[hanya dipublish di http://wattpad.com/user/just-anny, jika menemukan cerita ini di situs lain artinya itu merupakan PLAGIAT/PENYEBARAN TANPA IZIN]
lirik lagu: When You Love Someone by Endah N Rhesa
Jepret!
Menoleh aku ke arah suara itu. Di sebelah kiri sekitar tiga meter dari tempat aku berdiri, kulihat seorang laki-laki dengan kaos polos warna merah sibuk dengan kameranya. Dia mengarahkan kamera itu ke depan sana, menangkap pemandangan indah dari bukit pagi ini. Tuk! Dia terperangah saat kacamata yang ia kenakan terkena lensa kamera. Aku tersenyum kecil melihat adegan itu.
Kembali aku melihat ke depanku, sawah terlihat begitu rapi dari tempatku berdiri, terlihat seperti karpet panjang berwarna hijau. Gunung terlihat sangat kecil jauh di sana. Burung berkicau bersahutan sedang terbang cepat seolah saling mengejar.
Kupejamkan mataku kuat-kuat menghirup udara pagi, rasanya terasa segar menerpa kulit pipi. Tangan aku kepal, lalu kumasukan ke saku jaket cokelat yang sedang aku kenakan. Aku ... mencoba mencari sedikit kehangatan.
Bukit yang cukup tinggi untuk ukuran bukit kecil ini menjadikan Bandung terasa jauh lebih dingin dari biasanya. Meski kerudung yang menempel di kepalaku sudah sampai menutupi leher, aku masih merasakan badanku sesekali menggigil. "Terlalu dingin. Apa dia nggak kedinginan ya?" aku bergumam kecil.
Jepret!
Kembali aku menoleh ke arah laki-laki itu. Dia masih sibuk dengan dunia yang sama, selalu sibuk sendiri dengan dunia dirinya sendiri ... seperti biasa. Menatapnya, aku tersenyum sendu. Tuhan, kau yang paling tahu bagaimana aku terhadapnya. Kau yang paling mengerti itu. Aku membatin.
-
I love you but it's not so easy to make you hear with me
I wanna touch and hold you forever but you're still in my dream
And I can't stand to wait 'till night is coming to my life
But I still have a time to break a silence
-
Perlahan ... aku berjalan mendekati laki-laki itu. "Ambil gambar apa, Ndhy?" aku bertanya.
Ragu dia menoleh. "Hmm ... langit," jawabnya pelan lalu berjalan ke belakang, meninggalkanku sendiri lalu menemui teman-teman lain yang sedang duduk di bawah pohon.
Aku menghirup napas kuat-kuat, lalu menghembuskannya cepat. "Lagi-lagi aku dia cuekin," gumamku datar lebih kepada diriku sendiri.
Rasanya seperti ... entahlah, terlalu menyesakkan. Mungkin aku sedang ada dalam keadaan sesak hingga tak lagi sanggup berekspresi. Sedih ... tapi bahkan kesulitan menekuk bibir atau sekedar mengerutkan dahi. Sakit hati ... tapi bahkan tak ingat bagaimana cara menangis lagi. Manusiawi kah?
-
I used to hide and watch you from a distance
And I knew you realized
I was looking for a time to get closer
At least to say "Hello"
And I can't stand to wait 'till night is coming to my life
-
Dari sudut mataku, kulihat dia yang kini sedang tertawa lepas. Ah, kapan ya terakhir dia senyum sambil melihat mataku? Aku bahkan lupa. Kapan ya terakhir kami tertawa lepas tanpa rasa kaku? Enam bulan yang lalu kah? Tujuh bulan yang lalu kah? Entahlah, aku tak ingat lagi akan waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam [1/1 End]
Conto[hanya dipublish di http://wattpad.com/user/just-anny, jika menemukan cerita ini di situs lain artinya itu merupakan PLAGIAT/PENYEBARAN TANPA IZIN] Aku yang mengaku terlalu menyayanginya setidaknya harus mempunyai keberanian. Keberanian untuk melaju...