Kicauan burung di pagi hari menyapa dengan lembut telinga Jake yang sedari tadi memerah. Bagaimana tidak, ia tengah melangkahkan kakinya detik ini, pukul enam pagi, menuju ruang kelas dimana dirinya dan Heeseung telah menjanjikan temu.
Kejadian Semalam merupakan momen yang takkan pernah Jake lupakan seumur hidupnya. Sepanjang ia menyukai Heeseung dari pertama kali ia melihatnya saat melaksanakan proker BEM bersama membuatnya semakin tertarik untuk tahu lebih dekat mengenai laki-laki tersebut.
Menurutnya, sosok Heeseung ketika tengah mengeksekusi semua rancangan alur suatu acara seperti "killing machine" yang membuat Jake memiliki hasrat tersendiri ketika melihatnya. Seksi sekaligus pintar, dua kata impresi yang menurutnya sangat menarik hingga rasanya ingin mati.
Dalam beberapa langkah lagi Jake akan memasuki ruang kelas, sementara telinganya tersipu merah tak tahu kapan akan berhenti. Seiring langkah kakinya terus menghitung lajunya, foto kemaluan dan bagaimana Heeseung mengontrol Jake hanya melalui teks merupakan sebuah hal gila yang takkan pernah ia bayangan. Rasanya seperti tersengat beribu kali sampai menciptakan rasa geli di perut laki-laki itu.
'Tok tok' Suara ketukan pintu diciptakan oleh Jake
Ruangan kelas yang gelap dan sunyi membuat Jake kebingungan sekaligus membuatnya merinding ketakutan. Bagaimana kalau ini hanya akal-akalan Heeseung? Pikirnya.
'Clek' Suara pintu tertutup yang sontak membuat Jake sedikit terkejut
"Lama ya persiapannya?" Bisik seseorang dari arah kiri Jake yang membuat telinganya terasa tersengat geli hingga perutnya memanas.
"Heeseung!" Jake terkejut, bukan karena suaranya. Sialnya karena perawakan Heeseung menampilkan dirinya dengan blazer cokelat dibalut kemeja putih, serta Celana panjang kulit yang terlihat cocok untuk ukuran dirinya. Dengan wangi maskulin yang khas serta hangat dan manis, membuat Jake yang menghirupnya dapat gila detik ini juga. Rasanya ia ingin memeluk laki-laki di sampingnya. Mungkin sembari sesekali mencium jika diperlukan.
"Liat sini dong" Goda Heeseung sembari menyentuh ujung dagu Jake. Laki-laki yang dagunya disentuh itu mulai kesulitan mengatur nafasnya sembari memejamkan matanya.
"Who do you serve by looking this pretty?" Tanya Heeseung sembari mengusap pelan bibir Jake yang tampak plump dan merah alami. Rasanya sepersekian detik membuat Heeseung kehilangan kesadaran dan ingin menciumnya.
Tanpa basa basi Heeseung menarik Jake menuju kursi kosong yang ada dipinggir.
"Fuck, looking this pretty for what?" Tanya Heeseung yang ikut kesulitan mengatur nafasnya. Tatapannya seperti ingin menerkam laki-laki dengan cardigan biru tua dibalut celana jeans dan sepatu putih itu.
"Just for you..." Jawab Jake ragu, sentuhan di bibir yang tercipta oleh Heeseung membuat Jake semakin terangsang
"You're biting your lips" Timpal Heeseung dengan tatapan yang ingin melumat bibir tebal yang ada dihadapannya.
Demi tuhan, tingkah laku Jake saat disentuh seperti ini dapat membuat siapa saja yang melihatnya kehilangan akal. Memejamkan mata, menggigit bibir bawahnya sembari disentuh wajahnya oleh Heeseung benar-benar respons rangsangan yang memabukkan.
"Ready for your first lesson?" Tanya Heeseung yang dibalas dengan anggukkan oleh Jake
Tanpa basa-basi, Heeseung menarik pinggang Jake pelan dan mendekapnya.
"Sini gua pangku" Ucap Heeseung. Jake dituntunnya dengan pelan menaikkan kaki dan bokongnya ke permukaan paha Heeseung.
"Kayak gini bukan..." Tanya Jake yang tanpa aba-aba dari Heeseung langsung menggesekkan bokongnya dengan kemaluan Heeseung
KAMU SEDANG MEMBACA
[HeeJake] Rancangan Besar 🔞
Fantasy#heejake AU : Rancangan Besar Top!Hee Bot!Jake content warning // 🔞 & bxb • nsfw, frontal, kinky, spitting, rimming, bj • dirty local words