Prolog

154 14 1
                                    

🍂
SIN


Tidak seharusnya sebuah rasa di perkenankan hadir disaat rasa lain sudah menetap,

Tidak seharusnya cinta tumbuh disaat cinta lainnya tertata,

Tidak seharusnya sayang ini ada disaat sayang lain tumbuh kian menggunung,

Tak seharusnya waktu mengijinkan nya hadir dalam kehidupan setelahnya,

Tak seharusnya. . .














.

.

.

.

.

Bagaikan buah simalakama, jujur ataupun tidak dosa tetaplah dosa...

Rasa berkecamuk dalam benak Seokjin kini semakin membuncah, ia bingung harus bagaimana, apakah ia harus meyakinkan rasa itu...

Mencintai adalah bukan suatu kesalahan, melainkan sebuah seni, Seokjin adalah penikmat seni, begitupun juga taehyung.


"Mengapa kau tidak hadir di kehidupan ku yang akan datang tae?"

"Atau bahkan mengapa kau tak seberani NamJoon untuk menyatakan kepemilikan mu??"

"Dan... Kenapa harus aku tae??"

"Tidak kah ada org lain?!"


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.










"SELAMAT ATAS PERNIKAHAN NYA... "
"Yeeaayyy. . .!!! "

"Selamat seokjin, semoga segera mendapat momongan ya. . . "

Riuh ramai ucapan para tamu undangan membuat kedua mempelai tersenyum sumringah dan tertawa bahagia.



.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






🍂

'SIN'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang