Afrika mempunyai banyak negara, tetapi ada satu negara berbeda dengan yang lain: itulah DRC (Democratic republic of Congo). Di DRC terdapat banyak perang saudara dan kelaparan, tetapi pernah ada cerita tentang sekelompok teman yang berasal dari kota Mbuji.
Grup teman ini terbuat dari 4 orang yaitu: Daktari, Jabari, Abdullah, Gamba. Mereka berempat pertama kali bertemu di sekolah shule ya watu wa kongo (SYWK) dan sejak itu mereka berteman. Suatu hari mereka bergabung di rumahnya Daktari. "Woy lihat, ada berita tentang 1JM group pemberontak pemberontak yang besar itu,"
kata Daktari.
Tiba-tiba mereka mendengar suara tembakan yang sangat berisik dan suara ledakan. Pintu utamanya rumah Daktari jatuh dan orang-orang yang bersenjata memasuki rumah. Mereka berempat berlari ke belakang gedung yang kecil. "Siapa mereka?" bertanya Abdullah, "mungkinkah mereka bagian dari 1JM? Saya dengar tadi malam mereka telah menangkap berapa kota di tenggara.
"Tiba-tiba seorang pria yang bersenjata keluar dari balik pohon, mereka terkejut. "Hey Gam, di kantong saya ada pisau tentara swiss, gunakan itu untuk menyerang dia," Jabari berbisik. Dengan hati-hati Gamba mengambilkan pisau Jabari dan ia menusuk pria itu di paha agar ia tidak bisa berjalan ataupun berlari. Mereka berempat lari sampai mereka tidak bisa mendengar suara lagi. "Hey kawan-kawan, siapa membawa henpon dengan sisa baterai yang lumayan banyak?" Daktari tanya.
"Saya Dak!" Abdullah jawab. "Yes! Ok kita harus pergi ke Kinshasa karena itu adallah ibu kota dan di situ pasti aman." "Tunggu bukannya di Kananga ada bandara?" "Iya Jab, tapi kita harus berjalan 24 jam." Gamba jawab. Jamba bersenyum dan berkata, "Bang, dibelakangmu ada mobil dan di seberangnya ada pom bensin. Cepat, kita harus pergi. Kalian kan tau group 1JM ini telah menangkap 5 kota di dalam 1 hari."
Mereka bergantian mengetir walaupun itu ilegal karena usia mereka baru rata-rata 14 tahun. Akhirnya mereka sampai dan bertemu dengan Alex Yuvchenka, salah satu pilot berkewarganegaraan Rusia yang berada di DRC. "What do you kids want?" Alex bertanya. "Sial, dia ga tahu bahasa Prancis, woy Dak, bukanya kau pintar berbahasa Inggris?"
Sebelum pertanyaan Jabari bisa dijawab, tiba-tiba terdengar suara tembakan lagi. Sebelum Alex bisa bergerak, tiba-tiba darah berceceran dimana-mana. Ternyata Alex telah terkena tembakan. "Oh my god, aku memakai kemeja putih!" teriak Jabari. Jab, di depan mu ada orang yang terkena tembakan di kepala dan kau khawatir tentang baju levi's yang palsu itu?"Abdullah jawab.
Mereka naik ke dalam cessna 172 yang dipunyai Alex. Mereka memutuskan bahwa Abdullah akan menyetir karena ayahnya dulu seorang pilot untuk American Airways regional dan karena Abdullah pernah memainkan microsoft flight simulator. Setelah mereka lepas landas, mereka memutuskan apakah mereka akan pergi ke kinshasa atau pergi ke arah Eropa. Setelah mereka melewati perbatasan Chad, mereka memutuskan mendarat di bandara Sochr.
Setelah mereka mendarat di Sochr, petugas mulai menanyai mereka karena Jabari telah mematikan komunikasi radio. Sekali lagi tembakan terdengar, mereka segera mengisi pesawat dengan bahan bakar. "Hey teman-teman kalian taksi ke landasan pacu, saya akan mengalihkan mereka!" kata Daktari. Gamba, Abdullah dan Jabari naik ke dalam pesawat dan Daktari berlari ke hanggar dan dia mengeluarkan korek api dari kantongnya dan menjatuhkanya ke bensin.
Daktari berlari secepat yang dia bisa sebelum hanggar itu meledak. Ledakan itu menimbulkan kebingungan. Daktari naik pesawat sebelum mereka terlihat dari Grup 1JM. Setelah mereka lepas landas pesawatnya terkena rocket.
"Pesawat akan jatuh, bersiaplah!" Teriak Abdullah. Pesawatnya menabrak berapa pohon dan mendarat terbalik. "Apakah kalian selamat?" Abdullah bertanya. "Ya!" Daktari, Jabari dan gamba berkata bersamaan. Mereka keluar dari pesawat dan melihat seklompok orang datang. "Hey apakah kalian aman?" Kata salah satu dari mereka, ternyata seklompok orang itu addalah tentara dari U.N.
Akhirnya mereka berempat berselamaat, setelah itu mereka diangkut ke America dan di sana mereka bisa hidup tanpa banyak bahaya.
The End.
-Pengarang: Julian Gerloff
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Teman 4 Perbatasan
ActionSetelah kelompok pemberontak mulai mengambil alih Afrika, 4 sahabat mulai merencanakan cara untuk melarikan diri. Perjalanan mereka penuh dengan kejutan dan kesulitan. Namun apakah mereka dapat bertahan?