Aku seorang remaja laki-laki yang berumur 18 tahun, sekarang adalah tahun terakhirku di SMA, sebentar lagi aku akan perpisahan sekolah.
Oh iya namaku adalah Dani aku tinggal bersama ayahku karena aku anak satu-satunya, rumah kami tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ayahku bernama firman dia seorang pekerja kantoran. Ibuku sudah meninggal sejak satu tahun yang lalu saat ibuku meninggal aku dan ayahku sangat terpukul atas kepergian ibu. ayahku sudah berumur 30 an tapi dia masih terlihat muda.
Saat hari perpisahan sekolah tiba aku dan ayahku berangkat ke perpisahan di sekolahku semuanya berjalan lancar hingga akhir tanpa halangan. Setelah lulus sekolah aku memutuskan untuk langsung mencari pekerjaan.
"Yah, aku mau langsung mencari pekerjaan saja" ucapku
"Kenapa tidak melanjutkan kuliah saja?"ucap ayahku
"Aku mau membantu ayah mencari uang agar ayah tidak terbebani dengan kehidupan kita"ucapku
"Baiklah, jika itu kamu mau"ucap ayahku
Setelah sekitar satu Minggu aku mencari pekerjaan aku tidak mendapatkan hasil apapun. Ayahku pulang dengan muka yang sedih.
"Yah, kenapa muka ayah terlihat sedih begitu?"tanyaku
"E....ayah dipecat dari kantor ayah"jawab ayahku
"Kok bisa"ucapku
"Ayah tidak sengaja melakukan kesalahan"ucap ayahku
"Sudah lah ayah jangan sedih lagi nanti biar aku saja yang kerja"ucapku
"Iya, kamu memang anak yang bisa ngertiin ayah"ucap ayahku
"Hehehe.....iya dong"ucapku
Setelah itu kamipun tertawa bersama Sama
"Nanti kalau ada dua lowongan kerjaan ayah juga mau kerja lagi biar nggak bosan dirumah terus"ucap ayahku
"Ok siap"ucapku
Setelah aku menenangkan ayahku aku langsung keliling mencari pekerjaan menggunakan sepeda motorku.
Sudah beberapa jam aku mengalilingi kota aku tidak menemukan pekerjaan, hingga saat saat aku mau pulang ada poster yang menempel di tiang lampu dipinggir jalan dan poster itu adalah poster lowongan pekerjaan .Aku langsung membawa pulang poster tersebut dan menunjukkannya ke ayahku.
"Ayah, aku menemukan poster lowongan pekerjaan"ucapku
"Mana-mana"ucap ayahku
"Tapi ini pekerjaannya menjadi model untuk baju baju yah"ucapku
"Disini tidak ada tulisan umur dan jenis kelamin nya nak"ucap ayahku
"Baiklah yah, besok kita coba ke alamat yang tertera di poster ini"ucap ku
Keesokan harinya kami langsung menuju ke alamat yang tertera di poster itu
"Apakah benar ini tempatnya dan?" Tanya ayahku
"Iya, ini alamat benar disini"jawabku
"Tapi ini toko baju wanita"ucap ayahku
"Iya, tokonya juga besar"ucapku
"Yaudah kita masuk dulu aja siapa tau ada pekerjaan" ucapku
Kamipun masuk ke dalam toko baju wanita yang besar itu. Kami disambut oleh seorang wanita yang muda dan cantik.
"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap wanita itu
"Ini mbak saya menemukan poster lowongan pekerjaan di jalan apakah benar ini tempatnya" ucapku
"Oh iya benar mas" ucap wanita itu
"Tapi ini bertuliskan model untuk baju baju dan tidak ada tulisan jenis kelamin dan umurnya mbak?" Tanyaku
"Oh ini, iya ini memang poster dari kami dan soal jenis kelamin dan umurnya mas dan bapak bisa tanyakan pada pemilik toko ini saja" ucap wanita itu
"Oh, dimana pemilik toko ini mbak?" Tanya ku
"Itu mas, di ruangan sebelah sana" ucap wanita itu
Setelah itu kamipun menuju ruangan yang ditunjukkan oleh wanita tadi, saat kami masuk aku melihat wanita cantik dan dadanya yang besar wanita itu bernama bu Risma.
"Eee.... Maaf mbak saya mau tanya apakah ini poster dari sini?" Tanyaku sambil menunjukkan poster tersebut
"Iya mas, apakah mas sama bapak berminat untuk menjadi model untuk toko baju kami" ucap bu Risma
"Tapi disini bajunya baju wanita semua mbak" ucap ayahku
"Jadi gini disini memang toko baju wanita, kami tidak menuliskan jenis kelamin dan umur di poster ini karena kami tidak jika masalah jika model toko kami wanita atau pria dan tua atau muda dan disini menjual baju untuk wanita muda, ibu ibu dan tua, jika bapak dan masnya berkenan saya akan memberi bapak dan masnya pil hormon estrogen untuk bapak dan masnya"jelasnya bu Risma
"Jadi kami didandani seperti wanita gitu mbak?" Tanyaku
"Iya mas"jawab Bu Risma
"Pil hormonnya itu untuk apa mbak?"tanya ayahku
"Untuk pil hormonnya itu untuk bapak dan masnya bisa tumbuh payudara dan wajah bapak dan masnya agar bisa feminim." Jawab Bu Risma
"Bagaimana apa bapak dan masnya berkenan untuk menjadi model toko baju kami?" Tanya Bu Risma
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Dan Ayahku Berubah
Teen FictionAku seorang remaja laki-laki yang berumur 18 tahun, sekarang adalah tahun terakhirku di SMA, sebentar lagi aku akan perpisahan sekolah. ini semua aku lakukan demi masa depan ku dan ayah ku apa yang terjadi selanjutnya? langsung baca aja