Sorry kalau banyak typo
***
Bell istirahat pun telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu
Di kelas Ips 1 tepatnya kelas reza berada
"woy, ngantin yuk, gue yakin ciwi2 kita belum disana" ucap zidan
"yuk ah, gue laper" ucap arga
"bentar" ucap azka mengambil ponselnya
Caca cantikk 💙
>ca, ayo kekantin
Yoi, bentar ngebujuk si es batu, kamu duluan aja<
>mau pesen apa? Biar aku pesenin
Ikut kamu aja<
>aku beli bakso sm es teh mungkin
Yaudah samain aja<
>okee ^^
selesai nge chat caca pun azka beralih pada temannya
"kata caca duluan aja, nanti mereka nyusul, katanya mau ngebujuk si es dulu" ucap azka
"mereka setiap hari ngebujuk shamara, apa ga cape ya?" heran arga
"gatau, setau gue shamara dulu orangnya hangat, ga dingin gitu" ucap zidan
"iya ya, gue baru nyadar pas kelas 3 smp, shamara jadi berubah drastis" ucap azka
"gue denger dari zahra, katanya shamara punya sobat pas kecilnya terus sobatnya pindah, gatau kemana, kalian inget insiden belasan cowo yang nembak mara dalam sehari, terus karena saking banyaknya mara tolak semua laki laki itu, dan sampai ada yang berani nanya, 'kenapa kamu tolak aku', terus shamara jawab gue udah punya cowo yang lebih baik dari kalian, cowo itu frustasi, saking cinta bangetnya sama shamara akhirnya dia kehilangan emosinya terus yang gue denger posisi cowo itu sama si mara lagi di rooftop katanya saking keselnya si cowo dorong shamara sampai terjatuh" jelas zidan panjang lebar dan tidak sengaja mereka sudah sampai kantin, arga dan azka pun langsung ngacir ke kantin membeli pesanan 10 bakso dan 10 es teh, sedangkan reza dan zidan mencari tempat, setelah sudah siap semua, mereka tinggal menunggu para cewe mereka
"loh kok sekarang masih hidup? Kan jatuhnya dari rooftop, otomatis tinggi dong" heran reza
"pinterr, dia ga mati cuma koma 1 tahun, katanya gue denger dia selama kelas 2 smp gamasuk, masuk lagi di kelas 3 semester 2, maka nya sekarang shamara jadi kek hati hati banget, trauma mungkin" ucap zidan yang sudah siap semuanya di tempat duduk
"emang bener trauma!" ucap zahra yang tiba tiba disamping zidan
"Astaghfirullah, ngagetin aja kamu ra" ucap zidan
"daritadi ya nunggunya? Maaf ya lama" ucap caca
Caca mengambil tempat disebelah kiri azka disusul dengan sebelah caca yaitu nayla depan nayla ada reza sebelah reza ada zidan sebelah kanan zidan ada zahra sebelah kanan zahra ada vika depan vika ada arga dan sebelah arga ada azka
"cerita apa? Kyknya nyangkut kehidupan shamara, penasaran banget ya kalian" ledek vika
"dah lah vik, buruan makan" ucap zahra melirik shamara
"btw gue bingung daritadi, itu sebelah zidan siapa woy" ucap caca
"oh iya dia member baru disini" ucap azka
"nama lo?" tanya zahra
"reza"
"oh salken zahra"
"salken gue vika"
"salken caca"
"shamara" ucap shamara singkat
"btw nanti malem nongkrong yok" ajak zidan
"kemana?" tanya zahra
"ke koperasi kita aja" ucap azka santai
"nanti aku ngambil jajan ya ka" ucap caca
"iya ca, apa sih yang gabuat kamu" ucap azka
"tempat umum bro" ucap arga menyiku lengan azka keras
"anjir lo, sakit woy!" ucap azka dan disertai kekehan oleh semua yang ada di meja situ, kecuali reza dan nayla
"mar, ketawa atuh, jangan cemberut mulu" goda zahra
"gue ga cemberut ya" ucap shamara penuh penekanan
"kalian nongki nanti malem gue ga ik-" pernyataan nayla sudah dipotong
"gaada ga ikut, Wajib ikut" ucap zahra vika dan caca barengan
"gue ada urusan, ortu gue mau ada acara dan gue wajib ikut" ucap nayla
"alah alesan lo! Tar malem gue bakal kerumah lo ngajakin lo nongkrong" ucap caca
"lagian sekali kali kek lo ikut kita nongkrong, setiap nongkrong weh lo selalu ada alesan" celetuk zahra
"gue ga mau" lirih nayla
"lo kenapa sih? Semenjak kejadian itu lo berubah, sekangen itu kah elo nunggu sahabat lo, jangan salah loh mar, bisa jadi cowo yang lo tunggu selama ini udah punya kekasih ataupun tunangan" ucap vika yang membuat hati nayla meringis akan perkataannya
"ayo kebuka lagi, lo harus berubah mar, apapun kejadian, percaya deh gue sama lo, shamara nayla afanin" ucap caca
Degg
Loh? Gue gasalah denger kan? Itu nayla? Shamara Nayla afanin? Nayla yang selama ini gue tunggu? Ternyata dia nunggu gue juga? Menarik gue tunggu lo kok nay, gue gaakan pergi lagi gue janji, selepas sekolah gue langsung lamar lo nay, janji!' batin reza dalam hati
---
Yess bakal udah ketahuan nih
Gimana ekspresi nayla saat sudah mengetahui kalau orang yang tengah ditunggunya sekarang sidah dihadapannya? Apa nayla akan berubah karena bertemu lagi dengan reza?
Baca terus ceritanya jan lupa votee babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
My old friend (On Going)
Teen FictionShamara Nayla Afanin anak perempuan yang lahir di Tokyo jepang namun di besarkan di Indonesia tepatnya disurabaya sejak usianya menginjak 3 tahun ia ikut bersama orang tuanya menuju Surabaya di surabaya Nayla bertemu dengan anak laki laki yang baik...
