Bagian 1

4 2 1
                                    

Diandra Aristama

Lelaki dengan marga Aristama itu adalah siswa terbaik dengan nilai rata-rata yang udah pasti diatas siswa² lain. Ia bahkan telah ngikutin banyak olimpiade Nasional yang berakhir dengan piala emas ditangannya.

Gak heran kalau dimeja anak itu pasti penuh dengan tumpukan buku waktu istirahat di kantin. Mungkin buku buku itu udah semacam sarapan, makan siang, dan makan malam wajib bagi seorang Diandra Aristama hha.

Selain tekun belajar, Diandra juga kerja paruh waktu disebuah cafe kecil dengan gaji yang bisa terbilang kecil.

Kadang orang orang disekitarnya penasaran, ngapa Diandra yang notabene nya sebagai anak dari orang kaya, yang bisa dapetin apapun yang dia mau hanya dengan gesekan kartu, tapi malah mau maunya ngeggembel di sebuah cafe dengan baju lusuh seragam yang selalu ia kenakan.

Orang tuanya gak melarang keinginan gila anaknya itu. Padahal yaa ibu dari Diandra ini adalah dokter bedah dan ayahnya bahkan punya perusahaan perhotelan cabang luar negri. Ngapain si Diandra gabut banget nyari uang saku di sana.

Tapi meskipun si Diandra itu pinter, dia gak terlalu monoton sama pelajaran. Dia itu termasuk salah satu cowok yang pinter dance, ia ikut dalam ekstrakulikuler cheerleader semenjak kelas 10, cuma dia satu²nya cowok yang ikut ekskul itu.

"Apa pendapat lu tentang circle kanigara?" Celetuk Gala tiba tiba, ia adalah teman Dian yang bekerja di cafe bersamanya.

"Perserikatan cewek gatel"

"Lah Azillatin??"

"Cantik" Diandra tersenyum tipis, pandangannya menerawang keatas sambil sedikit berfikir.

"Kalau di pikir pikir kenapa ya orang kayak Azillatin mau gabung ke circle gak jelas kayak gitu?"
Gala tersenyum menggoda, Diandra memang selalu setenang ini kalau udah ngebahas tentang wanita hebat bernama lengkap Kirana azillatin, sedangkan kalau ngebahas tentang circle kanigara? Jangan harap lebih.



Kirana Azillatin

"Kok aku merinding ya.. apa ada yang ngomongin aku?"
Seseorang melintas didepan Azillatin atau yang sering dipanggil Zilla oleh orang orang terdekatnya,

"Masih percaya aja sama begituan. Merinding ya tandanya ada setan!" Ucap seseorang tadi sambil duduk lalu ngerangkul Zilla.

Zilla memutar bola matanya sedikit malas,
"Brarti kamu dong setannya..?" timpal Zilla yang malah mendapatkan hadiah tabokan pada seluruh wajahnya.

"Arkhh kak Ganiii" Zilla memekik tak terima, ia sudah menghabiskan banyak waktunya untuk hijabnya hari ini dan itu hancur begitu saja dalam hitungan detik??

Gani, kakak dari Zilla itu bukannya meminta maaf, ia malah kembali menggoda adiknya dengan cara menirukan rengekan adiknya.

"Arkhh kak Ganiii~"

Plakkk
Brakkk
Bukkk
Dan terjadilah KDK (Kekerasan Dalam Keluarga) malam itu. Tanpa mereka sadari ada yang mengintip semua itu dari celah kecil pintu.

"Cantik"



__________________________________

Diandra Aristama

Pagi pagi sekali Diadra sudah membawa tumpukan buku sembari sedikit berlari menuju kelasnya. Hari ini akan ada ulangan pagi tapi ia baru saja mengetahuinya dan sialnya nilai satu kelas tergantung padanya sekarang.

Ditangannya terdapat buku catatan anak sekelasnya yang seharusnya ia ambil kemarin tapi karena penyakit lupanya, ia malah meninggalkan hal sepenting ini demi cilok mang Marwan yang selalu lewat didepan gerbang  setiap pulang sekolah.

Cilok Mang marwan ini selalu ludes terjual saat waktu pulang tiba karena rasanya yang enak dan pedas, harga ciloknya juga sangat murah, dan sangat nikmat jika dinikmati bersama keluarga.
Belilah cilok Mang marwan untuk menemani perjalanan pulang anda.

Dari arah berlawanan tampak seorang wanita sedang berlari membawa bola dengan kedua temannya yang sedang mengejar dibelakang. Diandra yang sedang tidak fokus itu tidak melihat bola yang sedang diperebutkan 3 wanita tadi mengarah kepadanya

Sampai..

BUKKHHH
Buku yang ia bawa berhamburan di udara sementara Diandra terkapar dibawah, pandangannya masih saja terfokuskan pada salah satu wanita yang tadi memperebutkan bola.

"Eh eh gimana? Bisa berdiri nggak? Perlu digendong?"

"Eehh hayo lhoo Rin, nanti kalo nangis ribet lu"

"Ututuuu kacian bgt anaknya bapak Aristama inii, sini sama tante aja"

"Heh dia takut sama lu Riin! Mending sama aku aja yuk Dian"

"Gak gak. Dian pasti maunya sama akuuu"

Begitulah kira kira ucapan para circle Kanigara yang sudah biasa didengar oleh orang orang.

Diandra? Ia hanya terduduk dibawah tanpa berniat duduk untuk sekedar mengambil harga dirinya yang telah jatuh barusan. Pandangannya sedari tadi hanya terfokus pada Azillatin yang juga sedang menatapnya. Pandangan mereka bertemu sekilas yang setelahnya langsung diputuskan sepihak oleh Zilla.

Tampak Zilla sedang menggunakan pakaian olahraganya pagi ini, mungkin jadwal kelasnya adalah Penjas? Pakaian olahraga yang biasa dimasukkan kedalam celana oleh siswa lain kini tampak dibiarkan keluar begitu saja oleh Zilla.
Mungkin ia tidak ingin 'bagian' nya terekspos, itu tidak buruk.

"Diandra bisa bangun? Ini buku-buku lu." Ucap Zilla yang entah sejak kapan telah mengumpulkan buku buku Dian yang tercecer dimana mana.

"Ehhmm.. nggak bisaa, tolongin dong." Dusta Dian, alah basi banget cara luwh Diandraaa.
Zilla langsung mengernyitkan wajahnya sambil sedikit tersenyum, selanjutnya ia mundur lalu pergi begitu saja dari sana.

Senyum Diandra langsung luntur, ia sudah tidak bersemangat sekarang! Sementara 2 wanita yang sedang berdebat tadi kini menatap Diandra gemas.

"Yaudah ayok Dian, aku bantuin berdirii" ucap salah satu dari mereka.

Diandra mengacuhkan senyuman gemas mereka terhadap dirinya yang menurutnya berlebihan, ia tidak semanis itu!
Jika Azillatin saja tidak tertarik padanya itu berarti ia tidak manis sama sekali seperti ucapan banyak orang diluar sana.

"Gausah" Ketus Diandra lalu berdiri.
Dengan cepat ia berjalan menuju kelasnya, ia sudah telat btwe.









Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIANDRA ARISTAMA [Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang