5. Bertemu Lagi

6.4K 460 25
                                    




Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Pak!" Nara menghampiri satpam TK Cendana dengan wajah panik. "Lihat ponakan saya nggak? Si Eila."

"TK A dah pada pulang, Mbak," kata si satpam.

Nara melirik jam yang melingkari pergelangan tangan, lalu membulatkan mata shock. Bagaimana mungkin ia melewatkan setengah jam yang seharusnya kembali menghampiri Eila ke sekolah, justru manfaatkan untuk berinteraksi dengan calon gebetan—yang ia kenal dari aplikasi dating.

Aduh, bisa ngamuk induknya Eila!

Nara menggigit bibir, melempar tatapan ke depan. Si satpam mengernyit curiga ketika Nara menyunggingkan cengiran. "Pak, boleh nggak, saya lihat CCTV sekolah?"

Dan anggukkan si satpam berhasil melegakan hati Nara.

Walau kemungkinan terburuk tetap ada.

Please, give me good news.

***

Melesat menuju TK Cendana, Janu tidak sabar ingin bertemu gadis kecilnya. Meski kebenarannya masih samar, tapi entah kenapa ia merasa ada ikatan batin dengan gadis kecil itu. Bahkan di waktu yang terbilang sebentar—saat ia menatap wajah Eila dengan saksama, ia seolah melihat dirinya versi sachet berjenis kelamin perempuan. Sungguh, kemiripan yang sangat mencolok itu semakin meyakinkan Janu bahwa sebenarnya ia telah menyandang gelar lain.

Yaitu sebagai seorang ayah.

Mendadak Janu ingin mendengar Eila memanggilnya Papa.

Ah, atau mungkin ... Daddy?

Tapi sepertinya Papa lebih cocok, karena Eila memanggil Nada dengan sebutan Mama.

Hm, bicara soal Nada, Janu harus menemui wanita itu lagi. Nanti.

Setibanya di TK Cendana, Janu mengedarkan pandangan seraya mengancingkan jas yang melekat di tubuhnya. Bertepatan dengan itu, terdengar suara lembut seseorang yang membuat Janu kontan menoleh ke sumbernya. Sedetik kemudian terkesiap kaget, mendapati mantan adik iparnya melangkah beriringan dengan satpam.

"Tolong bantu cari sampe ketemu ya, Pak. Dan jangan bilang apa pun ke Kak Nada. Bisa abis saya." Kalimat Nara berhasil mengundang cemas di hati Janu. Lalu tanpa pikir panjang pria itu melenggang menghampiri Nara. Otomatis cewek delapan belas tahun itu terperangah, gerak kakinya terjeda. "Mas Janu?"

Repair [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang