Chapter 1

202 28 4
                                    

"Baby i'm dancing in the dark with you between my arms.."

"Barefoot on the grass, listening to our favourite song"

Salah satu lagu favorit di playlist romance, Ia memang menyukai hal-hal berbaur romansa seperti menonton film dan beberapa novel yang dibelinya bergenre romantis, Seperti kebanyakkan gadis remaja pada umumnya ia benci jika ada alur yang Angst itu akan menyakiti hatinya dan menangis tidak jelas dan akan melempar sesuatu di sekitarnya tapi tetap di baca atau film yang di tontonnya dilanjutkan sampai tamat meskipun menyiksa batinya.

"When you said you looked a mess, i whispered underneath my breath"

"But you heard it, you look perfect tonight"

Ia pernah bertemu dengan seorang pria tampan dan dingin yang tidak sengaja menabrak bahunya, Lalu pria tampan itu menatapnya dengan penuh gairah cinta dan mereka jatuh cinta pada pandangan pertama lalu beberapa bulan kemudian pria itu menyatakan perasaannya dan menjadi sepasang kekasih, 1 tahun menjalin kasih Pria itu memberikan kejutan saat ulang tahunnya dan melamarnya dengan romantis di malam hari mereka berdansa dan tertawa bersama, Lalu menikah dan hidup bahagia di Mansion milik suaminya.

Tapi sayangnya itu hanya kejadian di mimpi, Sangat mustahil jika ingin seperti itu. Bangun dan Jalani Realities hidup yang pahit ini.

"Well i found a woman, stronger than anyone i know"

"She shares my dreams, i hope that someday i'll share–"

"SARADA AYO TURUN MAKAN, JANGAN DI KAMAR TERUS!"

"YA AKU TURUN!"

Asik-asik sedang bersenandung ibunya memanggilnya untuk makan siang, Karna ini hari weekend dan tak ada kegiatan apapun yang dia lakukan selain berdiam di kamarnya sambil mendengarkan playlist lagunya dan membaca novel terbaru yang dibelinya minggu lalu. Sarada menghampiri ibunya yang sedang mencuci piring.

"Mama makanlah biarlah aku yang mencuci"

"Tidak, Kau makan duluan biar mama yang bereskan semua"

"Lagipula kau belum makan daritadi pagi, Mama tidak ingin kau sakit, cepat sana makan"

Sarada berjalan ke arah meja makan langsung melahap makanan yang berada di depan matanya, Diam-diam dia mengamati ibunya sambil mengunyah makanannya, Meskipun ibunya sudah memasuki umur kepala empat ia terlihat cantik seperti usia 30an hanya ada sedikit kerutan di sekitar matanya dan masih terlihat bugar, rambutnya alami berwarna merah muda panjang sebahu, Namanya Haruno Sakura sesuai dengan rambutnya, terkadang ia merasa kasihan melihatnya.

Dia mengurus semuanya sendirian tanpa bantuan dari siapapun, pernah sesekali sarada tidak sengaja mengintip di depan kamar ibunya, sedang menangis saat menulis sesuatu di buku note, entah apa isinya ia tidak tahu, tapi saat ada waktu senggang akan mengintip isi buku note milik ibunya, tidak pernah menceritakan apapun apa yang ibunya rasakan, selalu memendam sendirian. ada kalanya dia ingin menghabiskan waktu berdua dengannya dan memaksanya ceritakan sesuatu yang meringankan hatinya. tetapi ia sendiri belum ada waktu untuk mengajak ibunya pergi wisata.

Dari kecil Sarada hidup berdua dengan ibunya tanpa bantuan tangan dari siapapun maupun ayahnya sendiri, Sarada hanya tau nama ayahnya tapi tidak dengan rupa ataupun sifat pria itu sama sekali, Pernah saat kecil ia bertanya tentang ayah kepada ibunya.

"Mama apa aku tidak punya papa seperti teman-teman salad?"

"Kenapa papa tidak pernah bersama kita apa dia tidak sayang pada kita, kenapa?"

Pertanyaan itu selalu terlintas di benaknya saat masih kecil, dimana ia iri melihat teman-temannya selalu dia antar-jemput oleh ayahnya, Jalan-jalan bersama Ibu dan Ayahnya Sarada tidak pernah merasakan itu hingga sekarang, Bagaimana rasanya di peluk oleh seorang ayah, Jangankan dipeluk berbicara dan melihat secara langsung itu tidak pernah sama sekali sampai saat ini, Sejak sarada beranjak dewasa dia tidak pernah menanyakan lagi tentang ayahnya dan bahkan ibunya juga tidak pernah mengungkitnya. Sarada sedikit tau tentang ayahnya dari teman dekat ibunya diam-diam, Dia tau alasan kenapa ayahnya tidak pernah datang kepadanya makanya Ia tidak ingin menanyakan lagi kepada Sakura, Takut menyinggung atau melukai perasaan ibunya kembali.

CARDIGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang