Sebuah layar yang mempertemukan
seorang perempuan dengan laki laki yang menarik perhatiannya. ia terpesona melihat senyum manis dari laki laki dibalik layar jauh disana sangat mirip sekali dengan bias favoritnya. Senyum yang diterbitkan seakan menyihir matanya untuk memperhatikan senyum itu. Pada detik itu juga ia menafsirkan bahwa jatuh cinta pandangan pertama itu sangat nyata baginya."Ya allah, kenapa baru sekarang kau mempertemukanku dengannya. Senyuman manis itu persis sekali dengan my ultimate bias, kyaaaaa" gumannya setelah melihat senyum manis dari lelaki itu.
^#^
"Kamu suka sama siapa sih, The?" tanya Dalila, ia yang ditanya seperti itu dengan sangat tiba tiba membuatnya syok. Teman lain yang berada di situ tampak penasaran dengan jawaban yang akan dikeluarkan dari mulut gadis itu."Kenapa sih harus pertanyaan itu, kan bisa yang lainnya. Aku nggak mau ada banyak yang tau malah disuruh bongkar sekarang" gerut Thea dalam hati.
"Aku nggak suka sama siapa siapa"jawabnya bohong dengan ekspresi yang meyakinkan.
"Alah nggak mungkin kamu nggak suka sama siapa siapa, bohong kamu ya!" balas Sista.
"Iya nggak mungkin banget."imbuh Mara.
"Sekarang kamu ngaku aja, kamu suka sama siapa. Kita kita disini nggak bakal bilangin ke siapa siapa kok." Kata Anum.
"Yaudah deh iya, kalian tebak aja" kata Thea dengan ekspresi pasrah.
"Teman sekelas?" tanya Sista. Thea mengangguk membuat semuanya memikirkan kira kira siapa yang Thea suka.
"Dary? Irhan? Mulin? Vano? Apakah Nihal? Adelio?" tanya Mara.
Saat nama Vano disebutkan Thea mengganguk, mengejutkan semua orang yang berada disitu. Semua begitu syok dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Vena.
^#^
"Dwija, kamu mau kulit ayam nggak?" tanya Thea. Semua yang berada disitu menoleh, Thea merasa malu karena diperhatikan banyak orang terutama Vano."Hah apa?"kata Sista.
"Cewek langka." Kata Vano.
Thea yang mendengar penuturan Vano yang sekilas mejadi ngeblank seketika. Senyum diwajahnya seketika terbentuk sangat tipis mungkin agar tidak diketahui temannya.
"Enggak sih, Kamu nggak suka kulit ayam po?" tanya balik Dwija.
"Iya, aku nggak suka kulit ayam."jawab Thea.
"Yaudah, sini buat aku aja."kata Dwija.
Semuanya melanjutkan makan dengan tenang.
Halo, perkenalkan aku penulis pemula yang mencoba berkarya dengan imajinasiku, maaf ya kalau misalnya ada kesalahan dalam penulisan prolog ini.
Kalau kalian misalnya ada kritik dan saran dalam penulisan prolog tolong disampaikan dengan sewajarnya. Aku masih belajar ^^.
Makasih ya, bay bay👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Ending
Teen FictionSebuah layar yang mempertemukan seorang perempuan dengan laki laki yang menarik perhatiannya. ia terpesona melihat senyum manis dari laki laki dibalik layar jauh disana sangat mirip sekali dengan bias favoritnya. Senyum yang diterbitkan seakan menyi...