01

2K 120 8
                                    

Suara dentuman musik yang cukup keras tak menganggu pendengarnya sama sekali justru mereka semakin asik menggerakan tubuh mereka seirama dengan alunan musik yang terputar.

Seorang pria bertubuh tinggi berjalan melewati kerumunan manusia yang berkumpul dengan acak di dalam ruangan luas dengan lampu kelap kelip yang memusingkan. Ia nampak mengedarkan pandangannya hingga mata itu menjatuhkan penglihatannya pada seorang pria yang duduk seorang diri di dekat meja bar.

"What's up bro?" sapanya yang langsung memberikan tos pada pria tersebut.

"Aihh kau lama sekali hyung"

"Maaf, aku harus mengurus seseorang tadi" ucapnya yang langsung duduk begitu saja.

Perlahan orang di hadapannya menatap dengan raut wajah aneh dan juga meneguk ludahnya kasar.

"Ada bercak darah di kerah bajumu"

"Benarkah?" Lee Heeseung, pria tinggi itu bangkit dari duduknya lalu menarik kerah bajunya sendiri untuk melihat apa yang di ucapkan temannya.

"Ahh kau benar" ucapnya santai sebelum kembali duduk.

Sangwon hanya bisa mengelus dadanya, pria di hadapannya ini memang suka sekali menghajar orang yang mengganggu ketenangannya maka jangan pernah berani main-main dengan Heeseung si pria yang mendapat julukan 'ACE' alias si jagoan.

"Jadi ada apa kau memintaku untuk menemuimu?" tanya Sangwon pada intinya.

"Hari ini aku bertemu dengan ayahku dan dengan sesuka hati dia memintaku membawa kekasihku lagi untuk menemuinya" jelas Heeseung.

"Lalu?- hahh hyung...jangan bilang kau ingin aku menjadi kekasih pura-puramu lagi?"

Cengiran khas yang terpampang jelas di wajah Heeseung sudah menjadi jawaban untuk Sangwon.

Sangwon tersenyum pahit, memang sudah menjadi hal biasa dia di jadikan alat oleh Heeseung agar tak di jodohkan dengan orang yang tak diinginkannya.

"Hyung, kau tau aku sudah memiliki kekasih bukan?"

"Lalu? Apa yang salah?"

"Bagaimana jika ayahmu tanpa sengaja melihat aku dan kekasihku di luar, dia pasti akan berpikir jika aku telah selingkuh darimu lalu aku harus mengatakan apa pada kekasihku? Lagipula aku seorang dominan jika kau lupa"

"Memangnya ada dominan secantik dirimu? Lagipula kau hanya beruntung karena kekasihmu itu seorang wanita" gumam Heeseung dengan suara yang amat pelan namun orang yang di bicarakan dapat mendengar hal tersebut hingga membuatnya kesal.

"Yak!" hampir saja Sangwon berteriak namun ia sadar tempat tersebut sangat ramai dan dia masih punya rasa malu.

Heeseung menciut tapi ia juga bingung harus meminta bantuan pada siapa lagi jika bukan pada temannya ini.

Mata bambi itu menjadi sayu, kedua tangannya ia tautkan dengan memasang ekspresi memelas.

"Aku mohon Sangwonie"

Sangwon yang melihat itu hanya bisa menghela napasnya, "baiklah tapi ini untuk terakhir kalinya, setelah ini carilah kekasih"

"Hehe baik" akhirnya senyum itu kembali mengembang, Heeseung dengan semangat memesan minuman pada waiter.















Hari ini adalah jadwal yang sudah di tentukan oleh Heeseung untuk membawa Sangwon menuju rumahnya, Heeseung tengah menuju rumah Sangwon untuk menjemput pria itu menggunakan mobil bugatti hitam kesayangannya.

Namun di tengah perjalanan ia melihat sesuatu, seorang pria berlari dan di belakangnya nampak 2 orang pria yang mengejarnya.

Heeseung menepikan mobilnya lalu tanpa aba-aba ia membuka pintu mobilnya hingga salah seorang pria yang hampir mendapatkan pria manis itu terjatuh karena menabrak pintu mobil miliknya.

ɪ'ᴍ ᴊᴜꜱᴛ ᴀ ꜰᴏʀᴇɪɢɴᴇʀ || heejayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang