𝙿𝚛𝚘𝚕𝚘𝚐𝚞𝚎 ༯

1.6K 79 1
                                    

Tubuh kurus itu terhuyung ketika menerima panasnya terik matahari.

Bibir pucat, mata merahnya, dan juga beberapa luka memar di kakinya.

Karna merasa tubuhnya lemas, ia pun terduduk di bawah pohon besar yang berada di taman itu.

"Aku sangat lapar ya tuhan"

Cicit anak bertubuh kurus itu sambil mengusap perutnya yang perlahan makin mengecil seiring berjalannya waktu.

Bocah itu melihat sekitar dimana taman ini di penuhi banyak orang. Dimana ada yang berpasangan, dan juga berkeluarga.

Dia tersenyum sendu ketika melihat 1 keluarga bahagia yang lewat di depannya. Dimana anaknya di gendong sang ayahnya dan ibunya berjalan disampinya sambil membawa beberapa snack di tangannya.

Iri,

Itulah yang bocah ini rasakan.

Terkadang ia berfikir, dimanakah kedua orang tuanya?

Apakah mereka masih hidup?

Apakah mereka bahagia?

Satu tetes air mata mengalir di pipi tirusnya itu.

'Kenapa hidupku seperti ini ya tuhan...
Tidak bisakah kau memberikanku seorang malaikat yang menyelamatkanku dari kehidupanku ini?'

Bocah itu meremat ujung kain bajunya yang lusuh itu.

"Hiks... Aku ingin makan... Aku lapar hiks..."

Sudah beberapa hari ini dirinya tak makan. Biasanya ia makan itu pun dari hasil mengemisnya. Tapi karna kondisi tubuhnya yang lemas, ia tak bisa menjalankan pekerjaannya. Dan tentu saja jika ia tak mengemis, ia tidak bisa makan.






"Makanlah..."

Bocah itu sontak mendongak disaat ada roti di hadapannya.

Ia menatap seseorang lelaki yang sudah tersenyum manis di hadapannya hingga mencetak kedua lubang cacat di pipinya.

"Makanlah... Kau lapar kan?"

Si kecil masih menatap lelaki manis di hadapannya dengan terkejut.

Dan ia lebih terkejut ketika tangannya di tarik oleh bocah manis itu. Telapak tangan yang di tarik lelaki itu sekarang terisi dengan sebungkus roti. Sedangkan sang kecil hanya bisa menatap roti di tangannya itu dengan tatapan kosong.

"Kenapa hanya menatapinya seperti itu... Makanlah"

Sang kecil kembali menatap lelaki tinggi itu dengan wajah sendunya.

"Mae... Apakah anak ini bisu?"

Ujar bocah manis itu sambil menoleh ke belakang di mana sang ibu dan ayahnya berdiri.

"Hushh!! Bicara apa kau ini!! Mungkin dia ketakutan melihat wajahmu"

Lelaki manis itu mendengus ketika mendengar jawaban dari ibunya. Sama sekali tak membantu ck!

"Coba saja kau dekati mungkin saja dia mau berkenalan dengan mu"

Mendengar usul dari sang ayahnya, ia pun mengangguk dan duduk di samping anak kecil itu.

"Aku Nanon... siapa namamu?"

Sedangkan yang ditanya hanya bisa menatap bergantian ketiga orang yang sekarang di dekatnya.

"Tidak usah takut nak... kami orang baik..."

Ujar sang wanita paruh baya yang dikenal sebagai ibu dari bocah lelaki manis bernama Nanon itu.

Ibu Nanon berjalan mendekati sang bocah kurus itu lalu berjongkok ke arahnya.

"Siapa namamu hm?"

Ibu Nanon tersenyum manis ke arah bocah itu.




















"Paw-pawat"


TBC

      Nanon Korapat              Ohm Pawat         (12 years old)             (10 years old)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Nanon Korapat Ohm Pawat
  (12 years old) (10 years old)









Ini sebenernya work lama cuman beda cast ehehe 😳

Semoga kalian suka ges lup yu( ˘ ³˘)♥︎

Jangan lupa voment(•́•̀)

Meet Again [OhmNon] ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang