PROLOG

178 15 40
                                    

"Gangster World Domination"
-Wolfier

***

00-PROLOG

BUGHH!!

BUGH!!

BRAK!

Suara pukulan dan tendangan yang menimbulkan erangan keras menggema di sepanjang jalan. Mungkin, jumlah mereka lebih sedikit dari Rastra, tapi energi yang ada dalam tubuh pasukan Wolfier melebihi lima puluh orang pasukan Rastra.

Lelaki yang sedari tadi hanya menonton di atas motornya segera turun, lalu mulai menyerang anggota Rastra secara brutal.

"Sialan!" umpatnya.

Kalian tau mengapa Wolfier menyerang Rastra? Tentu saja itu ada alasannya mengapa mereka menyerang Rastra.

Geng Rastra sudah membunuh salah satu anggotanya dan jasadnya ditemukan sudah membusuk di dalam markasnya. ia marah karena anggotanya mati ditangan mereka.

Lihat saja, satu nyawa yang telah mereka habiskan, ia akan mengambil puluhan nyawa dari mereka.

Lelaki itu memukul kepala geng Rastra yang berani mendekatinya hingga mereka jatuh ke tanah dengan bersimpah darah. Ia menetap tajam puluhan orang yang mulai mengepung geng nya.

Perkelahian pun terus terjadi sampai akhirnya geng Rastra hanya tersisa sedikit. Shaka menyeringai begitu pun dengan anggotanya.

"Kalian semua tau?" Shaka mengambil tongkat baseball yang tergeletak di aspal jalanan lalu meletakannya di atas pundaknya. "Prinsip geng gue itu, mata dibalas kematian. Kalian sudah membunuh salah satu anggota kami dengan cara licik kalian, dan sekarang dengan cara terbuka gue dan anggota gue siap membantai kalian semua!"

BUGH!

KREKK!!

Sigap, dengan satu gerakan saja Shaka memukul dan mematahkan tangan Laskar untuk menyudahi perkelahian.

"ARGHHH!!! SIALANN!!!" Laskar memekik, tak kuasa menahan rasa sakit di tangannya.

"Lo cari gara-gara sama orang yang salah, Laskar!!" pukulan keras kembali ia layangkan pada bagian ulu hati Laskar.

"ARGHH, SHIT! ARSHAKA BRENGSEK!!" Laskar kembali berteriak saat Shaka menginjak perutnya untuk yang terakhir kali. Sensasi panas dan nyeri menjalar di sekujur tubuh.

Arshaka berbalik meninggalkan ketua dan anggota Rastra yang mengerang kesakitan akibat ulah mereka. Begitupun dengan anggota Wolfier.

Mereka mulai menaiki motor masing-masing dan mengegaskan motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Sebelum mereka benar-benar pergi dari tempat ini, mereka sempat mendengar teriakan dari Laskar -sang ketua Rastra.

"TUNGGU PEMBALASAN DARI GUE SIALAN!!!" Pekik keras Laskar sambil menahan rasa sakit di tubuhnya.

***

Deruman motor begitu menggelegar dan sangat nyaring di sepanjang jalanan kota jakarta. Siapa lagi kalau itu bukan dari geng Wolfier.

Wolfier.

Geng motor legendaris milik SMA Atlantik yang di wariskan turun menurun dari para seniornya. Bukan sekedar perkumpulan geng biasa, geng motor ini dibentuk pertama kali untuk menjadi tameng SMA Atlantik.

Jumlah anggotanya pun tidak sedikit, ada sekitar 500 lebih siswa yang terlibat dalam geng besar itu. Mulai dari siswa baru hingga para senior, semuanya berkumpul menjadi satu. Bisa dikatakan bahwa semua siswa terlibat didalamnya.

Dibawah naungan Arshaka Raska Kavindra, Wolfier berada pada masa keemasannya. Dimana setiap strategi, siasat, dan segala bentuk penyerangan yang mereka luncurkan pada musuh selalu berhasil dan berbuah kemenangan.

***

Bak

Seseorang tanpa tidak sengaja menabrak tubuh Arshaka, sehingga dia terdorong ke belakang. Karena tidak sigap, ia tidak bisa menahan tubuhnya hingga hampir saja jatuh kebelakang jika tidak ditahan oleh Agam.

"Astaghfirullahalazim." kagetnya yang tidak sengaja menabrak seorang most wanted di SMA Atlantik, tidak hanya menabrak, melainkan juga menumpahkan sedikit kuah bakso itu pada tubuh Shaka.

Arshaka menggeram marah. Berdiri dengan tangan terkepal hingga kukunya memutih sambil menatap pelaku di depannya.

Alleta Kenzura Varelly, dia menggigit penuh ketakutan, tidak berani menatap Arshaka di depannya yang kini auranya berhasil membuatnya ingin pergi dari sana saat itu juga. Wajahnya pucat seketika. Tentu saja Zura tahu siapa Arshaka. Dia bahkan kini merutuki dirinya yang sangat ceroboh dan membuat Arshaka murka.

"Maaf, aku nggak sengaja."

"Aku benar-benar nggak sengaja, maaf."

Suaranya terdengar penuh takut, Arshaka berdecih, semakin memujakan langkahnya hingga membuat perempuan itu sontak mundur hingga punggungnya menabrak tembok. Shaka menghentikan langkahnya saat perempuan itu memejamkan mata.

"Aku minta maaf."

"Lo denger, sekali lagi lo buat masalah sama gus, lo akan tau akibatnya." ucap Shaka tidak main-main. Setelahnya dia mundur dan mengambil tisu yng ada di meja untuk mengelap seragamnya. Lalu pergi dari sana meninggalkan semua orang yang tercengang melihat Shaka pergi gitu aja.

Sedangkan Zura yang masih di sana kini memegang debaran jantungnya yang tidak karuan. Dia segera pergi meninggalkan ketiga teman Shaka yang menatap heran sekaligus bingung dengan apa yang terjadi.

***

Halo, terimakasih yang udah mau baca cerita Ketua Geng Itu Imamku. Bacanya dari awal dan jangan melompat-lompat ya pren.

Untuk info selanjutnya mengenai cerita ini, kalian bisa follow akun aku untuk melihat kelanjutan dari cerita KGII.

Instagram: @wp.zevlynmeise
Tiktok: @wpzevlynmeise

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketua Geng Itu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang