Prolog

7 4 2
                                    

Midtown Village, 12 Oktober 1750

Lapangan terbuka dengan luas 100 x 90 meter itu penuh sesak dengan para warga desa dan sekitar 30 wanita dan anak-anak yang dituduh sebagai penyihir.

Tiang gantungan sudah disiapkan dan para tersangka disuruh berbaris tanpa didengarkan lagi pendapat mereka.

Warga desa saling berbisik-bisik pelan.

"Ada apa ini?"

"Mereka penyihir? Tidak mungkin, Raja pasti keliru."

"Mereka penyihir, aku melihat beberapa dari mereka melakukan ritual di puncak bukit. Sudah bakar saja mereka!"

"Ya, benar! Bakar saja mereka, sebelum desa kita terkena tulah akibat kesesatan mereka."

Suara bernuansa pro dan kontra itu terus bergaung secara perlahan. Isak tangis anak-anak yang juga ikut diikat membuat suasana malam itu semakin mencekam.

"Dengan keputusan yang diturunkan langsung oleh Raja James 1 dan bukti-bukti yang telah kami temukan. Maka kalian dinyatakan bersalah dan akan dihukum gantung!"

Bunyi keputusan itu bagaikan petir di siang bolong. Para suami dan Ayah berebut maju untuk menyelamatkan istri dan anak mereka.

"Lepaskan mereka bedebah! Istriku bukan penyihir!"

"Tujuan keji tak berdasar! Mereka tidak melakukan hal itu!"

"Lepaskan mereka!"

Salah satu dari para pria malang itu nekad maju untuk menyelamatkan istrinya tetapi tangannya kalah cepat dengan pergerakan dari prajurit kerajaan.

Secepat kilat pedang yang disarungkan itu dikeluarkan dan bunyi pedang pun beradu dengan tangan dan tulang dari pria malang itu.

"Tidakkkk!" Sang istri menjerit pilu bersamaan dengan suara sang pria yang menjerit kesakitan.

"Ini adalah keputusan Raja. Jika ada perlawanan lagi maka kami tidak akan segan-segan membakar seluruh desa." Ancaman kejam nan dingin keluar dari kepala komandan pasukan. Ancaman itu berhasil membuat para warga ketakutan dan pria-pria malang itu kehilangan nyali untuk maju.

Mereka hanya bisa menjerit pilu di dalam hati saat suara pekik tertahan keluar dari beberapa anak dan wanita yang dieksekusi diatas tiang gantungan.

Nun jauh dari tempat itu seorang wanita mengendap-endap pergi dari tempat persembunyiannya di balik pepohonan.

Sudah cukup ia melihat aksi keji itu. Memang benar ia tidak dapat melakukan apapun tetapi mereka yang bersembunyi di dalam gua yang ditujunya pasti sanggup melakukan sesuatu.

"Mereka menggantung orang-orang itu dan ... Rebecca ... ada disana ikut digantung bersama yang lain." Lapornya setelah ia tiba di tempat tujuan.

"Bajingan tengik! Mereka lebih biadab daripada apapun, padahal mereka sering menggunakan kemampuan kita untuk meramal masa depan dan menyembuhkan penyakit lalu sekarang mereka akan memusnahkan kita seperti ini!? hahahaha, sial!" Maki salah satu dari komplotan itu.

"Rebecca, gadis itu bukan penyihir, bajingan mana yang melaporkan hal ini? Aku bersumpah akan mengutuknya dan keturunannya."

"Ya benar, Rebecca tidak bermasalah. Si tua Edward juga melakukan praktek sihir hitam lalu kenapa ia tidak digantung bersama yang lain?"

"Mereka hanya mengantung anak-anak ... dan ... wanita."

Suara tarikan napas yang keras berhasil memancing perhatian mereka. Bahkan intensitas ketegangan begitu terasa saat orang itu berbicara.

"Mereka akan mendapatkan balasannya. Aku berjanji, darah Rebecca akan dibayar dengan bayaran paling tinggi yang pernah ada." Nada suaranya terdengar begitu kejam dan dingin.

"Besok, 13 Oktober. Kita akan menjalankan ritualnya dan mereka semua yang terlibat akan mendapatkan ganjarannya." Keputusan final itu mampu menghadirkan senyum di wajah ke 19 orang yang ada di dalam gua sempit itu. Namun, sang pemilik suara tidak tersenyum sama sekali. Matanya hanya memancarkan dendam dan juga amarah. Dia tidak akan pernah mengampuni siapapun.

"Rebecca ... Aku dan Kakak akan membalas perbuatan mereka, semoga kau tenang di alam sana." Ujar si gadis pelapor dengan suara lirih nyaris tidak terdengar.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Eliana & Penyihir Kegelapan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang