01

116 7 1
                                    

   "Hello, welcome to my story"

Seorang gadis dengan setelan rapi ala orang kantoran itu tengah menunggu taksi online yang ia pesan sedari tadi. Gadis itu duduk didepan rumahnya sambil memainkan ponselnya.

Pricilla atau yang kerap dipanggil Cilla, gadis yang baru berusia 19 tahun sudah memulai hidupnya dikantor besar, sudah dua bulan lamanya ia bekerja disana.

"Atas nama Mbak Cilla ya?" Tanya seorang pengendara mobil berwarna biru.

Cilla tersenyum lalu mengangguk, "Iya." Ia bangkit dari duduknya dan masuk kedalam mobil. Mobil itupun melesat kearah tujuan

"Ini uangnya, makasih ya." Ujar Cilla

"Eh mbak ini kembaliannya." Tahan supir taksi tersebut.

"Ngga usah buat masnya aja." Setelah mengatakan itu Cilla memasuki kantor tempatnya bekerja ia meletakkan tasnya di mejanya sendiri

Tak berselang lama seorang lelaki datang dengan seorang anak laki-laki digandengnya, lelaki itu terlihat gagah dengan setelan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih dan dasi hitam.

Lelaki itu Zafar Bratajaya, usianya yang sudah menginjak 27 tahun, lelaki sukses yang mempunyai beberapa cabang perusahaan dimana-mana.

"Pagi pak." Sapa Cilla dengan senyum ramah.

Zafar menoleh sambil tersenyum, "Pagi Cilla." Lelaki itu menundukkan kepala melihat anaknya yang dua setengah tahun tengah tersenyum-senyum memandang Cilla.

"Mau sama ka Cilla?" Tawar Zafar lembut sambil mensejajarkan tubuhnya dengan Zayyan.

"Mau mau."

Zafar mengangguk, "Saya nitip Zayyan sama kamu ya?"

"Oh iya pak, sini sama ka Cilla."

Anak kecil itu berjalan mendekati Cilla dan duduk dipangkunya, "Lucu banget ini pipinya mbul mbul gituu." Gemas Cilla sampai mencubit pipi itu.

"Jangan dicubit La." Peringat Zafar.

"Hehe maap pak."

Zafar tersenyum kecil dan mengelus surai Cilla membuat gadis itu tertegun sejenak.

"Permisi pak ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh bapak." Ujar seorang perempuan yang bekerja sebagai sekertaris dikantor itu.

"Taruh aja dimeja saya." Perintahnya, perempuan itu pun memasuki ruangan Zafar dan menaruh beberapa berkas disana dan keluar lagi.

"Kalau begitu saya permisi pak." Pamitnya.

Zafar memperhatikan Cilla dan Zayyan yang nampak sangat akrab, "Nanti kamu keruangan saya ya La." Setelah mengatakan itu Zafar pergi memasuki ruangannya.

Didalam, Zafar menyenderkan punggungnya dikursi pikirannya masih tertuju kepada Cilla. Semenjak gadis itu bekerja dikantornya membuat ia tak bisa fokus karena ada banyak hal yang menarik didiri Cilla.

Zafar mengusap wajah nya kasar, "Bisa gila kalo gue ngga cepet-cepet dapetin dia."

Lelaki itu mengambil berkas yang Angel berikan untuk ditandatanganinya, jemari panjangnya nampak sibuk menandatangani beberapa berkas penting itu.

Suara ketukan pintu ruangannya membuat atensi lelaki itu teralihkan, "Masuk." Ucapnya

Tampaklah gadis cantik yang akhir-akhir ini selalu menghantui pikirannya, Cilla tersenyum dengan Zayyan yang berada digendongnya

"Maaf pak tadi Zayyan rewel jadi saya bawa kesini." Terangnya

Zayyan menyembunyikan wajahnya ketika Zafar menatapnya dengan tajam, "Udah janji kan tadi pagi katanya ngga mau nakal."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zaf'ilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang