୧ *·˚ Awal dari semua┆↰

62 6 2
                                    

◤01/07◥
Ran Family
Ensemble stars © Happy Elements k.k
◣Story by © Chocofai_◢

Warning!! OOC, Typo dan lain sebagainya.

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

"Tunggu! Kakka!"

Tanpa menghiraukan panggilan dari temannya, pria berambut panjang terus berlari mencari sebuah kamar yang ditempati oleh seseorang yang begitu ia cintai.

Sudah beberapa kali ia dapat teguran dari pekerja rumah sakit itu, namun tak ia dengarkan hingga ia sampai di depan pintu kamar yang ia cari.

Dengan napas yang masih belum stabil, ia membuka pintu itu dan melihat kearah ranjang rumah sakit yang sedang dipakai oleh seorang pasien wanita yang menggendong sepasang bayi kembar.

Wanita yang sedang menggendong bayi kembar itu menoleh kearah pintu lalu tersenyum.

"Okaeri papa! Hehe."

⋆꒷꒦‧₊˚𓆩♡𓆪˚₊‧꒦꒷⋆

Kamar inap yang ditempati oleh wanita bermarga Ran mulai ramai, teman kerjanya, bahkan idol di agensinya datang untuk menjenguknya.

"Ne ne, Wafa-chan, Nagisa-kun, apa kalian sudah memikirkan nama untuk mereka?" Tanya pria bersurai hijau kol dengan penasaran.

Ya, wanita itu adalah Akashi Wafa yang berganti marganya menjadi Ran setelah menikah dengan pria bersurai abu satu tahun yang lalu.

Wafa melirik Nagisa terlebih dahulu, siapa tahu pria itu sudah memiliki nama untuk anak mereka.

"... Aku belum terpikirkan." Ujar Nagisa lesu.

Wafa terkekeh, "Tak apa, Nagi-nii, aku sudah menyiapkannya." Ujar Wafa menenangkan.

"Benarkah?! Beritahu kami senpai!" Seru salah satu dari idol kembar.

Wafa menarik tangan Nagisa untuk memegang tangan sang adik dari kembar Ran.

"Yang ini, Naika, Ran Naika." Wafa melirik bayi laki-laki, kakak dari kembar Ran, yang ada digendongan pria bersurai biru. "Dan yang digendong Jun, Naoki, Ran Naoki."

Tangan Nagisa beralih mengusap kepala Wafa dengan lembut. "... Nama yang indah."

"Artinya juga bagus, Wafa-han."

Wafa tersenyum, "Arigatou, Koha-chan."

Lalu mereka berbincang-bincang, hingga waktunya makan siang, mereka semua bubar meninggalkan orang tua baru untuk menikmati waktunya.

Hening melanda kamar inap itu sesaat setelah semua teman kerja sang suami pergi.

"... Maaf."

Satu kata yang keluar dari mulut sang suami memecahkan keheningan.

Alis Wafa terangkat sebelah, "Untuk?"

"... Aku tidak menemanimu saat bersalin tadi." Ujar Nagisa dengan suara yang makin mengecil.

Wafa tersenyum, tangannya meraih kedua pipi sang suami, "Tak apa Nagi-nii, asal kau sampai kesini dengan selamat, aku merasa senang. Lagipula pekerjaan nya memang tidak bisa ditinggalkan." Wafa menjeda sebentar. "Jadi tidak apa."

Nagisa menatap lurus kearah mata merah sang istri. Ia pun berhambur memeluk badan sang istri.

"... Arigatou, kau sudah mau bertahan denganku selama ini." Ujarnya lirih.

Wafa mengelus punggung suami nya dengan lembut.

⋆꒷꒦‧₊˚𓆩♡𓆪˚₊‧꒦꒷⋆

Omake :

"Nagi-nii, tadi aku lihat wajah Ibara seperti menahan kesal. Ada apa?"

"... Entah-"

Bruk!

"Halo mama baru!"

"Jangan teriak heh!"

"Astaga..."

"Wah anaknya kembar!"

‧˚₊•┈┈┈┈୨To be continued୧┈┈┈┈•‧₊˚⊹

‧˚₊•┈┈┈┈୨To be continued୧┈┈┈┈•‧₊˚⊹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐋ife 𝐎f 𝐓winsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang