Karamel?

0 0 0
                                    

Hujan badai menerjang jalanan kota jakarta dan berita banjir pun dimana mana , tepat pukul 11:33 , ada anak perempuan cantik berada di pinggir jalanan yang sepi dan hujan deras , memakai dress hitam bunga bunga dan menggendong tas ransel nya berwarna hitam .

Karamel? Iya , Seorang Karamel yang sedang terjebak dipinggir jalan dengan basah kuyup seperti ini , Karamel merasa takut , Selain hujan yang begitu deras , Gemuruh petir dimana mana sangat keras , membuat Karamel Sedikit berlari Karena ingin cepat sampai rumah , tapi sebenarnya dia tidak tau jelas dimana kah alamat rumah nya?
Kanan Kiri begitu gelap , Hanya cahaya remang - remang jalanan , Bahkan tidak ada satupun kendaraan yang lewat , Membuat Karamel benar - benar semakin ketakutan , saat Karamel berlari lebih cepat , kaki nya terkilir karena sepatu yang dikenakan nya terlalu tinggi , lula lutut nya menbuat dia sulit untuk berjalan, Karamel menangis ketakutan karena sendirian di tempat seperti ini .

Karamel Takut Papa , Karamel Ingin pulang , Dingin sekali disini dan begitu gelap , Karamel sendirian , lutut karamel sakit papa , 'Karamel menangis' , lalu seketika kesadaran nya hilang , dia pingsan .

~~~~~~~~

Hal pertama saat Karamel membuka mata , Adalah ruangan yang bernuansa Abu abu Silver , ruangan ini? Ini bukan kamar milik nya , dan dimana aku?
Dress ku? bahkan pakaian yamg di pakai nya bukanlah milik nya sebelum nya , Karamel semakin takut , karena berada di kamar asing yang tidak dia tau .

Saat Karamel hendak beranjak dari tempat tidur nya , dia meringis perih dengan lutut nya hingga terjatuh ke lantai .

"Awh , Perih sekali lutut Ku " , Karamel .

Lalu karamel melihat sekeliling sambil berusaha berdiri , Dia menuju pintu besar nan tinggi, dia membuka pintu itu , lalu nampak lah betapa megah nya rumah ini , bangunan yang berbeda dari nuansa rumah nya , rumah ini seperti rumah rumah yang memang tidak ramai untuk sebuah keluarga , hening , sunyi sekali , aku turun ke bawah dengan tangga yang begitu banyak karena rumah ini memiliki high ciling begitu tinggi , walau dengan kesusahan berjalan karamel berusaha tertatih menuruni anak tangga , dan saat karamel akan melewati anak tangga terakhir , tiba tiba saja kaki nya terasa tidak kuat untuk berjalan karena memang terasa begitu perih pada lutut nya itu ,hingga terjatuh , tapi dengan kecepatan kilat , tubuh karamel tertahan oleh tangan seseorang yang menahan karamel agar tidak jatuh.

Karamel "akh" .
Karamel menatap manik mata Laki laki yang tengah memeluk nya , lalu bertanya , "kau siapa?".

Tanpa di duga laki laki ini menggendong karamel ke ruang tamu , mendudukan karamel di sebuah sofa lalu dia berkata " kenapa kau tidak hati hati saat  berjalan?" .
Ucap nya dengan berjongkok di hadapan karamel lalu meniup niup luka lecet pada lutut karamel .

"Kaki ku sakit , semalam aku terjatuh saat hujan " ucap karamel yang tak lepas Memerhatikan wajah laki laki di hadapan nya yang tengah meniupi luka lecet di lutut nya itu .
Laki laki ini , siapa kah dia? Nampak dingin dan misterius, lalu kenapa aku berada disini denganya? Apakah aku di culil olehnya? Atau aku sedang bermimpi?

"Hei , kau siapa?" Tanya Karamel .
Bukanya menjawab pertanyaan dari karamel , laki laki ini berdiri dan pergi memgambil kotak P3k lalu kembali berjongkok di hadapan Karamel , dan mengoleskan obat di lutut nya .

"Awh , Perih sekali " ringis karamel.
"Terasa begitu perih kah?" tanya Laki laki ini , lalu karamel menganggukan kepala .
" kamu belum menjawab pertanyaan ku , siapa kau?Mengapa aku ada di sini? Apakah ini rumah mu?" Tanya karamel .

Lalu Laki laki ini beralih menatap wajah karamel , membuat karamel semakin bingung, mengapa dia tidak menjawab ku dan malah melihat ku seperti ini?

"mengapa kamu bisa ada di pinggir jalanan dengan hujan badai seperti itu?" tanya Laki laki ini .

Mmmm , sebenarnya aku ingin pulang ketika supir ku tidak datang ketika menjemput ku, lalu aku berjalan dan ternyata semakin jauh aku berjalan , aku semakin tidak tau arah kemana aku pulang" jawab karamel dengan memgingat kejadian semalam .

Setelah mendengar cerita karamel , laki laki ini pindah dan duduk ke samping karamel .

"Siapa nama mu?" tanya Laki laki ini .
" aku Karamel " jawab karamel , "dan nama mu siapa?" Sambung nya .

"Aku Javino" , jawab nya .
Tiba tiba terdengar suara yang tidak asing , suara perut karamel , yaa! Karamel Sedang merasa lapar , hal itupun membuat karamel malu dan memegang perut nya seketikan.

"Kau lapar?" tanya Javino sambil terkekeh , lalu menggendong Karamel membawanya ke ruang makan dan mendudukan nya di kursi makan .

"Tunggu di sini , akan ku buatkan makanan untukmu" ucap Javino .

"Hmmm" Karamel sambil megangguk.

Laki laki ini , jika di definisikan , Dia tampan .
tinggi , bahkan dia lebih tinggi dariku , berapa kah usia nya? Nampak lebih dewasa dariku seperti nya .
Dengan mengenakan setelan Celana panjang hitam dan kaos putih sangat cocok dengan tubuh nya .

"Siapa kau ini?ini rumah mu?" Tanya karamel.

Hening , sama sekali tidak ada jawaban atas pertanyaan nya , hanya ada suara bentrokan alat masak di sana , Javino pun sama sekali tidak berbicara apapun dengan karamel , membuat karamel terdiam dan merasa canggung.

Setelah menunggu selama hampir 15 menit, akhirnya masakan nya pun jadi , Javino menghidangkan nya dihapan karamel .

Harum sekali , tapi apa ini?,

"Ini Steak Foie Gras , Makanlah" ucap nya .
"Hmm Terimakasih"
Saat suapan pertama , Karamel terbelalak , Seenak ini?
Apa Karena aku sedang lapar?
"Ini enak , Kau pandai sekali memasak nya , kupikir hanya papa ku yang masakan nya selalu enak" ucap karamel .

Javino yang mendengar ini sedikit terkekeh dengan ucapan perempuan dihadapan nya .
" aku Javino , dan ini rumah ku" jawab javino .
" untuk pertanyaan mu sebelum nya" sambung nya .

"Rumah mu , aku suka ,tidak banyak orang seperti rumah ku" ucap Karamel
" Kau mau ini?" Karamel menyodorkan Sendok berisi Foie Gras pada Javino .

" Tidak , kau saja" Javino , lalu kembali bicara , "Berapa Usia mu?" Tanya Javino
" Usia ku 11 tahun , usia Kakak berapa?" Jawab Karamel sekaligus pertanyaan .
"18 Tahun" , jawab Javino
Seketika karamel berhenti menyuap makanan nya , karena terlejut usia nya berbeda jauh dari usia nya ternyata .
" kamu sudah tua ya, usia kita berbeda jauh ternyata , tapi apakah kau mau menjadi temanku?" ucap karamel ,membuat Javino terkekeh .
"Aku Tidak tua , hanya saja usia mu yang terlalu kecil dibawah ku" jawab Javino , " lagi pun memang kau mau berteman dengan yang usia nya di atas mu" Sambung nya .
"'Mau,Karena aku Tidak memiliki Teman" balas Karamel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KARAMELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang