Part 32

242 39 5
                                    

***

jennie pov

Dengan langkah pelan aku menyeret koper milikku memasuki area bandara. Seperti yang aku katakan, aku akan meninggalkan negara kelahiran ku ini untuk selamanya, mungkin.

Meski pun berat tapi aku harus melakukannya demi jisoo seorang pria yang sialnya berhasil merebut hati ku. Andai saja aku tau akhirnya akan seperti ini, aku akan membuat lebih banyak kenangan manis dengan jisoo, tapi nyatanya takdir tidak mendukung kami walau hanya sesaat.

Secara otomatis, senyum ku mengembang saat aku melihat kedua sahabat ku kini tengah berlari menuju kearah ku dengan tergesah-gesah. Sungguh aku akan sangat merindukan mereka.

"huwaaaaa jennie-ya jangan pergi" rengek chaeyoung yang kini memeluk tubuh ku dengan sangat erat.

ingin sekali rasanya aku menertawai gadis ini karna merengek bak anak kecil. Dan sekarang karna ulahnya juga, kini kami bertiga sudah menjadi tontonan orang-orang yang berlalu lalang di area bandara karna sebentar lagi pesawat yang aku tumpangi akan segera lepas landas.

"jennie-ya tetaplah disini" bujuk joy yang juga memeluk tubuh ku.

"yakk kalian jangan berlebihan sepertu ini, kita hanya beda negara bukan beda alam" tutur ku dengan bercanda tapi justru mendapat tatapan maut dari kedua sahabat ku.

"aku hanya bercanda" aku meluruskan ucapan ku "tapi aku serius, kalian jangan seperti ini. Aku hanya pergi ke paris, kita juga masih bisa melakukan panggilan video kan".

"huwaaaaa jennie!" aku kembali terkekeh pelan saat lagi-lagi kedua sahabat ku itu merengek dengan kerasnya. Aku rasanya ingin meninggalkan saja kedua sahabat ku ini detik ini juga.

"Jennie!"

Aku menatap sekeliling ku saat mendengar seseorang memanggil nama ku dengan sangat keras. Senyum ku kian mengembang saat melihat orang yang sejak tadi aku tunggu kedatangannya kini berlari kearah ku dengan sangat cepat.

"aku senang kau juga datang rene-ya" aku tersenyum manis menatap sahabat ku ini.

"aku juga senang karna tidak terlambat datang menemui mu jennie-ya" balas irene tersenyum tak kalah manisnya.

Namun senyum manis ku hilang tergantikan menjadi raut wajah bingung saat melihat kedua sahabat ku yang lain tiba-tiba saja diam dan memasang wajah datar mereka.

"yakk ada apa dengan kalian? kenapa diam seperti batu?" tanya ku namun keduanya masih saja bungkam.

kebingungan ku semakin menjadi saat aku menatap irene untuk meminta jawaban darinya, tapi gadis itu malah menundukkan kepalanya.

Aku mengerucutkan bibir serta melipat kedua tangan ku didada, saat merasa ada yang aneh dengan ketiga sahabat ku ini.

"apa aku melewatkan sesuatu diantara kalian?" tanya ku namun masih tidak mendapat jawaban dari ketiganya.

"kalian tidak ada yang ingin menjelaskan kepada ku?" masih sama, ketiga orang itu tetap memilih untuk menutup mulut mereka.

Aku mengangguk mengerti "baiklah jika tidak ada yang ingin menjelaskan kepada ku. Aku pikir kita semua sahabat tapi ternyata kalian menyembunyikan sesuatu dari ku".

I LOVE YOU AND YOU KNOW ITWhere stories live. Discover now