Bab 1: Birthday Gift

6 0 0
                                    

Suara sirine memenuhi jalan, pemuda dengan hoodie hitam itu terdiam mematung menatap sahabatnya dari atas atap gedung berlantai empat itu.

Beberapa petugas mencoba membantu dan meminta pemuda dengan hoodie hitam itu untuk menjauh dari pagar pembatas, namun tubuhnya seakan membeku dan semua terlihat buram akibat air mata yang tidak mau berhenti menetes dengan derasnya.

Tubuh sahabatnya yang kini terlihat kaku dengan dipenuhi cairan warna merah yang membasahi pakaian dan kepalanya.

"Tae.. hyung..", kakinya sudah tak mampu lagi memapah tubuhnya. Pemuda dengan hoodie hitam yang bernama lengkap Jeon Jungkook itu jatuh terduduk, suara teriakan dan isakannya yang pilu dapat didengar semua orang yang berada disana. Terdengar sangat menyayat hati.


Petugas dengan sigap menangkap tubuh Jungkook dan membawanya menjauh dari pinggir atap tempat Jungkook dan Taehyung bersekolah, bahkan besok adalah hari upacara kelulusan siswa bernama lengkap Kim Taehyung itu.


Jungkook meronta mencoba untuk melepaskan diri, terus memanggil nama pemuda yang baru saja terjun bebas tepat di depan matanya. Tepat tak jauh dari Jungkook berdiri, petugas menemukan bouquet bunga dan sepucuk surat kecil yang di ikat dengan tali kecil berwarna merah



Dear Jungkookie



Saengil cukkae..

Tidak terasa adik tersayangku sudah beranjak dewasa! Jungkookie Jjang!

Haa.. aku akan lulus sepertinya hehe
Apa kau bisa menjaga dirimu tanpa aku?

Cepatlah lulus, aku tak sabar merayakan kelulusanmu!



Hadiah ulang tahun yang terasa hangat, namun tidak sehangat suasana yang terjadi saat ini.





---SKIP TIME---


Jungkook mulai tenang saat dirinya tiba di rumah sakit, beberapa orang berlari kearahnya. Siapa lagi kalau bukan teman Taehyung Jimin dan kakak kandungnya Taehyung, Kim Baekhyun yang kini namanya berubah menjadi Byun Baekhyun.

"Jungkook-ah, bagaimana dengan Taehyung?", Baekhyun meremat pundak Jungkook.

Tidak ada jawaban, Jungkook hanya terdiam dengan tatapan kosong. Seolah seperti jiwanya kini telah hilang bersama kepergian Taehyung.

"Jungkook, kenapa kau diam saja? dimana adikku?!"

Karena tak kunjung menjawab pertanyaannya Baekhyun menjadi kesal, dalam keadaan genting seperti ini Jungkook malah tidak mau bicara. Jimin yang melhiat keadaan semakin memanas, mencoba menenangkan Baekhyun, dan terus membujuk Jungkook untuk bicara.


Hingga salah satu dokter di rumah sakit pun datang, "Keluarga pasien Kim Taehyung?"

"Iya saya dok!", Baekhyung menghampiri sang dokter dengan sedikit tergesa-gesa.

"Pasien Kim Taehyung mengalami henti jantung beberapa kali saat operasi, kami sudah melakukan yang terbaik. Namun untuk keluarga, kami harap untuk mempersiapkan diri untuk apapun hasilnya nanti"


Seperti di timpa bom atom, Baekhyun maupun Jimin terkejut dengan apa yang disampaikan sang dokter. Jimin mulai terisak, sedangkan Baekhyun mencoba menenangkan Jimin dengan mengajaknya berdo'a untuk kesembuhan Taehyung.


Berjam-jam telah berlalu.



Pukul 5 sore KST (Korean Standard Time)



Pasien dengan nama Kim Taehyung







Dinyatakan meninggal di usia 19 tahun, karena pendarahan di kepala yang cukup parah.



Nafas Jungkook tercekat, ia mulai menangis sejadi-jadinya. Menyangkal segala fakta yang ada, berharap jika semua ini tidak benar dan Jungkook dapat kembali bertemu dengan teman sekaligus hyung nya itu.



Sungguh, Jungkook tak akan pernah bisa melupakan apa yang terjadi di hari ulang tahunnya pada musim panas yang terasa sangat dingin.

.

.

.

.

.

TBC

Cold SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang