2. No Game No Life

216 15 3
                                    

[Musim Semi, Kerajaan Uota]

Matahari mulai menjulang tinggi, takala seorang remaja berusia 16 tahun itu mengendap-endap keluar dari kamarnya, melarikan diri dari pengawasan para pelayan dan pengawalnya. Dengan hati-hati ia menaiki sebuah pohon plum dan meloncati sebuah tembok tinggi di hadapannya. Matanya menyisir sekitar mengamati langkah setiap penjaga, dirasa sudah cukup aman dia berlari ke luar dari istana menuju ibu kota. Dengan hanfu biasa berwarna hijau toska ia tebarkan senyuman manisnya pada orang-orang yang menyapanya.

"Yibo. Kau melarikan diri lagi dari pelajaran Bangsawan Liu" ah, itu bukan pertanyaan namun pernyataan yang membuat langkah remaja itu terhenti. Dan seperti biasa ia hanya bisa memberikan cengiran kaku, layaknya seorang anak kecil yang tertangkap basah sedang mengompol.

"Hehehe, XiaoAn. Bisa kau sembunyikan aku kali ini?" Ia menepukkan kedua tangannya di depan dadanya seolah meminta pengamunan. Remaja yang lebih tua satu tahun darinya itu hanya bisa menghela napas melihat sikapnya yang tidak pernah betah berdiam diri di dalam istananya.

"Haah, meskipun aku menyertmu pulang sekarang aku jamin kau akan melarikan diri lagi nantinya" dengus lelah dari bibir XiaoAn membuat wajah memelas yibo berubah menjadi gembira.

Selama tiga bulan tinggal di istana yibo telah banyak merubah kerajaan sang ayah secara diam-diam. Mulai dari hal-hal kecil yang ia lakukan itu, kerajaan Uota perlahan berubah menjadi lebih makmur. Kerajaan Uota memanglah kerajaan terkecil diantara kerajaan lain yang berada di bawah kekuasaan kekaisaran Houran. Namun meskipun kerajaan ini hanya sebesar ibu kota kekaisaran Houran, Tein, tapi wilayah ini adalah wilayah yang memiliki kelimpahan sumber daya alam yang paling besar.

Awalnya yibo hanya merasa kesal karena kelimpahan itu tidak dipergunakan secara maksimal oleh rakyat Uota, sehingga ia sedikit memperkenalkan budaya baru pada rakyatnya. Berawal dari memperkenalkan sebuah makanan baru di dapur istana sampai membuat produk susu yang difermentasikan di sebuah peternakan. Berkat dari itu yibo mulai melebarkan tangannya pada hal-hal sepele di lingkungan masyarakat. Dia juga memperkenalkan alat transportasi yang sesuai dengan budaya mereka, seperti Jinkisha, yang merupakan alat transportasi darat yang berasal dari Jepang yang berupa gerobak berdoa dua yang ditenagai oleh manusia. Dan hal ini menjadi salah satu solusinya pada pengangguran yang berjamur di Uota.

Yibo bahkan secara khusus meminta pada sang ayah - Raja An - untuk mengizinkannya pergi mengelilingi Uota untuk melihat secara langsung seperti apa kerajaan tempatnya tinggal sekarang ini.

Awalnya sang bunda - Ratu Tian - sangat menentang hal itu, sejak tahu bahwa kondisi tubuh sang anak bisa down kapanpun, laki-laki cantik ini menjadi lebih protektif terhadapnya. Namun berkat bujukan dari sang ayah dan kehadiaran Lin Jiang XiaoAn, yang merupakan tabib istana termuda dan terpandai di sebelah sang putra, ia akhirnya menyerah dan mengizinkan anaknya untuk merentangkan sayapnya di luar istana. Tentu saja dengan pengawalan ketat yang dilakukan langsung oleh Jenderal nomor satu sang ayah - Jenderal Huan.

Di setiap tempat persinggahannya mereka dibuat tertakjub-takjub dengan pengetahuan yang yibo punya. Bahkan XiaoAn yang awalnya sangat kaku dan tidak suka padanya akhirnya jatuh pada pesona yang dimilikinya. XiaoAn mulai menanyakan berbagai hal mengenai ilmu medis padanya tanpa rasa ragu bahkan ketika mereka hanya berdua XiaoAn mulai mau memanggil yibo dengan namanya.

Yibo juga mengajarkan cara membaca dan mengenal tulisan pada anak-anak rakyat biasa yang memang tak mampu untuk bersekolah. Dan hal itu membuatnya sedikit merasa bersimpati pada mereka, ia akhirnya memperkenalkan permainan karuta - permainan kartu bergambar di Jepang - yang ia moditifikasi untuk memperkenalkan tulisan pada anak-anak.

Yibo baru kembali ke istana setelah menyelesaikan berkelilingnya, waktu ternyata berputar terlalu cepat sehingga tanpa disadari sudah satu bulan penuh ia tak kembali ke istana. Ketika ia sampai di istana sang bunda langsung memeluknya sambil menangis merindukannya. Yibo yang merasa bersalah akhirnya mengatakan pada sang bunda bahwa ia akan terus berada di istana dalam dua bulan penuh untuk menemani bundanya kapanpun bundanya membutuhkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bond Of Love || ZhanYiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang