Namanya HUSAYN AL FARIZI dia adalah anak dari seorang kiyai..tiga tahun silam dia menikahi seorang wanita yang begitu ia cintai walupun mereka kenal lewat jalur ta'aruf.. setelah satu tahun lebih pernikahan mereka, mereka di beri kepercayaan oleh Allah dengan dihadiahi seorang buah hati yang amat sangat tampan..namun sayang di kejadian hari itu mereka harus kehilangan sosok ibu yang telah melahirkan bayi laki-laki tersebut.
Flashback on
" Mas kalo bayi kita lahir, apakah aku bisa melihatnya nanti ? " Ucap Salma
" Ya pasti bisa dong sayang "
" Tapi aku gak yakin bisa melihat anak kita sampai besar nanti "
Husayn hanya diam tak menanggapi ucapan sang istri
" Mas aku rela kamu menikah lagi " ucapnya tiba-tiba
" Kamu kenapa sih sayang bicaranya ngaur mulu..mana mungkin aku menikah lagi " ucapnya mengelus-ngelus pucuk rambut sang istri
" Tapi aku rela mas..aku bahkan sangat bahagia kalo kamu menikah lagi karena anak kita mempunyai orang tua yang utuh nantinya "
" Shutt jangan ngaur mulu ayo tidur ini sudah malam " Husayn memberhentikan ucapan sang istri yang makin ngaur walaupun ia sedikit mengganjal dengan ucapan sang istri tadi namun ia segera menepisnya.
beberapa menit mereka tidur terdengar suara rintihan yang membuat Husayn harus membuka kembali netranya..ia terlonjat kaget dengan sang istri yang terlihat kesakitan sambil memegang perut buncitnya.
" Sayang kenapa " tanya nya panik
" P-perut aku sakit mas " jawabnya lirih
Tanpa ba-bi-bu Husayn langsung mengendong sang istri untuk membawanya ke rumah sakit, ia berfikir mungkin sang istri akan melahirkan karena memang ini sudah menginjak bulan lahiran.
Husayn membawa sang istri tanpa memberi tahu orang rumah karena terlalu panik dibuatnya.
Skip Rumah sakit....
owe..owe..owe..
Terdengar suara tangis bayi yang menggema di ruang operasi.. karena Salma melahirkan tidak secara normal melainkan harus di operasi.
Dengan segera Husayn mengadzani anak laki-laki nya, dan bernafas lega karena semuanya berjalan dengan lancar.Ia teringat belum mengabari keluarga nya satupun..Husayn beranjak keluar ruangan untuk menghubungi keluarga nya.. Salma masih belum bangun dari efek bius nya sedangkan sang bayi sedang di bersihkan oleh dokter.
Selang beberapa menit Abi, dan uminya datang dengan wajah panik sedangkan ibu dari sang istri belum datang karena memang jaraknya yang tak dekat.
" Gimana keadaan Salma " tanya umi Syifa
" Alhamdulillah umi operasi nya lancar "
" Cucu umi gimana "
" Alhamdulillah umi sehat.. bayi nya lagi tidur " jawab Husayn sambil menunjuk keranjang bayi yang ada di sebelah sang istri.
" Alhamdulillah " keduanya bernafas lega
Husayn yang duduk setia di pinggir ranjang menemani sang istri yang tak kunjung bangun sembari menggenggam tangan nya.
Terlihat ada pergerakan pada sang istri Husayn semakin menggenggamnya erat." M-mas mas Husayn " ucap Salma lirih
" Iya sayang aku disini "
" M-mas anak kita mana " tanya nya
" Umi debay nya bawa sini " Husayn memanggil sang umi untuk membawa bayinya bukan nya tidak sopan hanya saja Husayn masih kaku untuk menggendong bayi apalagi baru lahir.
Sang umi pun menghampiri anak dan menantunya, menaruhnya sang bayi tepat di pinggir sang ibu.
"MassaAllah mas bayi kita tampan kayak kamu " ucap Salma mengelus ngelus pipi sang bayi
" Assalamualaikum anak nya umma..umma senang masih bisa melihat kamu " ucapnya berbisik ditelinga sang bayi
" M-mas aku mau bilang tolong jaga bayi kita dengan baik.. berilah dia orang tua yang utuh" ucapnya lirih bersamaan dengan turun nya air mata
" Sayang kamu ngomong apasih " jawabnya menangkis ucapan sang istri
"M-mas a-ku gak k-kuat " ucapnya lirih disusul dengan dada yang naik turun dan mata terpejam
" Sayang hey DOK!! DOKTER!! " Teriaknya khawatir
Dokter datang dengan di butuntuti oleh umi dan Abi nya.
Dokter memeriksa dengan raut wajah yang sulit diartikan
" Gimana dok istri saya baik-baik saja kan "
" Maaf pak istri bapa tidak bisa kami selamatkan karena ada satu penyakit berbahaya yang sepertinya sudah lama istri bapa sembunyikan "
Bak di tembak dengan ratusan anak panah Husayn ambruk dengan tubuh yang bergetar hebat, sedangkan sang umi sudah terkulai pingsan dan sang Abi yang membantu sang umi dengan wajah sendu.
Flashback off
Seakan dunianya hancur, sejak kejadian itu Husayn menjadi sosok yang cuek tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitar, tidak ada lagi keceriaan diwajahnya, ngomong saja bisa di hitung ( kalo yang niat mau ngitung ).. sehingga di suatu waktu ia bertemu dengan seorang gadis yang menurutnya sangat menyebalkan sehingga ia harus mengeluarkan kata-kata panjangnya untuk gadis tersebut..bukan ucapan lembut yang ia keluarkan melainkan ucapan penuh ke frustasian.
.....
Dia adalah KHALISHA MAHARANI seorang santri putri yang selalu trending di pondok bukan karena hal-hal yang baik, melainkan karena kelakuan buruk yang ia sering lakukan dan berujung kena hukuman..bahkan hampir semua hukuman sudah ia rasakan.
Khalisa terlahir dari keluarga yang bisa dibilang keluarga berada.
Bukan tanpa sebab Khalisa bisa berada di pondok kalo bukan karena ulah nakalnya sendiri dan berujung dimasukan ke pesantren oleh kedua orangtuanya.
Mau tak mau ia harus menurut.."toh di pesantren juga tidak terlalu buruk" pikirnyaDibalik sifatnya yang absurd Khalisa mempunyai sisi baik yang jarang orang lain ketahui, salah satu nya adalah sifat kepedulian nya terhadap orang lain walaupun ia terlahir dari keluarga yang berada, ia tidak pernah membeda-bedakan orang lain baik dari fisik, kehidupan, dan lain-lain.
" KHALISAAA!!"
"Hehe maaf Gus sengaja , eh-eh gak sengaja kok"
Hallo semua nya welcome di cerita aku semoga menghibur kalian.
Gimana guys silahkan cerita nya menarik gak??? kalo kalian suka aku bakal lanjut, kalo ngak yaudah...
Kasih masukanya soalnya masih belajar
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote and coment..ok see you
NEXT CHAPTER 🤗