SURAT

346 44 16
                                    

Pagi hari sudah tiba, Yeonjun datang dengan Felix yang menemaninya. Kelas tampak biasa saja, namun yang tidak biasa adalah seorang remaja yang menunggunya dengan bermain ponsel, duduk di meja samping tempat Yeonjun duduk

"Soobin? "

Merasa ada yang memanggil, Soobin menatap Yeonjun yang tampak terkejut dengan kedatangannya. Choi Soobin merupakan siswa yang sangat suka terlambat dibandingkan tiga temannya yang lain, dan kini dia duduk di samping meja Yeonjun. Yang mana meja yang dia duduki adalah meja milik Changbin

"Hai. Kau lupa membawa buku paket mu kemarin " Soobin memberikan buku paket kimia kepada Yeonjun, tersenyum hangat sebagai sapaan

"Ah.. Pantas saja ku cari tidak ada dimana-mana, terimakasih " dan tentu saja Yeonjun membalas senyuman itu dengan senyuman indah miliknya

Soobin cukup terpanah dengan senyuman Yeonjun, kini senyuman hangat berubah menjadi senyuman misterius

"Kak... Kak Changbin belum berangkat ya? " Felix merasa keheranan dengan kekasihnya yang belum datang, biasanya Changbin akan datang lebih awal karena ini adalah jadwal piket nya

"Changbin? Tadi dia ke toilet sebentar "

"Begitu ya... "



"KYAAAAAAAAAA!!!! "


Mereka serempak menoleh kearah asal suara, suara jeritan perempuan yang cukup keras menggema dengan kencang. Semua murid berlarian menuju toilet untuk melihat apa yang terjadi

Tentu saja Yeonjun dan Felix bergegas melihatnya, begitu juga dengan Soobin. Kerumunan orang-orang terlihat begitu syok, dan mereka melihatnya dengan jelas

Ada darah. Darah yang sangat banyak dan juga mayat seseorang disana, tergeletak dengan luka leher menganga lebar, luka tusuk yang dalam dan juga luka bacok dibagian dada

Mata Felix terbuka lebar, dari seragam hingga wajah, dia mengetahui siapa korban itu


"KAK CHANGBIN! "

.

Polisi berdatangan dengan panggilan seorang guru, semua murid diinterogasi untuk mencari pelaku. Semuanya gemetar ketakutan karena melihat sesuatu yang tidak seharusnya dilihat mereka, terlebih lagi Felix dan Yeonjun. Mereka terpukul dengan kematian teman dan kekasih nya

"Apa kalian tidak bertemu dengan korban sebelumnya? "

Seorang polisi berusaha menanyai mereka bertiga. Felix masih tidak bisa berbicara karena syok, dan Yeonjun berusaha menenangkannya

"Aku bertemu dengannya. Tadi pagi sekitar jam 07:09 kami bertemu didalam kelas " Soobin menjawab pertanyaan polisi, wajahnya terlihat biasa saja namun tangannya gemetar hebat

Polisi itu tampak sedikit curiga dengan ucapan Soobin

"Bagaimana kau tau bahwa korban datang di jam itu? Jelaskan secara rinci nak "

Soobin menghela napas dalam, lalu menunjukan ponselnya yang masuk kedalam aplikasi chat. Disana ada nomor Beomgyu dan pesan terakhir yang dikirim

"Ini pesan terakhir yang aku kirim ke sepupu ku, setelah itu Changbin datang kedalam kelas. Dia hanya menyapa ku dan menaruh tas, lalu izin ke toilet "

Polisi itu mengangguk paham atas penjelasan Soobin, lalu melihat dua siswa yang masih terdiam

"Bagaimana dengan kalian? "

"Kami tidak bertemu dengannya... " Felix menjawab dengan nada lemah, air mata masih mengalir indah di mata nya, Yeonjun berusaha menenangkan Felix walau dia sendiri masih sama terkejutnya dengan kejadian tadi

The AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang