BAB 5 || AIRA BERULAH

4 0 0
                                    


$ELAMAT MEMBACA!!🌹😘

_________________________________________

Sebuah motor sport berhenti tepat di depan  warung kopi. Seorang cowok dengan jaket kulit bertuliskan sebuah geng motor tersebut tersenyum tipis dibalik helm fullface nya.

Melihat salah satu dari teman yang menghampirinya, dia langsung turun dan membuka helm.

"Apa kabar bro?" tanya temannya itu.

cowok itu tersenyum. " Seperti yang lo liat. Lo sama anak-anak gimana kabarnya?"

"Baik. Sangat baik walaupun ketua nya ngilang terus kaya buronan KPK," canda temannya itu.

Cowok itu mengangguk, dia memang akhir akhir ini jarang berkumpul bersama geng nya itu. "Sorry bro, lo tau kan akhir-akhir ini banyak mata-mata yang ngikutin gue terus. Gue nggak bisa ngegabah dan ngebahayain kalian semua."

"Iya santai aja, kita udah memaklumi itu kok. Tapi gimana? Malam ini jadi kan? Gue udah muak banget ngeliat tingkah anak-anak Gravarez akhir-akhir ini."

"Jadi lah. Gue juga udah muak banget sama mereka," ucap cowok itu dengan sorot mata tajam.

***

Aira merampas cemilan di tangan Rio dengan tidak ramah. Dan segera berlari duduk di samping Keisya yang sedang tertawa terbahak-bahak menonton acara komedi.

"Apa lo, mau marah sama pemilik rumah ini?" Aira menatap tajam Rio yang terlihat kesal karena cemilannya dirampas Aira dengan tidak ramah.

Sedangkan Clara sibuk mengetik di leptop dengan dibantu Aisyah teman satu kelompok sekaligus ketua kelas mereka.

Sepulang sekolah tadi, mereka langsung menuju rumah Aira untuk menyelesaikan tugas kelompok sejarah yang sudah diberikan dari 2 Minggu lalu.

Mereka memilih rumah Aira sebagai tempat kerja kelompok dengan alasan bahwa, rumah gadis itu lebih adem, tidak berisik dan banyak cemilan di sana. Yang tentu saja tidak akan membuat mereka kelaparan saat mengerjakan tugas.

Clara melirik kesal Rio, Aira dan Keisya secara bergantian. "Santai aja terusss. Nggak usah bantuin," sindir Clara. "Awas ya lu pada, kalau nih tugas udah selesai minta ditambahin nama. Nggak bakal gue tambahin, biar gak dapat nilai sekalian. Lagian enak aja tinggal nebeng nama tapi nggak mau ikut kerja."

Rio, Aira dan Keisya langsung menghentikan aktivitas mereka lalu mendekati Clara dan Aisyah.

"Yang mana Ra yang harus gue bantu?" tanya Rio yang sudah duduk di samping Clara.

"Ada materi tambahan buat dicari di Google nggak? Biar gue cariin Ra," tambah Keisya yang langsung duduk dihadapan Clara.

"Ayang Clara yang paling cantik. Aira yang cethar ini harus bantuin apa? Bantu ngetik? bantu nyari buku? bantu catet? Atau bantu apa?" Tak lupa satu kedipan mata Aira diakhir kalimat yang membuat Clara langsung bergidik ngeri.

Clara mendelik menatap ketiganya. Dia langsung menyerahkan leptop kepada Aira dan menyuruh Aisyah untuk memberikan buku paket sejarah kepada Rio.

"Sya sekarang tugas mereka yang kerjain. Giliran kita yang santai-santai. Enak aja kerjaan mereka cuma santai-santai trus dapat nilai dan kita yang meras otak." Clara menarik tangan Aisya untuk duduk di sofa,  bersantai sambil menikmati cemilan.

"Nah ini baru bener, yekan Sya." Ucap Clara yang sudah bersantai, Aisya mengangguk mengiyakan ucapan Clara.

"Tapi Ra, aku teh nggak enak. Yang ngerti materi itu kan cuma kita berdua dari awal mah. Emang mereka bisa lanjutin gitu?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CLAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang