Duduk di belakang meja kerja, Xiao Zhan mengetukkan jemarinya ke meja dengan cepat. Selembar kertas terbuka di hadapannya. Kertas itu baru saja diterimanya pagi hari ini. Ia bahkan belum sempat menyelesaikan sarapannya ketika seorang pelayan memberikan surat tersebut.
Bingung, cemas, rumit. Itulah yang dirasakan Xiao Zhan sekarang. Masalahnya surat yang kini terpampang di hadapannya adalah akta pernikahan antara dirinya dengan seorang pria yang tidak ia kenal! Meski begitu, Xiao Zhan meyakini surat itu asli karena ia mengenali sendiri tanda tangan miliknya.
Setelah bingung beberapa lama, tangannya terulur meraih surat tersebut. Dibacanya lagi dengan sangat jelas nama pasangan yang tertera di sana. Wang Yibo.
Xiao Zhan memejamkan mata sembari mengerutkan keningnya dalam-dalam, mencoba mengingat sang pemilik nama itu serta kapan tepatnya ia menanda-tangani surat nikah bersamanya. Tentu saja hal ini akan menjadi bencana untuknya. Bagaimana ia bisa menjelaskan perihal surat nikah ini kepada ayahnya!
Suara pintu yang diketuk membuyarkan perenungan Xiao Zhan. Setelah ia berkata, "Masuk," seorang pria terlihat dari balik pintu. Luhan. Teman sekaligus pengacaranya melangkah menghampiri.
"Pagi-pagi sudah menyuruhku ke sini," keluh pria itu. "Ada apa?" tanyanya seraya menjatuhkan diri di kursi seberang Zhan.
Zhan tidak menjawab melainkan langsung menyodorkan surat itu kepada pria di depannya.
"Apa ini?" Dengan alis bertaut, Luhan mengambil dan membacanya. Tak lama kemudian, suara tawanya yang keras berkumandang dalam ruangan yang kecil itu. "Zhan ... kau sudah menikah?" Itu pertanyaan tapi nadanya mengejek.
"Hentikan tawamu yang menyebalkan itu!" Zhan menghardiknya.
Meski Zhan sudah bisa menerka reaksi dari temannya itu tapi rasanya tetap mengesalkan. Ia sedang bingung dan dalam masalah besar. Namun, malah ditertawakan.
"Jadi sekarang apa masalahnya?" tanya Luhan setelah mengendalikan dirinya lagi. "Aku harus memberimu selamat? Selamat kalau begitu, Bung!" Ia menyalami tangan Zhan.
Zhan menepis tangannya kasar. "Jangan bercanda lagi! Kau tahu masalahku, 'kan? Ayah bisa membunuhku. Aaaargh!" Ia mengerang resah.
Luhan menggaruk telinganya sesaat sebelum berkata, "Jelaskan lebih rinci."
"Aku ingin kau menyelidiki nama pria yang tertera di sana," desah Zhan lesu.
"Wang Yibo?" Sebelah alis Luhan terangkat. "Kau tidak mengenalnya? Dia suamimu sekarang." Suara tawanya kembali menggelegar seakan tak pernah puas menggoda pria manis di depannya.
"Luhan!"
"Oke, oke, aku serius." Meski berkata begitu, suara cekikikan kecilnya masih saja terdengar. "Tapi ini sangat lucu, Zhan. Bagaimana bisa kau menikahi orang tanpa mengenalnya?!"
"Karena itulah, aku ingin kau menyelidiki pria ini. Tinggal di mana, apa pekerjaannya, siapa keluarganya. Lalu motifnya menikahiku."
"Akan kulakukan." Luhan mengangguk. "Tapi ceritakan padaku, Zhan, bagaimana kau bisa menjadi pria yang sudah menikah sekarang? Ini penting agar aku bisa bernegosiasi dengannya. Tentunya kau tidak ingin melanjutkan pernikahan ini, bukan?"
"Tentu saja tidak!" jawab Zhan cepat. "Jadi tolong selesaikan dengan cepat. Dan soal bagaimana itu bisa terjadi ...." Ia berpikir sejenak. "Tampaknya aku sedang mabuk."
"Ada bukti kalau kau mabuk saat itu?"
"Kalau buktinya kau buat saja bisa, kan ...?"
Luhan meringis, "Apa kau sedang menyuruhku melanggar hukum? Zhan, aku ini pengacara bukan kriminal."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET DEVIL
FanfictionXiao Zhan baru menyadari bahwa dirinya telah menikah saat akte pernikahannya dikirimkan oleh Wang Yibo tiga bulan kemudian. Setelah mengetahui identitas suami yang tidak dikenalnya, Xiao Zhan berniat bercerai dengannya. Namun, bukan hal yang mudah...