Hallo gays wellcome!! Btw ini cerita ke 3 aku loh tapi kemaren sempet mogok karna ada kesibukan lain yang bikin lupa alur, padahal udah puluhan ribu yang baca judulnya 'Arrabella' tapi terpaksa aku hapus karna bener bener lupa.
Btw jangan lupa follow ya bantu dukung vote and penuhin komen di setiap kata.
Ohiya sebelumnya pengen tau dong ini dari kota mana aja yang mampir ke cerita Dinayra.
Maap ya kalo masih ada kata yang salah atau typo di komen aja biar nanti aku bisa perbaiki.
______________
"Gua mau keluarga gua yang dulu
kak!.""Aku gak kuat Mah."
"Kalian jahat, kalian belom puas bikin hidup aku hancur."
"Aku pergi Kak."
"Terimakasih telah hadir membawa kebahagiaan, walaupun pada akhirnya pergi meninggalkan luka."
Nah kan pada penasaran gak alurnya akan seperti apa? Yuk kita mulaii.
Pagi pukul 06:10 di hari senin, di rumah yang terlihat sederhana hanya satu lantai, namun di rumah sederhana ini selalu ada kebahagiaan dan kenyamanan.
Tok..tok..tok.
"Dinayra bangun sayang." teriak perempuan paruh baya di balik pintu yang masih tertutup rapat.
Dinayra Putri Shafira perempuan cantik rambut sebahu itu memiliki keluarga sederhana namun Dinayra merasa nyaman dalam lingkungan keluarganya, kebahagiaan kenyamanan itu yang selalu dia dapatnya, namun siapa sangka semuanya hanya berlaku sementara.
Dinayra masih tertidur pulas meskipun dibalik pintu seorang wanita paruh baya sudah memanggil-manggil namanya. tanpa lama-lama karna tidak ada respon, wanita ini memutuskan masuk saja karna pintu juga tidak di kunci.
Ceklek..
Suara pintu terbuka dan seorang wanita paruh baya masuk ke dalam kamar ber cat biru putih, ya Dinayra perempuan yang sangat menyukai warna biru dan putih entahlah hingga kamarnya penuh dengan barang-barang kesukaannya yang serba berwarna biru, satu lagi Dinayra sangat menyukai kpop oppa-oppa korea, (sama kaya authornya ni hihi).
"Dinayra bangun! Ini udah siang cepat kamu hari ini masuk sekolah nanti terlambat lagi." ujar Aurel.
Dinayra yang sedang tertidur pun merasa terganggu karna cahaya matahari mengenai wajah cantiknya. Wanita paruh baya itu membuka jendela kamar Dinayra hingga matahari mampu menyorot kamar gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINAYRA
Teen FictionKehidupan gadis remaja, hidup sederhana membuat ia bahagia, namun seiringnya waktu berjalan kebahagiaan itu hancur begitu saja. Kehidupan Dinayra berubah secara drastis. Hidup mewah yang menurutnya akan membawa kebahagiaan ternyata di luar dugaan, h...