𝟺.

847 71 1
                                    











Happy Reading💗










"Kau tahu, kenapa kau tidak bisa mempercayai perkataan kami?" Tanya Tuan Suppasit, kepada sang putra.

"Karena kalian berbohong" Ujar Ohm ketus.

"Bukan, karena-" Tuan Suppasit menggantung perkataannya membuat Gulf khawatir dengan apa yang akan di katakan selanjutnya oleh suami.

"Karena- . . . seseorang telah mencuci otakmu" dan ke-khawatiran Gulf benar. Membuatnya memejamkan matanya berharap agar keadaan lebih baik.

Sedangkan Ohm hanya bisa membulatkan matanya tak percaya. Di iringi sakit kepala yang tak kunjung sembuh.

.

.

.

.



❤︎-Meet Again-❤︎







Ohm mematung. Dia hanya bisa terdiam sambil mencerna perkataan sang ayah angkat. Sedangkan Gulf sudah memijat pelipis dan masih setia memejamkan matanya. Ia sebenarnya ingin memukul sang suami karena memberitahu hal tersebut. Namun ia paham atas keputus asaan sang suami. Suaminya hanya ingin membuat Ohm kembali ke jalan yang benar. Dengan cara mengingat semuanya.

"Aku akan menjelaskan semua kepadamu. Tapi tolong tunggu aku menyelesaikan kalimatku. Jangan memotong kalimatku. Jika sudah selesai, terserah kau mau percaya atau tidak" ucap panjang lebar Tuan Suppasit menatap sang putera. Ohm pun hanya terdiam sambil menatap Mew dengan raut penasarannya itu.

"Dulu, sebelum kami mengadopsimu. Kau bertemu dengan lelaki manis tadi. Kau masih berusia 10 tahun, keluarga lelaki tadi menolongmu dengan cara memberikan hak asuhmu kepada kami. Karena kami juga butuh putra, Kami pun setuju untuk mengadopsimu" kalimat Mew terhenti sambil menatap sang putra yang kini menatapnya dengan wajah penasarannya. Dan entah kenapa-

-wajahnya agak pucat?

"Kami merawatmu dengan baik. Hingga kau menginjak JHS, ada kejadian yang membuat mu cukup murung. Lelaki yang menolongmu, pindah ke jepang setelah kematian ibundanya. Kau menjadi tidak seceria biasanya karena bagimu lelaki itu adalah sahabat terbaikmu dan- orang yang kau cintai."

Ohm meremat genggaman tangannya. Semakin lama ia mendengarkan cerita ayah angkatnya, semakin sakit kepalanya.

"Meskipun begitu kau tetap tidak menyerah, karena ada kabar jika lelaki yang kau cintai itu akan kembali saat dia berkuliah. Selama itu kau berniat merubah dirimu demi lelaki yang kau cintai. Kau banyak latihan ke gym untuk menguruskan badanmu dan kau pun berhasil. Kau menjadi lebih kurus dan bisa dibilang lebih kekar dan juga tampan. Hingga tiba akhirnya dimana lelaki yang kau cintai pulang ke Thailand. Kau berniat menjemputnya dan memberikannya kejutan. Namun. . .

. . .Kau di culik"

Gulf tiba tiba beranjak dari sofa lalu berjalan pergi ke lantai atas. Ohm yang melihat itu hanya bisa diam.

"Aku punya banyak musuh Ohm. Menjadi orang yang tersukses sama saja dengan mempunyai banyak musuh. Dan salah satu musuh itu menculikmu. Mereka. . . Mencuci otakmu. Mereka menanamkan ke dalam otakmu jika kamilah yang membunuh orang tua kandungmu, padahal kami bukan. Kami berusaha mencarimu namun nihil, hingga kami menemukan keberadaabmu namun terlambat. Mereka berhasil membuatmu, salah satu putra kami membenci kami."

Meet Again [OhmNon] ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang