𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐚𝐫𝐭𝐡 𝐀𝐧𝐝 𝐒𝐚𝐭𝐮𝐫𝐧 ━ Celestial Academy Book 1

002 - homo sine amore vivere nequit.

KEMUNGKINAN akan lebih baik jika mundur beberapa langkah ke belakang demi sebuah eksplanasi yang cukup sistematis, bukan? Rasanya jika langsung secara otomatis menyelam ke dalam osean yang gelap, samudera akan menelan hidup-hidup tanpa ada waktu untuk berpikir. Namun, jika mundur, harus mundur berapa banyak? Ketika Eclipse pertama kali menginjakkan kaki di Celestial Academy? Atau di semester akhir tahun pertama, tatkala ia melihat seseorang sedang kesusahan untuk mengendalikan kekuatannya di belakang asrama kelas Neptune? Atau saat ia memutuskan untuk menolong orang itu tanpa peduli kalau dia akan terlambat masuk kelas Bercocok Tanam I di pinggir Hutan Falkirk? Semua keadaan dan situasi itu tidak ada awal atau final. Segalanya bagaikan rangkaian konteks yang tidak berakhir, dimulai dari satu hal, ke hal lain, ke hal lain lagi, hingga membentuk satu kehidupan yang nyata.

Jadi, kalau misalnya ditanya, harus mundur berapa langkah untuk memberikan eksplanasi sejak kapan relasi Eclipse dan Profesor Taehyung berinduk, itu sedikit rumit. Komplikasinya, sejak awal memang Eclipse dan dosen tersohor itu sudah kenal. Toh, Eclipse adalah muridnya. Ia adalah dosennya. Mereka terjebak dalam status tersebut, sesuatu yang sesungguhnya tidak aneh bagi gadis di Horizon Baru, namun aneh jika mengingat relasi Profesor dan murid bisa mengacaukan nama baik. Apalagi polemik tentang kelas sosial yang berbeda. Jika ada kelas Gaia yang bergabung bersama kelas Saturn, kelas paling bawah di planetarian Horizon Baru, bisa-bisa galaksi ini gempar, dan kelas Jupiter bahkan tidak bisa menolong.

Sedikit nota, relasi antara Eclipse dan Taehyung itu bukan sekedar koneksi yang main-main. Keduanya sudah melabur dalam rasa dan afeksi yang tak mungkin bisa dilepas lagi. Secara basis, keduanya adalah insan yang diciptakan secara spesifik untuk satu sama lain—semacam metafor Eclipse terbentuk dari tulang rusuk Taehyung, tapi kalau Taehyung sih diskulptur secara direk daripada Dewa Kronos—, atau begitulah kira-kira cara menginterpretasikan gayutan pasangan jiwa keduanya. Homo sine amore vivere nequit, tutur Profesor Taehyung. Manusia tanpa cinta tidak bisa hidup. Tapi, akording labium manis pria tinggi itu, manusinya adalah Taehyung, dan cintanya adalah Eclipse.

Bodoh. Gombal. Penggoda.

Tapi, Eclipse suka, sih.

OK, absolut, ini semakin tidak sistematis. Singkatnya, kala itu Eclipse sedang melewati jalan pintas ke arah Hutan Falkirk yang letaknya ada di belakang gedung tinggi nan kuno Celestial Academy. Eclipse tidak ingin jika harus berputar ke depan, melewati arena pertarungan untuk kelas Defensi Diri 101 dan dipandangi oleh banyak mata dari kelas-kelas Outer Circle. Lalu, ia harus berjalan melewati taman luas di depan akademi, melewati labirin kaca yang terbentang berhektar-hektar yang gunanya tak jelas, baru sampai ke pinggir hutan. Jika lewat belakang, melewati beberapa menara asrama yang dekat dengan gedung utama Celestial Academy, Eclipse bisa memotong jalan dan sampai ke ujung labirin, dan datang ke destinasi tepat waktu.

Namun, ketika sedang lewat, secara aksiden Eclipse melihat seorang gadis bersurai hitam panjang, epidermis cokelat eksotis dan membiaskan cahaya mentari yang indah hingga ia terlihat seperti berkerlip, bibir merah mudah dan tebal, serta mata berwara biru aquamarine. Gadis itu tidak terlihat lebih tua dari Eclipse, mungkin beberapa tahun di atasnya. Ia mengenakan seragam biru kelas Neptune, yang menjelaskan kenapa dia bisa ada di tepi Danau Grima, danau buatan spesial untuk kalangan kelas Neptune. Pasalnya, kekuatan mereka memang berhubungan dengan air, jadinya menara ini pun dikelilingi oleh banyak genangan air, danau, serta berhadapan langsung ke arah Pantai Mairi yang letaknya dekat dome aula Cezar.