KVB 23 - KUCING

17.9K 2.2K 149
                                    

Pukul 02.00 dini hari

Heickal menyingkirkan lengannya dari bawah kepala Zehan dan menggantinya dengan bantal. Ia membenarkan selimut yang di kenakan Zehan sebelum beranjak dari posisinya

Heickal berjalan sembari menyugar rambutnya ke belakang. Ia menyentuh leher bagian kirinya dimana Zehan meletakkan wajahnya disana saat sedang tidur.

Heickal tersenyum ketika mengingat momen momen tersebut. Mengapa dirinya selalu salah tingkah atas perlakuan kekasihnya sendiri?

"MEOWW!!!"

"BRAKK!!"

"Sutttt..."

Heickal memberhentikan langkahnya di depan pintu kamar Rafael. Ekspresi penuh kewaspadaan terlihat memenuhi wajahnya setelah mendengar suara aneh dari balik pintu

Heickal secara perlahan membuka pintu kamar Rafael tanpa menimbulkan suara sedikitpun

Didalam sana. Seorang anak kecil sedang duduk diatas kursi pendek tepat di hadapan sebuah kanvas lukisan yang lumayan besar

Didalam kanvas tersebut terdapat gambar love serta tulisan

"PAPA"

Sebenernya tidak ada yang aneh dari tulisan tersebut. Namun yang berhasil menarik perhatian Heickal adalah seekor kucing berbulu putih yang tergeletak di lantai kamar dengan darah yang terus merembet dari bagian lehernya

Heickal juga dapat melihat pisau berlumuran darah serta kuas cat yang berada di kedua tangan mungil anak kecil itu yang tak lain adalah Rafael

Rafael menoleh kebelakang ketika menyadari kehadiran seseorang dari arah pintu.

"Dad."

Rafael tersenyum kearahnya hingga matanya menyipit

Heickal berjalan menghampiri putranya dan memperhatikan bercak darah yang mengenai pipi kanan Rafael

"Fuck. What are you doing boy??"

Rafael menempelkan kedua tangannya pada dada telanjang Heickal hingga meninggalkan bercak darah

"Gift fol papa, dad."

Heickal menghela nafasnya sebelum mengangkat tubuh Rafael dan membawanya ke kamar mandi.

Heickal meletakkan tubuh Rafael di dalam bathtub kecil. Air yang semulanya berwarna bening kini telah berubah menjadi merah

"Kenapa enggak pakai cat?"

Rafael mengulurkan kedua tangannya untuk diberikan sabun oleh Heickal

"Catnya kulang..." jawab Rafael dengan tatapan polosnya

"Kamu yang ngebunuh kucingnya hm? Dapet pisau darimana?"

Rafael mengangguk dan tersenyum manis

"El ambil di dapul."

"Good." ucap Heickal sedikit frustasi, takut jika Rafael mengikuti jejak psycho nya


••••


Ketika semua orang sedang terlelap dalam tidurnya bahkan ada yang sedang berkelana didalam mimpi, tetapi Magma dan Morgan masih sibuk bermain bersama

Magma maju beberapa langkah lalu mendorong tubuh Morgan kearah dinding dan menahan satu tangannya untuk mengunci pergerakan lelaki di hadapannya

"Jadi...? Pilih truth or dare?"

Morgan tampak berfikir sebentar, terhitung sudah lima kali ia memilih opsi truth pada permainan sebelumnya. Dan hal tersebut membuat Magma puas tertawa terbahak bahak menertawakan dirinya

PASSION [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang