# 1

168 18 0
                                    

Lelaki manik cokelat muda yang tersorot teriknya matahari membuatnya terlihat semakin cemerlang.

Kakinya melangkah terburu-buru ketika Ia harus pergi masuk kuliah seperti jadwal sehari-harinya. Sayangnya semalam Ia harus mengerjakan tugas sampai larut malam, sehingga Ia telat bangun pagi ini.

"Aduh?! Ini kunci kosan mana sih!"

Tangan kanannya berusaha merogoh tas, mencari kunci yang dari tadi berusaha Ia cari. Sementara tangan kirinya memegang banyak sekali berkas-berkas kertas tugas kuliahnya itu.

Segera setelah Ia berhasil menggenggam kunci itu, Ia mengkunci pintunya dan pergi secepat kilat.

'Masa iya gue harus di kampus malem ini.. terus ini Milo gimana.'

Selama di jalan pikirannya berkeliaran ke mana-mana. Ia memikirkan nasib kucing peliharaannya di kosan sementara Ia harus pergi ke kampus dan kembali esok harinya.

Ia memang tinggal di kosan, namun kosan yang Ia tempati bukanlah seperti kosan biasanya.

Kosan elite mungkin cocok menggambarkan kosan yang Ia miliki, karena Ia seperti tinggal di sebuah perumahan. Bahkan kosannya sangat dekat dengan kampusnya, maka dari itu Ia hanya perlu berjalan sedikit agar dapat sampai ke kampusnya itu.

Selain itu, kosannya juga memiliki security yang selalu menjaga di tiap clusternya.

"Mas, saya malam ini mau di kampus semalaman. Tapi saya punya kucing di kosan. Masnya bisa tolong kasih makan kucing saya gak selama saya pergi?"

Asahi namanya, mahasiswa itu meminta tolong kepada salah satu security di sana.

Lantas Asahi langsung memberi uang buruh untuk security tersebut yang sudah meng-iyakan permintaan Asahi.

 Lantas Asahi langsung memberi uang buruh untuk security tersebut yang sudah meng-iyakan permintaan Asahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuping Asahi terus mendengar ocehan sahabat di depannya kali ini.

"Lo mau sakit apa gimana sa, kalau semisal butuh bantuan buat bikin proposal kan bisa minta bantuan gue, mana lo begadang jadinya telat bangun kan. Terus sekarang lo harus semaleman di kampus? Mending lo balik deh kata gue, gausah di sini, ngapain. Lagian besok lusa juga udah libur."

"Nanti gue pikirin lagi."

"Batu banget etdah, udah makan belum lo?"

"Belum."

Mashiho, teman akrab Asahi sejak OSPEK.

Asahi rasa temannya ini memang paling peduli dengannya, Mashiho juga dapat dipercaya. Namun, terkadang Mashiho terlalu banyak bicara dan berisik. Itu juga demi kebaikan Asahi, sih.

Kali ini Mashiho langsung bergegas pergi menggandeng tangan Asahi ke kantin kampus untuk makan siang. Karna bagaimanapun, Asahi pasti langsung menolak jika harus ditawarkan terlebih dahulu.

"Mashi, tugas gue masih banyak."

"Ayo kita kerjain bareng-bareng. Habis makan lo bisa langsung lanjut ngerjain, semua kerjaan itu dicicil-cicil dulu dari yang paling kecil ke paling berat. Dan semua itu butuh energi, makanya lo harus makan dulu. Kalau lo sakit nanti lo gabisa ngerjain semua tugas lo itu, terus jatah Alpha lo kepake, kan sayang."

Mashiho terus menjelaskan panjang lebar yang akhirnya hanya dijawabkan anggukan oleh Asahi.

Mereka duduk di salah satu kursi kantin yang memang cukup ramai lalu lalang orang yang ingin makan.

"Sa, kalau lo di kampus, nanti Milo sama siapa?"

"Milo gue titipin sama security."

"Owalah, bagus deh kalau kayak gitu. Gue kira lo dongo ampe terlantarin kucing lo."

"Gue gak sedongo itu ya!!"

"Hahaha iya-iya. Yaudah dimakan cepetan! Nanti keburu dingin aja lo, gak nafsu lagi ntar."

"Sekarang juga emang udah gak nafsu sih."

"Dasar aneh."

Mereka terus melanjutkan kegiatan sehari-hari mereka sebagai mahasiswa kedokteran sembari menunggu matahari terbit esok hari, sehingga mereka bisa beristirahat dan mencicil tugas-tugas yang menumpuk sesuai yang Mashiho bilang.

 Mereka terus melanjutkan kegiatan sehari-hari mereka sebagai mahasiswa kedokteran sembari menunggu matahari terbit esok hari, sehingga mereka bisa beristirahat dan mencicil tugas-tugas yang menumpuk sesuai yang Mashiho bilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Aduh capek banget gue.. si Milo udah dikasih makan belum ya? Harusnya tadi gue minta nomor securitynya, jadi gue bisa tau kabar Milo.'

Asahi terus berkutik dengan laptop miliknya di tengah gelapnya kampus yang memang sudah larut itu.

Jam 02.30 AM tanpa sengaja Asahi melihat notif yang masuk beberapa kali ke dalam handphonenya.

————————————————————————

+628XXXXXXXXXXX

< Hallo, atas nama Asahi ya?

< kak, saya security yang tadi kakak titipin kucing

< saya gabisa jaga lama-lama kak, soalnya istri saya mendadak sakit katanya 🙏🏻 saya punya anak di rumah gkda yg jagain kak

< jadi saya alihkan titipannya ke security yang baru di sini ya.

< orangnya dpat dipercaya kok kak, ini nomornya ya. +628xxxxxxxxxxx

————————————————————————

'Membatin lagi kan gue jadinya, yaudah lah.'

Asahi memutuskan untuk menyelesaikan kegiatan di kampusnya itu jam 07.00 pagi dan kembali ke kosannya.

00 pagi dan kembali ke kosannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo teman-teman. Maaf jika ceritanya pendek, karena saya mau bikin Prolog cerita terlebih dahulu, jadi saya bikin chapter ini singkat ya.

Kedepannya saya bakal berusaha panjangin lagi ceritanya.

Mohon kritik dan sarannya agar saya bisa berkembang. Terimakasih.

📝 ; Rai.

Lost Inside Your Eyes - JaeSahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang