🌼01.SUNYI?🌼

91 9 2
                                    

Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, alam seolah sedang dalam keadaan yang sangat baik. Pagi hari berselimut hangatnya sinar mentari, seolah menjadi penyemat bagi manusia dengan usia yang berbeda 'beradu' dalam ruang kecil yang menjadi bagian utama dalam sebuah asrama.

"Jangan menambahkan garam terlalu banyak Jihoon-ah, aishhh kamu ingin sup ini bersaing dengan air di lautan ha?!". Omel si sulung Hyunsuk, hari ini mereka mendapatkan jatah libur setelah jadwal mereka yang terakhir 2 hari yang lalu. Jadi mereka kembali kepada tugas utama bagi 2 leader Treasure ini, mengasuh 8 bayi-bayi besar yang mereka punya.

"Yak hyung! Ini hanya 2 sendok teh. Berhenti hiperbola ketika aku berada di dapur". Saut sang leader kedua Treasure

"Hiperbola seperti apa maksudmu?! Satu sendok teh?! Yang kamu gunakan itu sendok makan pabboya!". Seru Hyunsuk sambil memukul samar kepala Jihoon dengan sendok sayur

"Aishh hyung appoo~. Mianhe mianhe, salahkan saja mengapa banyak sekali jenis sendok di dunia ini". Jihoon kembali merutuk sembari menutup kepalanya dari serangan 'eomma' anak-anak Treasure itu.

"Ahh sudah-sudah, bangunkan saja anak-anak. Aku akan menyelesaikan ini sendiri". Hyunsuk mendorong pemuda jangkung itu keluar dari 'teritorialnya'.

"Aishh, sepertinya jiwa ibu-ibu semakin merasuk dalam diri Hyunsukie Hyung. Aigoooo ottokaji?!". Ucap Jihoon dengan pelan sambil berlalu menuju lantai dua

"Aku mendengarnya Park Jihoon!". Teriak Hyunsuk

Sesaat mendengar teriakan itu, Jihoon menoleh ke sumber suara dan segera memacu langkahnya untuk berlari, sebelum ia kembali menyapa hangat kerasnya sendok sayur milik Hyunsuk yang saat ini sudah menggantung setinggi telinga sang mad hyung.

"Yaa yaa yaa, mianhe hyung mianheee!"

"Aigooo, mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa Treasure mempunyai 2 orang leader". Desah Hyunsuk pasrah

Kembali kepada Jihoon yang kini bertugas membangunkan para member, ia sudah menghela nafas panjang di setiap undakan tangganya seraya membatin 'Satu hal yang tidak aku sukai, tapi nyatanya selalu aku lakukan berkali-kali'

Dorm mereka berdiri kokoh dengan 3 lantai, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Sangat cukup untuk mereka tinggali bersepuluh. Semua kamar mereka berada di lantai 2, dan member mendapatkan roommatenya masing-masing, jadi 1 kamar berisi 2 orang.
*Kamar 1 : Hyunsuk dan Doyoung
*Kamar 2 : Jihoon dan Junkyu
*Kamar 3 : Yoshi dan Junghwan
*Kamar 4 : Asahi dan Haruto
*Kamar 5 : Jeongwoo dan Jaehyuk

Sampailah Jihoon di kamar pertama, ia berniat membangunkan Doyoung. Namun ternyata ketika Jihoon bersiap membuka pintu, Doyoung terlebih dahulu membuka pintu. Memang dari keseleruhan member Doyoung tergolong sebagai 'Morning Person', selain Asahi tentunya. Jujur saja, Jihoon sendiri jika tidak ada kepentingan apapun juga enggan untuk bangun pagi.

"Kamjagiya! Astaga hyung". Doyoung mengusap dadanya perlahan

"Ohh, kamu sudah bangun? Ke bawahlah bantu Hyunsyukie hyung. Tapi berhati-hati lah, ia sensitif sekali pagi ini. Ia akan marah-marah dengan apapun yang kamu kerjakan, cobalah". Jihoon berlalu sambil mengusap pelan kepala Doyoung

Sampailah Jihoon di kamarnya sendiri, ia kembali menghembuskan nafas kasar sebelum membuka pintu. Mari kita berhitung sebanyak apa hembusan nafas Jihoon terbuang sia-sia hari ini.

"Yaa Kim Jinkyu! Palli ierona. Ini sudah pukul 4 sore!".

"Berhenti membual Park Jihoon, tidak ada satupun realita yang keluar dari mulutmu". Suara serak khas bangun tidur mencuat dari balik selimut yang membungkus seorang bayi koala

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AMIGDALA PANGERAN OSAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang