C.2

14 1 0
                                    

Berbeda bukan berarti kamu aneh, melainkan kamu unik.
~bianca azzeraya malik~

beberapa saat yang lalu, bia sampai di sekolahnya tepat waktu. kini, dirinya sedang berjalan di koridor, menuju ruang kepala sekolah untuk mengambil seragamnya.

selama perjalanan bia cukup menjadi sorotan para siswa, bagaimana tidak, seragamnya yang berbeda sendiri ditambah penampilannya yang mungkin sangat mencolok. tas biru langit dengan gantungan kuda poni berwarna pink, rambut hitamnya yang diikat kuda menggunakan kunciran warna pink. bia juga memiliki poni dan juga menggunakan jepitan berbentuk pita warna pink, sehingga membuatnya sangat terlihat lucu. para siswa mungkin akan menyebutnya seperti anak kecil, tapi bia tidak peduli.

"kiww, cewe"

"namanya siapa dek?"

"08 berapa cantik?"

"Gilak gilak cantik banget cuyy"

"aaa mukanya kiyowo sekaliee"

"cantik cantik tapi bochil, skip ah"

"gue yang cewe aja suka, apalagi yang cowo woii"

"najis lesbi"

"canda gilak woi"

bia yang mendengar itu semua hanya mengabaikannya. kini ia hanya berharap untuk cepat sampai di tempat tujuannya, sebenarnya bia belum tau pasti lokasi ruang kepala sekolah dimana, jadi ia berjalan sesuai dengan feeling nya. bia yang tidak sadar berjalan cepat sampai tidak sengaja menabrak seorang siswi.

brukkk.

buku yang di bawa oleh siswi tersebut jatuh berantakan.

"eh, maaf maaf aku ngga sengaja" ucap bia, dengan membantu siswi tersebut membereskan bukunya yang berantakan di lantai.

"hmm, gapapa" ucap siswi tersebut.

bia mencoba melihat name tag siswi tersebut, yang ternyata namanya cahaya bulan misyela. nama yang sangat unik pikir bia.

"ngga usah liat name tag gue, nama gue cahaya panggil aja Caca, gue kelas 12 IPA 1"
ucapnya to the point.

bia yang mendengar ucapan Caca tidak tau harus merespon apa. hingga mereka selesai membereskan buku yang jatuh tadi.

"mmm, maaf ya udah bikin buku kamu jatuh" ucap bia.

"hmm gapapa, btw kayanya Lo mau ke ruang kepsek ya" ucap Caca yang memberikan pernyataan bukan pertanyaan.

"iya" jawab bia.

"ikut gue, ruang kepsek bukan ke kiri tapi ke kanan" ucap Caca.

bia yang mendengar itu pun mengikuti Caca dari belakang.

"jalannya jangan di belakang gue, nanti dikira Lo babu gue" ucap Caca tiba tiba.

bia yang mendengar ucapan Caca lagi pun hanya mengikuti nya, dan berjalan di samping Caca.

"huh ini sekolah apa istana si, kaki aku pegel banget dari tadi ga nyampe nyampe" ucap bia tiba tiba.

"ngga usah hiperbola, tuh dah nyampe" jawab nya.

"eh iya, makasih Caca udah nganter aku ke ruang kepsek, eh iya Caca mau kemana?" tanya bia.

"ruang guru" jawabnya singkat yang setelahnya pergi meninggalkan bia di depan ruang kepala sekolah.

bia tidak terlalu memikirkan hal tersebut, dan langsung masuk ke ruang kepala sekolah karena saat ini jam pelajaran ke dua sudah dimulai. bia sangat tidak ingin ketinggalan pelajaran. dulu di sekolah lamanya bia termasuk orang yang sangat ambis, dan bahkan bia banyak mengikuti perlombaan, salah satunya matematika. ingat, itu baru salah satunya masih banyak lagi perlombaan yang diikuti bia. tapi perlombaan yang sangat bia sukai adalah lomba melukis, bahkan bia sampai ke tingkat nasional.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

B-I CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang