1

42 7 0
                                    


Everyone has a story

Tercium bau harum kue yang baru saja dikeluarkan dari oven adalah gambaran saat pertama kali masuk ke toko itu.

Sagara, pemuda itu baru saja mengeluarkan sebuah kue untuk ia hias. Dengan terampil ia mengoleskan cream ke lapisan kue dan menatanya dengan sangat rapih. Ia menghiasnya dengan sangat indah, dengan teliti ia menaruh buah buahan dan sprinkles di atas kue tersebut.

Senyum puas terpatri di wajahnya saat kue tersebut sudah selesai ia hias. Ia lalu memberikan nya pada salah satu koki untuk di pajang di etalase depan.

Ia menghela nafas sesaat setelah nya. Sebenarnya ia memiliki 2 koki untuk membuat kue dengan resep miliknya tetapi ia memilih membantu di tokonya itu. Karena ia tak memiliki pekerjaan lain selain mengatur toko dan membuat kue.

"Gila, ganteng banget anjirr. "

"Ho'oh, ganteng banget pengen gue pacarin. "

"Pepet sabilahh "

"Ngias kue doang damage nya beuuhh"

Terlihat para perempuan yang membicarakan Sagara yang bisa terlihat oleh mereka karena dapur nya tidak tertutup jadi para pembeli bisa melihat Sagara dan para koki yang membuat kue.

Sagara tidak peduli apa yang mereka bicarakan dan melanjutkan membuat adonan kue yang baru.

"Sa, fans lo tuh"

Sagara hanya memdengus mendengar perkataan salah satu kokinya, yaitu Keenan Ardana Altezza.

"Diem lo Nan, males banget gue ngeladenin mereka. "

"Buset, santai boss"

"Nyenyenye bacot"

Sagara tidak peduli dan melanjutkan membuat adonan kue nya.

***

Terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang membentuk adonan roti. Tangan nya yang lembut itu dengan terampil menggulung adonan roti yang biasa di sebut croissant dan meletakkannya di atas loyang oven. Lalu memasukannya ke dalam microwave setelah mengatur temperatur suhu dan timer.

Hap!

"Astaga! Ale kamu mau buat bunda jantungan hah?! "

Tiba tiba saja ada seorang pemuda yang memeluk nya dari belakang. Pemuda itu hanya cengengesan masih sembari memeluk sang bunda dari belakang.

"Hehehehe, maaf bun "

"Hmm "

Dehemnya sambil menggeleng kan kepalanya atas kelakuan random sang anak. Pemuda itu adalah Achiel Ale Dominic atau yang biasa dipanggil Ale oleh bundanya, mulai memakai celemek nya untuk membantu sang bunda membuat roti.

Ia mulai memasukkan bahan bahan untuk membuat adonan, ia akan membuat roti yang berisikan selai blueberry. Salah satu menu terfavorit di toko ibunya. Dengan telaten ia mulai membentuk adonan roti menyerupai kepala beruang yang lucu.

"Ale, kamu enggak ke cafe? "

"Enggak bun, bang Raka ngasih libur sehari karena udah ngebantu cafe sampai malam. "Katanya sembari fokus kepada adonan yang tengah ia bentuk, "Besok juga udah masuk kayak biasa. "Lanjutnya, bunda hanya mengangguk kan kepalanya.

" Lalu, tugas kuliah mu? "

"Bun, jangan dibahas. Ale malas ngingetnya. " Jawabnya sembari mendengus. Sang bunda hanya terkekeh mendengar nya.

"KAK CHIEL!! "

"Dateng lagi nih bocah"

Terlihat seorang pemuda yang memiliki paras imut memasuki rumah Achiel dengan senyum tanpa dosa setelah membuat keributan. Ia dengan riang mendatangi dapur untuk membantu ah tidak lebih tepatnya mengganggu kakak tersayang nya membuat roti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cheesecake [Sungsun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang