Prioritasku untukmu | SakuKage

1.3K 69 22
                                    

•REQUESTED•

It's been a long time guys!
How are you all???
Aku mau ngecek nih masih banyak gak yang suka sama cerita Tobio?😔☝🏻

Fem!Kageyama Tobio

Pro Player x College Student

Enjoy!

==========

"Ugh.." Sakusa merasakan kepalanya berdenyut kencang ketika dirinya tiba-tiba kembali ke alam sadar. Dia secara perlahan membuka mata, menampilkan dua pancaran obsidian hitam gelap tajam. Mata berkedip-kedip, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke netra matanya. Setelah pandangannya menjadi jernih, dirinya melihat sekeliling.

"Huh?" Dia merasa ada sesuatu yang aneh. Setelah beberapa detik mencerna, barulah dirinya sadar. Ruangan sekelilingnya terasa asing bagi dirinya. Sakusa langsung terbangun dari kasur dengan kaget.

Dimana ini?!

"Eungh.."

"!!!" Tubuh Sakusa seketika menegang mendengar suara lenguhan seseorang dari arah samping atau lebih tepatnya dari bawah selimut yang menutupi tubuhnya. Kepalanya secara perlahan menoleh, lalu mencoba menyibak selimut. Pikirannya sudah kalang kabut tentang kemungkinan hal-hal yang telah diperbuatnya.

Saat selimut sudah terbuka, kedua bola matanya semakin terbelalak. Di sana, di samping dirinya berbaring, ada seorang perempuan dengan tubuh tidak memakai sehelai kain pun sedang tertidur dengan pulas.

Otak Sakusa langsung membeku detik itu juga. Jantungnya hampir copot. Terlebih lagi, penglihatannya menangkap bercak-bercak berwarna keunguan di daerah-daerah intim perempuan tersebut. Air es serasa mengguyur seisi kepala Sakusa. Dirinya tidak dapat berpikir jernih saat melihat itu. Lagipula, siapa yang bisa? Dan lagi, dirinya juga berada di tempat unfamiliar yang seperti sudah dapat mendukung kemungkinan terburuknya. Sakusa menduga bahwa tempat ini adalah motel. Pasti sudah banyak yang tahu motel digunakan untuk apa oleh dua insan yang berada di dalamnya.

Wajah Sakusa berubah mengernyit. Serangan pusing akibat terlalu banyak meminum alkohol masih menyerangnya. Kepalanya berdenyut-denyut seperti akan pecah.

"Kau.. sudah bangun?"

"....." Tubuh Sakusa seketika membeku mendengar perempuan tersebut sudah bangun. Dia dalam hati panik, hingga saking paniknya, dirinya tidak mampu bergerak. Hanya menoleh ke perempuan itu sambil membuka mata lebar-lebar.

Perempuan yang diduga tidur dengan Sakusa, bangun dari posisi tidurnya. Selimut yang menutupi bagian atas tubuh seketika turun saat dia mencoba untuk duduk. Dirinya menguap sebentar, lalu berkata, "Bagaimana kondisimu? Apa sudah lebih baik?" Suaranya terdengar serak dan lirih seperti orang yang biasa baru bangun tidur.

"....ya?" Sakusa otaknya menjadi lemot. Dia tidak mampu berpikir dengan lurus.

Perempuan itu mengusap matanya layaknya seorang bayi. Iris bulat berwarna biru laut berkedip-kedip dengan masih setengah mengantuk, menatap Sakusa. "Apa kepalamu pusing, Sakusa-san?"

"....."

"Bagaimana dengan tubuhmu? Apa kau merasa lelah?"

"....."

Perempuan itu langsung merengut. Bibirnya yang kecil berwarna merah muda alami mengerucut maju yang panjangnya sudah dapat diukur menggunakan penggaris. Alisnya menukik menjadi satu, menandakan bahwa dirinya merasa sedikit kesal karena Sakusa yang terus-terusan mendiamkannya. "Apa kau masih mabuk, Sakusa-san?! Kenapa tidak menjawab pertanyaanku?!"

"Uh.. ano.." Sakusa masih berusaha mencerna situasi yang ada. Sayangnya, dia tidak dapat memikirkan hal lain selain dosa bejad yang kemungkinan telah ia lakukan. Dia juga tidak tahu siapa perempuan yang saat ini berada di hadapannya. "Maaf, tapi.. anda siapa?" Tanya Sakusa dengan perlahan dan ragu-ragu setelah membisu selama beberapa saat.

Just About Kageyama!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang