Prolog

1.8K 78 8
                                    

Kita hidup itu tidak sendiri, ada beberapa makhluk lain yang hidup secara berdampingan dengan kita. Walau dia tak nampak. Mau itu manusia astral, Monster, vampire. Bahkan manusia seriga.

Bahkan rumor yang beredar membuat para warga percaya akan makhluk mitos itu. Rumor yang disebar semakin luas membuat mereka terus mengaitkan jika ini semua karena mereka. Padahal polisi saja tidak menemukan bukti benar.

Seperti sekarang, beberapa hari ini kasus yang pernah hilang bak ditelan bumi kembali lagi. Sudah tiga orang yang menjadi korban kesadisan si pembunuh. Para keluarga korban tak bisa merelakan bahkan memaafkan atas tindakan keji si pembunuh.

Korban pertama merupakan seorang pria berusia sekitar 30-an, dia hanya pemilik toko bunga sisi jalan raya. Kematian pria itu ditemukan dekat gang tokonya, dalam keadaan tak baik-baik saja. Tubuhnya seperti dicabik-cabik oleh hewan buas, dan anehnya tidak ada jejak apapun mengenai si pembunuh.

Begitu juga dengan korban kedua dan ketiga. Para warga penuh berduka cita. Apalagi saat salah satu korban ada seorang remaja berumur 15-an. Kepolisian masih memperdalam bahkan membuka kembali kasus yang ditutup beberapa tahun lalu.

Gang tempat kejadian ditutup sementara agar tidak mengganggu proses tugas polisi. Tapi sepertinya itu diabaikan oleh seorang gadis pelajar bersurai coklat bergelombang.

"Kau pulang lewat mana?"

"Kau ingin tau aku pulang lewat mana? Gang yang menjadi tempat pembunuh itu loh," beritahu gadis itu lewat sambungan telepon bersama temannya.

"Oy, kau lewat sana? Itu sangat berbahaya. Apalagi polisi melarang untuk tidak melewati gang itu bukan! Yuzi, segera pergi dari sana!"

Yuzi terkekeh penuh remeh. "Hey, disini tidak mengerikan tau. Lagian ini satu-satunya jalan tempat aku pulang. Kalau mengambil jalan lain, sangat melelahkan dan jauh."

"Kau ingin menjadi korban selanjutnya? Apakah kau meragukan kabar mitos itu? Manusia serigala benar-benar nyata."

Gadis itu berdecak tak peduli. "Itu hanya karangan mereka saja untuk menakut-nakuti yang lain. Bisa jadi pembunuh itu bijak dalam meninggalkan jejak, untuk manusia serigala? Itu hanya omong kosong belaka."

"Yuzi!! Kau lebih baik putar arah. Aku takut terjadi sesuatu padamu!"

Yuzi terbahak mendengarnya. "Hey, jangan konyol. Jalan ini paling dekat dengan rumahku. Tidak ada apa-apa disini, aku masih hidup."

Brakk!

Tubuh Yuzi membeku saat mendengar suara keras dari belakangnya. Ia dengan gerakan kaku menoleh kearah belakang dirinya, disana terlihat sebuah kotak balok besar terjatuh dari tumpukan bekas lainnya.

"Halo Yuzi! Kau kenapa? Apakah ada sesuatu?" Yuzi yang mendengar suara keras dari ponselnya kembali tersadar.

"Ah.. Tidak, tadi hanya barang jatuh saja. Sepertinya dijatuhin oleh kucing yang lewat." Yuzi kembali melanjutkan langkahnya.

"Yuzi, kau yakin akan lewat sana? Sungguh, perasaanku tak enak mengenai dirimu saat ini. Kembalilah, dan pilih jalan lain."

"Kau jangan terlalu paranoid dong, sungguh. Aku masih hidup dan baik-baik saja, kenapa kau begitu mencemaskan diriku seperti itu? Jangan berlebihan Sion." Yuzi terus melangkah dalam kegelapan gang itu. Tanpa menyadari sosok bayangan besar muncul secara tiba-tiba dibelakang dirinya.

Trang..

Kembali lagi, tubuh Yuzi terhenti dan membeku. Kali ini suaranya begitu dekat dengannya. Sion yang memanggil nama Yuzi terus-menerus diabaikan begitu saja oleh gadis pelajar itu. Perlahan, dengan gerakan patah-patah Yuzi menoleh kebelakang dirinya.

𝐖𝐞𝐫𝐞𝐰𝐨𝐥𝐟 - 𝐽𝑎𝑒𝑦𝑜𝑛𝑔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang