#00 - new house

296 24 1
                                    

Drag!

Sonya turun dari mobil, lalu menutup pintunya dengan sedikit bantingan. Perempuan itu menatap lurus pada bangunan berlantai dua yang berdiri di depannya.

Lalu disusul seorang lelaki dari pintu pengemudi, yang kemudian berdiri di sampingnya.

"Welcome to our new house. Hasil kerja keras kita bersama." ucap lelaki itu dan merangkul pinggang Sonya.

Senyum keduanya tersimpan di wajah masing-masing.

"Aku nggak nyangka kita bisa sampai ke tahap ini." balas Sonya.

Tian-laki-laki yang tak lain merupakan suaminya tertawa pelan."Bisa dong. Kan aku bilang, ini hasil kerja keras kita."

"Makasih ya udah mau bangun semuanya dari nol bareng aku." tukas Tian kemudian.

Sonya memberi anggukan kecil. Sejenak keduanya tidak bergeming, berdiri dan hanya menatap ke arah rumah baru mereka dengan Sonya yang memposisikan kepalanya bersandar di bahu Tian.

"Ayo masuk, semua barang udah di angkut dan di simpen di dalam tadi pagi."

Ajakan Tian diiyakan Sonya dengan senyuman kecil. Keduanya berjalan menaiki tangga kecil menuju ke teras rumah, lalu dihadapkan dengan pintu bercat putih.

Tian membuka pintu, dan tak ada debu yang menyapa mereka. Tempat ini bersih-Tian senang karena pemilik sebelumnya menepati janji untuk membersihkan rumah ini sebelum mereka pindah.

"Luas ya?" Sonya memperhatikan sekitarnya,"Padahal dari luar kelihatan kecil."

"Aku tau." sahut Tian sambil tertawa.

Tian menarik lengan Sonya untuk mengelilingi bagian ruang tengah dan dapur."Dapurnya minimalis tapi nggak sempit. Kamu nggak perlu khawatir kepentok pantri lagi kalo lagi sibuk bolak-balik." kekeh Tian.

Sonya sontak memukul lengan suaminya, malu karena diejek dan diingatkan pada kejadian selama di rumah lama mereka.

"Ayo ke atas. Di lantai atas kamar semua."

"Ada berapa kamar emang?" tanya Sonya.

Tian berpikir sebentar, mengingat-ingat."Kalo nggak salah, cuma dua. Tapi ada kamar mandinya masing-masing. Oh iya, ada loteng juga."

Tapi Sonya menahan tangan Tian, memberi gestur untuk melihat ke arah ruang tamu yang tidak seberapa besar.

"Beresin dulu barang-barang yang ada di kardus."

"Ini udah semua?" tanya Tian sambil menurunkan lengan bajunya yang sempat ia singkap ke atas sikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini udah semua?" tanya Tian sambil menurunkan lengan bajunya yang sempat ia singkap ke atas sikut. Sonya didepannya mengangguk.

"Sisanya di taro di loteng. Kata kamu ada kan?" kini Tian yang mengangguk.

Sonya mengangkat sebuah kardus yang berisi barang-barang yang hendak di simpan di loteng. Tian menatapnya dengan tatapan geli."Sini aku aja."

"Nggak usah, aku aja bisa."

whisper [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang