    

Hallo
Kasih vote buat part ini dan seterusnya bolehh donggg

Kalian harus janji dulu sama aku, kalo kalian ga bakalan gamon sama tokoh nya. Janji?

•••

Karidor begitu sepi. Bagaimana tidak? Semua murid sedang fokus sama soal soal ulangan yang di berikan. Yaps, sekarang adalah hari di mana seluruh murid SMA Bakti melaksanakan ujian tengah semester untuk yang terakhir kalinya. Ujian kali ini tidak setegang waktu pertama kali.

"Goblog," pungkas dodo dwi nugroho--- cowo dengan ciri khasnya yaitu tahi lalat yang ada di atas bibirnya. Dirinya sibuk mengejar langkah cowo dengan seragam atas yang sengaja ia keluarkan

"Tai lo do! Gue sampe telat 1 jam gegara nunggu lo!," Sengitnya kasar, suaranya meninggi hingga menimbulkan kekepoan penghuni kelas yang mereka berdua lewati.

"Yamaap kan tadi gue-,"

"Heh kalian! Ngapain masih di luar?!," Lantas keduanya menoleh ke sumber suara. Yang mana suara tersebut ada di depan pintu ruangan dengan berkacak pinggang.

"Berak dulu," lanjut dodo yang tadi sempat tertunda.

Tanpa menjawab omongan temannya. ia langsung saja berdiri di depan guru yang sudah menahan amarah yang bergejolak. Mukanya begitu di tekuk melihat anak muridnya yang seenak jidad berangkat. Berasa ini sekolah milik mereka apa. 

Beliau melihat dari ujung kepala sampai ujung kaki kedua muridnya yang suka telat. Hoodie yang melekat di kedua tubuh muridnya. Dapat dilihat seragam yang tidak di masukan itu. Ya memang sudah biasa kedua muridnya yang nakal ini memang selalu melanggar peraturan sekolah. Mau di bilangin sampai mulut berbusa pun mereka cuman diam aja tak ada rasa takut atau bersalah sama sekali. Guru tersebut terfokus sama pahatan muka kedua murid nakalnya. Bagaimana tidak? Mereka mempunyai muka yang hampir sama. Bedanya yang satu ada tahi lalat di atas bibirnya sedangkan yang satu tidak.

Ohh ayolahh mereka bukan kembar. Tapi semua orang yang melihat mereka berdua berfikir kalau mereka itu saudara kandung, padahal tidak. Muka mereka memang seperti pinah dibelah dua tapi masih ada perbedaan.

"Kalian ngapain telat?!," Cowo dengan name tag Iqbal anca pratama seketika mengangkat alisnya. Hah? Pertanyaan basi menurutnya.

Karna tidak mendapat respon dari kedua muridnya. Guru dengan ciri khas nya yang botak akhirnya mendengus kesal. "Masuk!," Perintahnya. Iqbal dengan senang hati masuk ke dalam ruangan di susul dodo.

Tanpa pikir panjang iqbal langsung duduk di bangkunya. Disana sudah ada kaka kelas cewe yang memang duduk disamping iqbal. Ya, ciri khas SMA bakti adalah setiap ujian pasti setiap ruangan di acak. Mereka akan duduk bersama kaka kelas atau adek kelas sesuai ketentuan sekolah.

Iqbal duduk di samping kaka kelas itu. Matanya tak pernah melirik sedikutpun ke sampingnya. Bagi iqbal buat apa melirik cewe? Toh tanpa iqbal lirik kaka kelas itu sudah meliriknya dulu. Dasar geer.

Almira seraswati- kaka kelas yang duduk di samping iqbal. Rambut panjangnya ia kepang satu.

"Kenapa telat bal?," Tanya almira. Tatapannya lurus ke rahang tegas iqbal yang duduk di sampinya. Wangi iqbal begitu menyeruak, begitu menenangkan.

Tanpa menoleh iqbal menjawab "gue emang biasa telat," sarkasnya.

Shitt! Skatmat! Almira merutuki pertanyaan bodohnya. Iqbal memang setiap hari telat. Harusnya dia bertanya yang lain. Huh sudahlah ia hanya bisa mengangguk samar. Mau ngobrol pun iqbal pasti ga bakal menanggapi mau sampai mulutnya berbusa pun iqbal bakal tetap diam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang