Sebuah mobil sport merah memasuki perkarangan Pelita Kasih International High School. Tak lama keluar sepasang remaja, yang tak lain dan tak bukan adalah Nathania dan Nathanael.
Nathanael menyandang tas ranselnya dengan sebelah bahu dan Nathania menyandang ranselnya seperti anak-anak. Tak lupa, dia menjingjing paperbag yang berisi kotak bekal dia dan Nathanael.
"Sini, gua bawain" kata Nathanael sambil langsung membawa paperbag Nathania. Nathania tersenyum lebar. Senyum yang setiap kali membuat Nathanael gemas dan ingin mengacak-acak rambut Nathania.
Mereka berjalan memasuki koridor sekolah baru mereka itu. Ya. Mereka pindahan dari Inggris. Sewaktu kecil, mereka tinggal di Indonesia. Lalu, orang tua mereka memindahkan mereka ke Inggris dan mengirim mereka kembali ke Indonesia, tepatnya ke Jakarta, kota 24 jam yang tidak pernah tidur.
And well, selalu "mereka". Nathania dan Nathanael. Nathanael dan Nathania.
Orang tua mereka, menjalin persahabatan dari SMP. Kedua orang tua Nathania dan kedua orang tua Nathanael. Kalau orang dulu bilang kalau pertemanan zaman dulu awet, percayalah. Karena kedua orang tua mereka telah membuktikan hal itu.
Jadi, jangan bingung kalau nama mereka mempunyai kesamaan, "Nathan". Karena itu adalah ide kedua orang tua mereka. nama yang unik dan serasi.
Nathania dan Nathanael sudah saling mengenal. Misalnya, Nathanael sudah hafal obat sewaktu Nathania sedih yaitu, eskrim coklat. Nathania juga sering bertingkah seperti anak kecil. Padahal dia sudah berumur 16 tahun.
Nathania juga sudah sangat mengenal Nathanael. Nathanael yang mendengkur saat tidur, Nathael yang selalu mengalah saat bertanding dengannya. Nathael yang playboy.
Mereka tidak menjalin hubungan. Mungkin orang-orang berpikir mereka adalah sepasang kekasih. Tapi, kenyataannya berkata lain. Mereka tidak menjalin hubungan. Malah di Inggris, Nathanael gemar bergonta-ganti pasangan. Dan Nathania tidak mempermasalahkan hal itu, karena tetap Nathanael memprioritaskan dirinya saat Nathanael sedang berkencan dengan perempuan lain.
Nathania nya sendiri adalah pribadi yang polos. Dulu dia pernah berkencan dengan seorang teman laki-laki di Inggris, hanya berkencan. Dan berani-beraninya teman laki-lakinya itu mencium pipinya di bioskop. Nathania syok. Dia tidak habis pikir mengapa seorang teman berani menciumnya seenak udel. Padahal, Nathanael yang notabene sahabatnya, tidak pernah berani bersikap macam-macam. Nathania langsung mengadu ke Nathanael, dan tak segan-segan Nathanael meninju orang yang berani mencium sahabatnya itu.
"Kok kamu ngomongnya 'gua'?" kata Nathania heran.
"iya dong Nia. kan kita tinggal di Indonesia, jadi kita harus adaptasi sama pergaulan disini" kata Nathanael sambil mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.
"ohh iya. Benar kata mu, than. jadi sekarang ngomongnya 'lu-gua'??"
"yup. that's right" kata Nathanael sambil mengacak-acak rambut Nathania
"okay, i see it. hmm.. by the way, i think everybody look at us" kata Nathania sambil berbisik ke arah Nathanael.
"dont think simple problem like that. we are awesome, so they look at us." kata Nathanael
"please Nathan. you're so funny" kata Nathania sambil memutar kedua bola matanya.
Nathanael terkekeh sambil merengkuh Nathania dan membawanya masuk ke dalam kantor administrasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Nathan"
Teen FictionIni bukan cerita 1 orang. Ini cerita 2 orang, antara Nathanael dan Nathania